D U A

55.5K 9.5K 698
                                    

Pertama!

Valerie Juliet Gislan, seorang putri satu-satunya dari keluarga bangsawan Marquess Gustav de Gislan yang merupakan orang penting di kerajaan ini. Valerie memiliki nasib yang mengenaskan karena warna rambutnya yang langka.

Dia menjadi korban dalam pembunuhan salah sasaran, dimana pembunuhan tersebut dirancang untuk membunuh si pemeran utama wanita, tapi si pembunuh malah salah sasaran karena melihat warna rambut Valerie yang memiliki warna serupa dengan rambut si tokoh utama itu.

Ck ck, kasihan sekali kau nak Valerie, aku turun bersedih melihat nasib naasmu in—. Eh iya, sekarang kan aku Valerie-nya, lha ngapain aku malah nasihatin diri sendiri hah? Aduh kok bodoh sekali...

Oke kembali lagi ke topik, jadi karena di ceritanya Valerie adalah tokoh yang terlalu baik, tapi mendapat nasib buruk. Maka jangan salahkan aku kalau aku tidak mau menjadi terlalu baik sekarang, baik memang boleh tapi jangan sampai menjerumus ke bodoh, oke?

Dan berdasarkan kisahnya juga, sosok Valerie ini akan menjemput ajalnya di usia yang ke-dua puluh tahun. Dimana itu artinya masih terdapat sembilan tahun lagi hingga akhirnya aku mencapai usia segitu mengingat usiaku sekarang yang kemungkinan besar adalah sebelas tahun.

Kedua!

Tokoh utama pria adalah raja kerajaan ini, dia pria romantis yang bisa dibilang dingin juga sih. Hanya saja sifat dari si tokoh utama pria ini sedikit aneh, dia memang cukup dingin namun sebenarnya dia itu sangat peduli dengan lingkungan sekitarnya.

Sang tokoh utama wanita adalah gadis dengan warna rambut yang langka, sama sepertiku. Dia cantik, baik, dan kesayangan si tokoh utama pria. Apabila si tokoh utama wanita dalam bahaya, maka sang pria tidak akan segan-segan membunuh siapapun yang mengusik ketenangan wanita itu. Karena itu aku tak mau mencari masalah. Menyinggung sedikit saja perasaan si tokoh utama wanita, maka kepalaku akan langsung melayang.

Tokoh utama pria itu memang sangat sadis, dengan begitu pula bagaimana dia dapat ditakuti oleh seantero kerajaan, dan membuat kerajaan ini menjadi kerajaan yang cukup ditakuti oleh kerajaan-kerajaan lainnya.

Meski begitu kerajaan ini merupakan sebuah cabang dari suatu kekaisaran besar dan makmur, atau dalam kata lain kerajaan ini hanyalah seperti sebuah kota dari suatu negara. Karena yang memimpin dan mengelola kesejahteraan setiap kerajaan adalah sang kaisar.

Kekaisaran di era ini sendiri diceritakan sebagai era paling makmur berkat diangkatnya sang kaisar baru yang akan di lantik beberapa tahun dari sekarang.

Jika si pemeran utama pria adalah makhluk buas, maka si kaisar adalah pemimpin gerombolan makhluk buas. Dia terlalu ganas dan haus darah, jika ada orang yang berani menghalangi jalannya maka orang itu akan langsung ia antar ke rumah Tuhan. Oleh sebab itu, tidak ada orang yang berani menentangnya, bahkan kekaisaran lain pun segan terhadapnya.

Ya tapi karena novelnya adalah cerita kerajaan dan bukan kekaisaran, jadi didalam novel tidak banyak diceritakan mengenai si kaisar sih. Mungkin hanya ada beberapa narasi yang menceritakan tentang si kaisar. Lalu bagaimana cara aku mengetahuinya? Ohohoho, aku kan penulisnya, jadi tentu saja aku tahu segalanya.

