"...Baru ada waktu buat liat hp? Trus daritadi itu kamu kemana? Kamu mikirin aku ga sih? Ga ada perasaan gundah gitu gak sih aku spam chat, telpon kamu berulang-ulang kali? Dan entengnya kamu jawab baru ada waktu buat liat hp! Ok fine.....Aku ga marah, hanya saja kecewa sama kamu....Maaf, aku sempat curiga kamu bermain dibelakangku!"
Tuuuuuuuuut!
Sambungan telepon Gracia putuskan secara sengaja. Ia sedang bete bicara dengan Jason sekarang.
("Kalau sampai dia bener punya wanita lain, fiks ini karmaku karena aku juga sempat duain Cellos waktu itu,") Bhatin Gracia gelisah.
"Papa," malam ini di ruang keluarga. Mamanya Jason menghampiri suaminya di ruang keluarga sedang menonton televisi seorang diri.
"Kenapa ma? Anak-anak udah tidur?" Tanya sang suami memastikan karena ini sudah memasuki pukul 10 malam.
"Udah kok pa, Bella juga udah tidur. Tadi dia juga udah minum obatnya."
"Oowh baguslah kalau begitu. Tapi mama yakin kan anak-anak gaada yang begadang? Nanti mereka cuma pura-pura tidur lagi. Terutama Jason yang suka banget bohongin orang tuanya."
"Huush papa ga boleh bilang kayak gitu, apalagi memojokkan Jason terus. Dia putra kita juga loh pa,"
"Tapi mama ga tau sih kelakuan aslinya dia, suka banget ngebantah perintah papa,"
"Mama ga suka ah papa ngomongin Jason kayak gitu!"
"Iya mama, maafin papa ya. Papa akan mencoba lebih sabar dalam menghadapi sikap Jason."
"Pa, boleh ga mama nanya sesuatu?"
"Ya boleh lah mama nanya apa aja ke papa, papa pasti jawab dengan jujur."
"Tapi ini ada hubungannya sama Jason."
"Owh iya, Jason kenapa?"
"Sebenarnya Jason sering curhat ke mama terkait sikap papa. Dia bilang 'kenapa Jason ga bisa kayak anak normal diluar sana yang bisa bebas pacaran dengan siapa saja?' Dengar dia nanya gitu, terus mama kepikiran sama mental dan perasaannya pa sampai sekarang."
"Ma, Jason itu laki-laki, jadi tidak usah terlalu di manja."
"Tapi menurut mama, cara papa ngedidik dia yang salah. Papa ga pernah nurutin satu aja keinginan dia, sehingga dia jadi berprasangka Jason anak kandung papa bukan sii,"
"Mama, mama, mama ini udah terpengaruh gosip selebriti yang sering mama tonton itu tau ga sih. Cara papa mendidik anak-anak sama, gaada ngebeda-bedain. Mungkin Jason masih terlalu muda untuk menerima kenyataan pada perjodohannya dengan sahabatnya sendiri dulu, dia hanya belum terbiasa ma, makanya mama juga harus bikin mereka biar makin akrab lagi kayak dulu."
"Terus satu lagi, Jason juga pernah bilang ke mama, kalau dia kenal sama seorang gadis waktu di acara tiktok bernama Jane. Jason bilang mereka udah menjalin hubungan pacaran ketika itu."
"Apa? Jason pacaran? Naaah, kayak gini nih yang papa takutin Jason ikutan acara tiktok itu, dia jadi kena pergaulan bebas. Tujuan papa menjodohkan Jason dan Bella karena mereka berdua itu sudah kenal sejak kecil, latar belakang keluarga Bella jelas, dan Bella juga menyukai Jason. Buat apa lagi nyari perempuan lain?"
"Papa, itukan haknya Jason dekat dengan siapa aja selama orangnya ga membawa pengaruh negatif pada Jason. Mama yakin, Jason memilih pacarnya itu dengan alasan yang jelas pastinya. Dia ga mungkin sembarangan mencari wanita,"
"Besok papa mau bicara sama Jason."
"Pa, tolong, jangan labrak dia. Dia ga berani jujur sama papa sebab papa selalu mengekangnya dari dulu, makanya dia cerita ke mama aja. Please ya papa, besok bicara baik-baik sama dia. Jangan dikerasin anaknya."
"Iya ma, papa cuma mau mastiin aja kok. Dan kalau pun bener, papa minta Jason supaya bawa pacarnya itu ke rumah. Kalau diliatin lewat foto atau video aja, maaf, papa kurang percaya."
~
Keesokan harinya...
("Papa minta supaya Jane kesini? Aduuuuuuh gawat nih, mana Bella juga disini lagi. Ngga bisa ngga bisa, Jane mesti gue lindungi.")
....
