Waktu semakin beranjak siang. Banyak yang ngeluh kepanasan, capek duduk, dan untung saja permainan sudah diujung acara, semuanya diperkenankan untuk istirahat selama 1 jam. Jam 1 nanti harus sudah balik ke aula lagi.
"Jane, mau kemana?" Tanya Jason menghentikan langkah Gracia sejenak.
"Aku mau ke kantin beli sesuatu, ada yang mau nitip?" Tanya Gracia ramah.
"Waah kebetulan, Gracia tolong beliin air minum dong, gue lupa bawa air nih, hehe." Ujar Emil.
"Owh ok Mil. Pakek uang gue aja dulu ya."
"Thank you Grac!!"
"Jessica, mau nitip juga?" Tanya Gracia halus.
"Ngga Grac, aku udah bawa bekal."
"Jas,-"
"Aku juga mau ke kantin. Kita bareng ya." Ujar Jason pada Gracia.
"Loh Jas, bukannya kamu udah bawa makanan?" Tanya Jessica sambil menunjuk kotak makan Jason yang sudah lengkap dengan air minum.
"Udah dingin, aku gaenak makan kalau dingin-dingin."
"Buat gue aja ya Jas makanan lo ini." Tawar Emil yang mulutnya masih penuh makanan.
"Elo, sanggup habisin dua makanan sekaligus?" Tanya Jason tak yakin.
"Astaga, ini aja gue kurang. Daripada lo buang kan, mubazir, buat gue ya? Nanti gue bayar deh." Paksa Emil.
"Yaudah deh buat lo aja, gratis." Kata Jason.
"Uuuuh thank you so much, aaaa."
"Pantesan body lo makin," komen Jessica.
"Makin apa? Rese deh ni anak, ga lagi main game, ga lagi makan, suka banget nyari gara-gara sama gue." Sewot Emil.
"Yaudah ya guys, gue sama Jane ke kantin dulu. Jess, lo temenin Emil dulu ya, nanti gue balik bawain lo cemilan." Ujar Jason perhatian.
Jessica hanya mengangguk tersenyum. Padahal dalam hatinya sudah sangat muak. Muak liat Jason berduaan ke kantin sama Gracia, apalagi muak berduaan sama Emil Mario sekarang.
~
Perjalanan ke kantin...
"Kalau dipikir-pikir mereka lucu juga. Udah kayak tom and jerry." Kata Gracia cekikikan.
"Hahaha, Jessica mukanya udah gedeg banget kayaknya sama si Emil, tapi jujur. Mereka moodbooster aku banget, ngeliat tingkahnya yang absurd, aku jadi mudah buat lupain masalah."
"Masalah? Aku kira orang sepertimu tidak punya masalah dalam hidupmu."
"Setiap orang pasti punya masalah dalam hidupnya Jane, kalau ga ada masalah, ga hidup namanya."
"Hehe, iya juga ya?... Jas, aku boleh tanya sesuatu ga sama kamu?"
"Boleh. Tanya aja."
"Kok kamu suka panggil aku Jane sih? Padahal yang lainnya biasa panggil aku Gracia. Kamu aja yang beda tau ga, ehh bukan, mama sama kakakku panggil aku Jane juga sih. Tapi, aku ngerasa aneh aja seorang temanku manggil aku dengan nama Jane."
"Gimana ya? Terasa lebih singkat aja, satu tempo gitu, Jane, kalau Gracia kan 3 tempo."
"2 kali."
"Yaa itu kalau dicepetin bilangnya. Kenapa? Kamu ga suka ya aku panggil Jane?"
"Eh, bukan, bukan gitu, suka malahan. Unik aja aku dengernya, suka banget."
Jason hanya membalas tersenyum manis kearahnya. Gracia memalingkan pandangannya.
Mereka sampai kantin...
"Sayang? Kamu sama siapa kesini?" Tanya Cellos yang sudah duluan ada di kantin bersama teman-temannya.
"Sama, ini, Jason. Jas, kenalin dia,-"
"Pacar kamu?"
"Kalau sama inimah aku udah kenal sayang. Jason, lo satu kelompok ya sama pacar gue?"
"Iya, Jane satu kelompok sama gue."
"Jane?" Pekik teman-teman Cellos ngerasa ada yang aneh.
"Oowhmmm sayang, kamu mau beli apa? Biar aku pesenin." Tanya Cellos pada Gracia mengalihkan suasana.
"Itu aja deh yang, sama 2 minuman ya, bungkus. Aku mau makan di aula sama yang lainnya." Ujar Gracia manis.
"Ok sayang, buuuk, bungkus itu ya, sama 2 minumannya!!"
"Jas, kamu udah pesen?" Tanya Gracia perhatian.
"Udah kok udah, masih dibungkus juga sama dagangnya."
"Oowh,"
"Naaah ini sayang pesanan kamu."
"Yeyy, makasi sayang."
"Niih sama 2 minuman, bisa kamu bawa?"
"Bisa kok bisa, sini, taruh disini aja yang. Biar aku bawanya kayak gini aja. Berapa,-"
"Tenang sayang, biar aku yang bayar semua pesanan kamu, Jason, mau gue bayarin juga?"
"Ngga, ngga usah, makasi Los."
"Makasii ayang, kita mau balik ke aula dulu ya, yuk Jas." Mereka berdua berlalu.
Plaaaaaak!
Cellos memukul meja.
"Santai Los, jangan emosi gitu baru liat Gracia jalan sama Jason. Kan mereka 1 kelompok ya wajarlah ke kantin berdua." Kata John menenangkannya.
"Bukan, bukan itu maksud gue. Gue tuh ngeliat tadi mukanya si Jason rada-rada ngeselin banget, kayak songong gitu pamer bisa jalan berdua sama Gracia."
"Kalau dia nikung, kita pawangnya Los, HIDUP CELLOS!!!" Riuh suara yang lainnya, menggetarkan seluruh kantin membuat kantin jadi seolah-olah kacau dengan keberadaan mereka yang bar-bar.
....
"Kenapa?" Tanya Gracia tersenyum.
"Kenapa? kenapa apanya ya?" Tanya Jason pura-pura gatau.
Ini baru pertama kalinya Gracia liat Jason pasang muka saltingnya.
("Jason lagi mikirin apa ya sampai garuk-garuk kepala gitu?") Bhatin Gracia.
To be continued~
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANNA MARRY YOUR DAUGHTER[THE END]
Teen FictionBASED ON FAKE STORY OF TIKTOK😜 ____________________________ Special POV ::: JASON WILLIAM WINATA Anak tiktokers pasti tau siapa dia, atau sekedar nonton video-video di tiktok, mungkin Jason pernah hadir di FYP kalian😋 tanpa kalian sadari, Jason su...