Si kaisar memiliki masa lalu yang kelam, dia adalah anak yang ditelantarkan oleh kaisar sebelumnya karena itu masa kecilnya ia hidup menjadi anak angkat keluarga petani. Namun tiba-tiba, suatu hari prajurit kekaisaran membawa dia, dan berdasarkan wasiat kaisar sebelumnya, ia lah yang menjadi penerus posisi kaisar.

Dia dibawa pergi dari desanya saat masih berusia 17 tahun, kemudian baru diangkat menjadi kaisar diusianya yang ke-21 tahun. Usia segitu bisa dibilang sangat muda untuk ukuran seorang kaisar. Pria itu menghadiahi orang-orang yang berjasa pada masa kecilnya dengan hadiah jaminan kedamaian, dan perlindungan.

Itu dia tujuanku! Aku menginginkan jaminan perlindungan dari pria paling disegani di seluruh dunia!

Jadi rencana pertamaku adalah masuk ke dalam kehidupan masa kecil si kaisar, dan menjadi orang yang telah berjasa kepadanya!

Ahai, jeniusnya aku. Sampai jumpa kematian~

=====

Jeng jeng!

Hmm... sudah kuduga ini tidak akan berjalan semudah itu. Aku menatap nanar kearah seorang pria paruh baya yang sedang menatap lama kearahku dengan tampang seramnya itu. Demi apa kalau ada anak kecil yang melihat wajahnya saat ini, aku yakin seratus persen mereka akan mengiranya sebagai hantu.

Tapi kenapa di sampingnya harus ada pria yang bergitu terang? Lihat saja senyuman indahnya, surai merah mudanya, dan garis rahang halusnya itu. Dia tampak sangat cantik seperti malaikat wanita. Ya andai saja tidak ada yang menonjol di sana.

Dia pria, cih.

"Kenapa kau teriak tadi pagi?" tanya pria itu sambil menatapku seram. "Apa kau tahu kalau sikapmu itu sama sekali tidak mencerminkan tingkah laku seorang bangsawan? Kau itu seorang perempuan, jadi wajib bagimu untuk mengatur etika."

Tidak di kehidupan dulu, tidak di kehidupan sekarang, kena marah mulu. Sepertinya aku ini memang langganan untuk dimarahi ya? Kenapa mereka kejam sekali padaku?

"Ayah, jangan seperti itu pada Valerie, lagi pula di tidak sering melakukan hal seperti ini kok. Mungkin saja tadi pagi dia sangat kelelahan, karena itu dia berteriak," bela si pria cantik yang tak lain dan tak bukan adalah kakakku sendiri.

Ah, memang seperti yang diharapkan dari pria bertampang bak malaikat, sifatnya itu pun terlihat sangat mirip dengan sosok malaikat. Dia sudah sangat baik kepadaku sejak aku masih kecil, padahal ayah selalu saja memarahiku habis-habisan.

"Sudahlah, aku malas meladeni anak seperti dia, sangat membuang-buang waktu." Cih, siapa juga yang mau mendengar semua ocehan tak berdasarmu itu dasar bapak-bapak tua? Kau kira aku sudi gitu hah? Malah main ngomel aja padahal tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya.

Pria paruh baya yang menjadi ayahku di kehidupan kali ini pun akhirnya pergi meninggalkan ruang keluarga, dan menyisakan aku bersama dengan kakakku berduaan di ruangan ini. Dia menatap lama karahku dengan senyum indahnya.

"Jadi Valerie, apa ada yang ingin kau bicarakan denganku? Kalau tidak ada maka aku akan pergi duluan," ucapnya.

"Tidak kak, ada suatu hal penting yang harus kukatakan pada kakak."

"Apa itu?" bingungnya.

"IJINKAN AKU KABUR DARI RUMAH!"

Eh, aku mau kabur kok malah minta ijin ya? Aduh bodoh sekali.

=====

Okeh, yang terakhir untuk hari ini. Setelah kalian baca tiga chapter pertamanya bagaimana pendapat kalian? (ಥ_ಥ)

Semoga kalian semua suka yaa~

Terima kasih banyak buat kalian yang meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...

Sampai jumpa!

Romeo, Take Me! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang