A difficult choice😶

171 29 2
                                    

"Bubu, kamu tau alamat ini ngga?" Tanya Gracia tiba-tiba di sebelahnya menunjukkan alamat rumah yang kemarin Bella kirimkan padanya.

Mereka sedang berada di salah satu restoran. View'nya sangat begitu aesthetic dan Gracia menyukai itu.

("Ini kan alamat rumah gue. Darimana dia tau?") Bhatin Jason panik.

"Bubuu!! Aku tanyain kok malah bengong sih?"

"Eh i-iya maaf-maaf bubu, aku cuma, lagi mikir aja ini alamatnya dimana."

"Kan kamu dari Semarang, seharusnya tau ya alamat rumah ini dimana."

"Semarang bukannya sempit bubu, aku bukannya gatau, tapi hanya waspada aja mungkin itu alamat yang disabotase, soalnya beda aja gitu nomor rumahnya dari kebanyakan nomor rumah yang ada disana." Jelas Jason beralasan.

"Aaah, masa sih gitu? Tapi, aku yakin kok ini alamatnya benar, orang sahabatku sendiri ya ngasi, dia lagi dirawat di rumah ini katanya dari kemarin sore."

("Astaga, jadi dia taunya dari Bella? Gimana nih sekarang, Jane udah tau alamat rumah gue lagi,-")

"Bubu besok anterin aku ke alamat ini ya, soalnya aku mau jenguk sahabatku. Memastikan bahwa dia baik-baik aja di rumah calon suaminya itu. Aku sempat kepikiran dia tau sebab calon suaminya itu ternyata diam-diam selingkuh dibelakangnya. Kan rese banget tu orang. Kalau aku tau orangnya yang mana, bakalan aku peringatin supaya jangan mengkhianati Bella!" Geram Gracia.

"Mmmm, bubu, jangan besok ya,"

"Loh, kenapa?"

"Aku gabisa besok. Ada acara keluarga di rumah. Lain kali aja ya." Lagi-lagi Jason beralasan.

"Yaaah, padahal aku mau sekalian ngenalin kamu sama Bella. Dia ingin banget liat kamu."

"Iya tapi gimana ya bubu keadaannya lagi kayak gini, di rumahku lagi sibuk-sibuknya. Kakak aku mau nikah minggu depan. Jadi aku harap kamu bisa maklum ya. Tapi beneran, habis acara aku akan kasi semua waktuku buat kamu, aku janji. Satu hari penuh full time sama kamu, ok?"

Untungnya Gracia mudah percaya.

"Hmmm iya udah deh bubu, aku bisa maklum kok."

"Makasi ya bubu udah pengertian. Aku sayang kamu, Jane."

"Aku juga, sayang Jason. Jangan buat aku curiga lagi ya."

"Iya Jane,"

Perasaan Jason sebenarnya berantakan. Antara dia merasa bersalah sama Gracia sebab dia sudah berulang kali bohongin pacarnya itu. Di satu sisi, dia juga ingin melindungi perasaan Gracia terhadap kenyataannya sebenarnya. Jason benar-benar berpikir keras untuk bisa keluar dari masalahnya, tanpa harus kehilangan Gracia.

~

"Kenapa ga bawa aja itu cewek kesini?" Tanya Bella tiba-tiba sudah ada di belakang Jason, ia sedang duduk sendiri di teras rumahnya.

Jason menoleh kearah sumber suara spontan.

"Kamu takut ya kalau dia ngeliat aku disini yang ternyata sudah dijodohkan denganmu? Dan kamu sama sekali ngga berani menceritakan perjodohanmu yang sebenarnya sama dia,"

"Jangan membicarakan perjodohan denganku." Potong Jason.

"Kenapa? Kamu belum siap?... aku tahu, kamu sedang menyembunyikan sesuatu kepada semua orang. Kamu menjalin hubungan diam-diam dibelakangku tanpa sepengetahuanku dan keluargamu, semuanya sudah terbongkar. Kamu gaakan bisa lagi bersama selingkuhanmu itu, Jason."

"Selingkuhan? Kamu pikir selama ini aku menganggap kita ini pacaran? Maaf, hatiku hanya untuk dirinya. Aku akan bawa dia kesini dan memastikan bahwa aku akan menikah dengannya, bukan denganmu!"

"Owh iya? Kamu berani juga ternyata melawan peraturan keluargamu. Aku ga habis pikir nanti kalau cewek itu datang kesini dan papamu lihat, dia akan diusir secepatnya dari rumah ini, karena apa? Karena dia ga lebih dari seorang perebut calon suami orang!"

Bella berlalu setelah bicara semuanya pada Jason. Jason sangat geram pada Bella, sikap Bella yang demikian semakin membuat Jason jadi ingin cepat-cepat membatalkan perjodohannya.

~

Malam tiba...

"Yuk semuanya makan malam dulu." Panggil mama mereka.

Sekejap meja makan jadi penuh.

"Jas, kenapa jauh banget duduknya dari Bella? Disana dong disebelahnya Bella." Suruh papanya.

"Jason disini aja pa."

"Loh kamu,-"

"Pa." Mamanya memperingati.

"Sebelum makan semuanya berdoa dulu ya..."

Makan malam bersama dimulai...

"Masakan tante enak banget. Ngga kalah sama masakan mama Bella di rumah." Ujar Bella.

"Bella bisa aja, trimakasih, tambah lagi ya Bell....Jason, kamu mau tambah lagi?"

"Jason udah kenyang. Jason ke kamar duluan ya." Jason berlalu.

Pandangan licik Bella memandang ke arah Jason yang sudah yakin banget Jason gaakan berani mengajak pacarnya itu ke rumah.

Sebelum akhirnya mematikan lampu kamarnya, Jason sempat video call dulu dengan sang pacar, sekedar mengucap kata selamat tidur dan semoga mimpi indah.

Entah kenapa buat bicara bohong lagi sama Gracia, Jason gamau melakukan hal itu lagi. Ia sudah memutuskan untuk mengajak Gracia ke rumahnya dan bertemu mama papanya. Tapi, setelah Bella pulang ke rumahnya, agar masalah tidak terlalu besar nantinya. Papanya juga setuju, karena papanya ingin menjaga perasaan Bella, kalau melihat Jason bawa perempuan lain ke rumah, Bella pasti akan sangat sedih. Begitu pikir papanya.

To be continued~
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

I WANNA MARRY YOUR DAUGHTER[THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang