Percayalah, berpisah itu mudah😌

183 25 5
                                    

Cinta itu gamandang fisik, apalagi mandang harta. Cinta itu datangnya tulus dari mata turun ke hati. Begitu juga dengan Jason. Ia sangat mencintai Gracia dengan segala ketulusan hatinya. Sejak melihat Gracia pada pandangan pertama, ia sudah menaruh rasa suka yang amat berlebih pada gadis itu. Dan karena masalahnya saat ini, Jason mesti berbohong pada Gracia bahwa hubungan mereka akan senantiasa baik-baik saja tanpa adanya orang ketiga. Ia berpikir bagaimana jadinya kalau Jason menceritakan yang sebenarnya pada Gracia, karena ia belum siap kehilangan Gracia dan membuat hati Gracia terluka.

"Trimakasih ya karena sudah merawat Bella disini. Kami sekeluarga akan sering-sering bersilaturahmi kemari," ujar orang tua Bella.

Siang ini mereka sedang menjemput putri mereka di rumah keluarga Winata.

"Tunggu pa, Bella ingin bicara berdua dulu dengan Jason."

"Owh bisa-bisa Bella. Jason," papanya memberi Jason kode supaya mengajak Bella untuk bicara berdua.

"Mau bicara apa lagi?"

Tiba-tiba tanpa aba-aba apapun, Bella memeluk Jason dengan penuh kehangatan. Kemudian ia berucap masih pada pelukan...

"Kamu senang kan sekarang karena aku akan pulang? Kamu bisa ngajak dia datang ke rumah ini-,"

Jason segera mendorong tubuh Bella dari tubuhnya.

"Sebaiknya kamu cepat-cepat pulang deh. Dengan adanya kamu disini, aku akan semakin merasakan jenuh liat kamu." Ujar Jason tanpa pikir panjang.

Bella hanya memamerkan senyum liciknya.

"Kita liat aja nanti siapa yang akan berada di sisimu." Bella berlalu kembali ke orang tuanya dan bergegas untuk pulang.

Jason tiba-tiba kepikiran Gracia...

"Jaga diri kamu baik-baik ya. Ingat! Kalau ada masalah, langsung telpon ke rumah."

"Hehe, iya papa. Aku disana cuma sebulan aja kok, kalau kerjaanku disana udah selesai, aku pasti akan langsung pulang."

Siang ini Gracia pamitan dulu sama kedua orang tuanya akan pergi ke Semarang untuk menyelesaikan segala urusan kerjanya disana karena dia baru keterima kerja di salah satu kantor produksi sinema. Dia mesti ikut bimbingan disana secara langsung selama sebulan, dan setelah dinyatakan benar-benar telaten, barulah dia bisa di lepas dan dapat bekerja secara daring.

Diperjalanan...

Gracia sempat telponan sama Jason tapi dengan keadaan bete. Ia ga bilang kalau ia akan menuju Semarang sekarang, ia cuma bilang akan pergi ke suatu tempat. Habis itu telpon langsung ditutupnya. Jason khawatir karena ia tahu Gracia sedang ada di jalan. Tadi saat ditelpon banyak suara kendaraan terdengar bising. Tanpa perlu pikir panjang, Jason memilih untuk mendatangi rumah Gracia dan bertanya pada orang tua Gracia.

"Looh dia ga ngasi tau kamu sebelumnya? Dia itu keterima kerja di Semarang dan 40 menit yang lalu sudah berangkat kesana. Ini alamat tempat ia tinggal disana. Dia bilang sih ini alamat kontrakan temannya yang ada disana. Tapi coba kamu susulin deh, apa bener ini kontrakan temennya? Dan kalau misalnya temennya itu cowok, tolong nak Jason, ajak dia pulang."

"Iya-iya om, saya akan nyusulin Jane kesana sekarang. Om sama tante tenang saja ya, nanti saya pasti akan kabari kalau sudah ketemu Jane."

"Makasi ya Jason, tante minta tolong sekali sama kamu."

"Yasudah, saya berangkat sekarang ya."

Jason berlalu.

"Hati-hati Jason."

Jason melajukan mobilnya dengan kencang dijalan, berharap ia tidak akan terlambat bertemu Gracia. Masalahnya Gracia sangat susah ia hubungi sekarang karena masih ngambek. Jason benar-benar dalam keadaan khawatir berlebih pada Gracia sekarang.

I WANNA MARRY YOUR DAUGHTER[THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang