Tok tok tok!
"Grac!! Gracia!! Bangun Grac!! Lo lagi ngapain sih? Udah bangun kan lo? Grac, gue masuk ya,"
Pagi ini Rere membangunkan Gracia udah kayak ibu kost yang minta uang kost'an. Nyatanya daritadi dipanggil Rere, Gracia emang ngga ada menyahut satu katapun. Rere penasaran, makanya dia memberanikan diri buat masuk ke kamar Gracia tanpa izin Gracia terlebih dahulu.
"Astaga Grac, kenapa lo belum siap sih? Ini udah jam berapa? Buruan pakek pakaiannya, entar lo bisa telat lagi berangkat kerja...Grac, Gracia!!" Panggil Rere semakin penasaran.
Melihat Gracia yang tertunduk di sudut kasurnya sambil menutupi wajah dengan kedua tangannya. Gracia tak langsung siap-siap usai mandi tadi.
"Hei Grac, lo ngapain nangis? Ya ampun, Grac lo gapapa? Ngapain nangis Grac, cerita sama gue. Berantem sama Jason? Atau gimana, lo cerita aja sama gue Grac," tidak ada pilihan lain, daritadi Gracia ngga ada menyahut sama sekali panggilan dari temannya itu, akhirnya Rere mendekati Gracia dan sudah melihat Gracia dalam keadaan berlinang air mata.
Tangisan Gracia semakin menjadi-jadi. Dia memeluk Rere kuat-kuat, seperti dia merasakan sebuah sakit yang tak mampu dia tahan lagi.
"Tenang, tenang Grac, ini sebenarnya lo kenapa? Gue ga ngerti. Tumben banget lo nangis ga jelas gini, ayo dong cerita sama gue, jangan bikin gue panik begini Grac."
Hiks! Hiks!
Perlahan Rere akhirnya bisa meredakan tangisan Gracia. Dia mengusap-usap punggung Gracia dengan lembut.
"Gue malu Re, gue takut," ujar Gracia akhirnya.
"Takut kenapa Grac?"
"Lo pasti bakalan kecewa sama gue setelah gue nunjukin ini sama lo." Gracia menunjukkan sesuatu pada Rere disebelahnya, yang ternyata...
"LO HAMIL????"
Dari testpack itu sudah terlihat jelas terpampang 2 garis berwarna merah yang tadi pagi Gracia pakai untuk memastikan dirinya yang akhir-akhir ini merasakan ada keanehan di badannya.
"Grac, ini yang gue khawatirin dari dulu sama lo. Kalau udah kayak gini, siapa yang mau disalahin?" Rere menepuk jidatnya.
Ia ga nyangka, hal yang ia takutin terhadap Gracia rupanya sudah kejadian.
"Gini aja, gue bakalan anterin lo ke rumah sakit buat periksa sekali lagi,"
"Tapi Re,"
"Lo mesti memastikan dari dokter kandungan langsung Gracia, kandungan lo itu udah berapa lama. Dan yang terpenting, cowok lo mesti tau ini! Ayo, ikut gue." Paksa Rere.
Mereka berdua menuju rumah sakit. Rere ga ngerti lagi harus berkata apa lagi sama Gracia. Dia udah pernah mengingatkan, tapi nyatanya Gracia ngga dengerin omongannya.
"Gue udah telpon senior lo kalau hari ini lo cuti sakit. Dan Jason, barusan gue udah chat dia ngasi tau keadaan lo sekarang."
"RERE,"
"Grac, dia mesti tanggung jawab! Lo mau itu bayi lahir nanti gaada bapaknya? Gue,...jujur ya Grac, gue udah gabisa bilang apa-apa lagi. Pokoknya kemauan gue cuma satu, lo ga boleh sampai gugurin kandungan lo itu, karena itu berdosa banget Grac. Seharusnya lo berani berbuat, juga berani bertanggung jawab untuk ngebesarin bayinya."
Gracia pasrah. Tak ada lagi yang bisa ia lakukan. Rere sudah tahu semuanya, kini giliran menunggu Jason apakah dia mau mempertanggungjawabkan perbuatannya?
~
'Jason, sekarang datang ke alamat rs ini ya ***** gue lagi antar Gracia kesana'
[Pesan masuk dari Rere]
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANNA MARRY YOUR DAUGHTER[THE END]
Teen FictionBASED ON FAKE STORY OF TIKTOK😜 ____________________________ Special POV ::: JASON WILLIAM WINATA Anak tiktokers pasti tau siapa dia, atau sekedar nonton video-video di tiktok, mungkin Jason pernah hadir di FYP kalian😋 tanpa kalian sadari, Jason su...