"Hi Grac...iya, ini gue Bella, maaf pakek nomor baru, nomor gue yang dulu diganti aja pakek yang ini soalnya gue bakalan sering aktif pakek nomor yang ini....Gracia lo dimana?....owh di rumah, ada rencana mau ke rumah sakit hari ini?.....hmmm Grac, hari ini lo ga usah ke rumah sakit lagi ya, cause gue udah bisa pulang dari kemarin sore, hehe, sorry ya baru ngasi tauin lo....hahaha, iya sorry Grac, gue kemarin kacau banget pikiran gue sampai lupa mau ngabarin lo kalau gue udah pulang.....ngga apa-apa kok, cuma masalah pribadi aja.....udahlah, lo gausah tau, entar stres lagi lo'nya mikirin.....hahaha maksa banget dah ni anak, iya-iya gue ceritain....."
Bella menceritakan masalahnya yang kemarin berantem sama Jason sebab dia gamau nemenin Bella makan.
".....ngeselin banget kan?....trus tadi gue ga sengaja denger nih di ruang tamu dia lagi diintrogasi gitu sama bokapnya karena ketahuan punya pacar di belakang gue, iiih bad mood banget gue dengernya!!.....hahahaha, lah emang iya, gue lagi di rumahnya dia, tinggal sementara aja sih selama nyokap bokap gue balik dari luar kota.....lo tengokin gue kesini lah, nanti gue sharelock alamat rumahnya, tapi lumayan jauh juga sih dari rumah lo, gapapa kan?....owh iya udah, gue sharelock sekarang ya, terserah deh lo mau datangnya kapan, tapi infoin gue dulu kalau mau datang, biar bisa gue tungguin di depan."
Bella mulai berbagi lokasi rumah yang sekarang ia tinggali.
"Di Semarang? Sama dong sama Jason." Pikir Gracia.
Siang ini Jason mendatangi rumah Gracia secara tiba-tiba tanpa memberitahu Gracia dahulu, sebab ia lagi susah dihubungi karena masih ngambek.
"Kenapa Jas?"
"Bubunya datang bukannya dilembutin nanyanya eh malah dijutekin. Tapi aku tetap cinta kok sama bubu,"
"Gausah pakek ngerayu. Aku tau kok cowok jaman sekarang itu apalagi yang kayak kamu suka banget mainin perasaan cewek."
"Bubu kok kamu ngomongnya kayak gitu sih? Aku kesini kan baik-baik mau minta maaf soal kemarin, dimaafin ya jangan ngambek-ngambek terus. Aku jadi gabisa tidur semalam gara-gara mikirin kamu."
"Jaman sekarang cowok itu mulutnya pada manis-manis bilangnya mikirin, tapi kenyataannya mungkin lagi berduaan sama cewek lain."
"Astaga bubu, sumpah aku gaada duain kamu. Aku lagi bantuin papa kemarin, sibuk banget sampai ga bisa liat hp, papa aku baru pindah kantor, jadi aku disuruh buat bantu beres-beresin barang-barangnya di kantor yang lama langsung dibawa ke kantor yang baru." Ucap Jason beralasan agar Gracia berhenti curiga.
"Beneran begitu? Kamu ga lagi bohongin aku kan?"
"Ngga sayang, aku sayang sama kamu mana mungkin aku tega bohongin kamu. Aku janji, mulai sekarang kalau aku sibuk, aku akan sempatin buat ngasi kamu kabar."
"Beneran janji ya?"
"Iya bubu, sekarang udah ga ngambek lagi kan? Senyum imutnya mana?"
Gracia mulai menampaki senyumannya.
"Sekarang kamu ikut aku ya." Ajak Jason.
"Kemana bubu?"
"Udah ikut aja, tempatnya pasti kamu suka, soalnya tife kamu banget."
"Ok ok, tapi aku mau ganti baju dulu ya dan izin sama papa."
Gracia berlalu ke dalam...
20 menit kemudian...
"Hati-hati ya, pulangnya jangan malam-malam." Kata papanya.
"Siap om. Jam 6 udah pulang kok kita."
"Byee papa." Gracia melambaikan tangannya ke papanya.
"Maaf ya aku bawa make up ke mobil kamu, hehe, soalnya aku belum tuntas make up nya, takut bikin kamu nunggu lama."
"Iya bubu, kamu gausah dandan juga udah cantiknya natural."
"Biasanya kata-kata buaya tuh kayak gitu, hahahahahaha."
"Maaf ya, aku tidak sekelas dengan buaya, hahahahahhahaahha."
To be continued~
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANNA MARRY YOUR DAUGHTER[THE END]
Teen FictionBASED ON FAKE STORY OF TIKTOK😜 ____________________________ Special POV ::: JASON WILLIAM WINATA Anak tiktokers pasti tau siapa dia, atau sekedar nonton video-video di tiktok, mungkin Jason pernah hadir di FYP kalian😋 tanpa kalian sadari, Jason su...