D E L A P A N

41.7K 7.5K 666
                                    

Aku menyipitkan mata saat melihat siluet seorang anak laki-laki datang menghampiriku dengan begitu tergesa-gesa. Apa Romeo menyesali perbuatannya yang meninggalkanku sendirian di sini? Hm, kalau iya berarti dia masih memiliki hati nurani ya.

"Valerie kemana saja kau!"

Eh, itu bukan Romeo. Aku semakin menyipitkan mataku untuk mempertajam pengelihatan, dan untuk sekilas aku juga dapat melihat helaian rambut berwarna ungunya itu.

Ah, dia benar-benar bukan Romeo. Ya aku cukup kecewa sih karena ternyata dia sudah tak memiliki hati nurani di usianya yang seperti ini, aku kira Romeo cilik tidak akan sekejam Romeo di masa depan nanti. Tapi rupanya aku salah besar.

Pria bersurai ungu itu semakin lama semakin terlihat, dan rupanya itu adalah Ainsley dengan raut wajah yang terlihat sangat khawatir. "Hei kau kemana saja hah?" kesalku saat akhirnya ia sampai di depanku.

Pria itu menundukkan kepalanya untuk melihatku yang sedang duduk di atas rerumputan. Nafasnya tersengal-sengal, dan keringat mengalir deras memenuhi sekujur tubuhnya. "Kau ini bodoh atau gimana? Bagaimana bisa kau malah langsung pergi sendiri saat melihat tidak ada orang di kereta hah? Setidaknya diamlah dulu untuk sementara waktu!"

Yah, kok aku malah dimarahin sih? Yang ninggalin kan kalian berdua woy! Aku cuma berniat untuk mencari kalian. Tapi ya aku tidak akan mengatakan itu kepadanya karena dia terlihat sangat kelelahan mencariku. "Maafkan aku." Itulah satu-satunya kalimat yang bisa aku katakan saat ini.

Dia menghela nafas panjang, kemudian membungkukkan badannya. "Sudahlah, untungnya kau dapat kutemukan, kalau begitu ayo kembali," ucapnya sambil mengulurkan tangan.

Aku berniat untuk menerima uluran tangan tersebut. Namun tiba-tiba, sebuah tangan lainnya malah menarik pergelangan tanganku, dan hal tersebut sontak membuatku mau tak mau harus bangkit berdiri lalu berlindung di belakangnya. Ini orang kok main narik-narik aja, terus cengkraman tangannya sakit banget lagi.

"Apa yang mau kau lakukan dengan gadis ini dasar anak laki-laki mesum."

Eh? Mesum?

Aku sontak mendongakkan kepalaku untuk melihat siapa gerangan yang sudah mencap Ainsley sebagai laki-laki mesum tanpa ada bukti apapun. Dan, wow! Luar biasa sekali, benar-benar tidak terduga sampai aku tak yakin kalau ini nyata, kurasa aku sedang bermimpi saat ini.

Ya lagian, mana mungkin 'kan kalau orang seperti Romeo tiba-tiba sudah berada di sini, kemudian memasang pose seperti melindungiku dari Ainsley yang jujur saja tak melakukan apapun padaku? Mungkin aku terlalu banyak memikirkan soal Romeo sampai-sampai pria itu masuk kedalam bunga tidurku. Eum, tapi kok rasa nyeri cengkramannya terasa nyata sekali ya?

Untuk memastikan lebih lanjut, tanganku bergerak meraih surai hitam sepunggung milik Romeo, dan memainkannya. Astaga rambutnya halus sekali untuk seukuran anak yang lahir di keluarga pedesaan. Belum lagi rambutnya ini indah sekali, kurasa kalau menghiasnya tidak akan menjadi masalah besar.

Toh ini hanya mimpi.

"Hei apa yang kau lakukan pada rambutku ha?"

"Lah? Bukannya ini mimpiku? Kau ini kan bagian dari mimpiku, karena itu suka-suka aku dong kalau mau memainkan rambutmu, sudah kau diam biar kumainkan rambutmu!" marahku.

Dan kali ini tiba-tiba sebuah tangan kembali mencengkeram kuat pergelangan tangan kiriku yang sedang memainkan rambutnya itu. Sang pelaku dari kejadian itu sendiri adalah Romeo. "Kau ini, maumu itu apa sih," dinginnya.

Kedua tangan pria itu mencengkeram kedua pergelangan tanganku, dan jujur saja itu terasa cukup menyakitkan. Aku mulai merasa ada yang aneh saat ini, tolong jangan bilang kalau saat ini aku sedang tidak mimpi.

"Apa ini bukan mimpi?" tanyaku.

"Apa ini semua terlihat seperti mimpi bagimu?" Aku menganggukkan kepalaku, semua ini memang terlihat sangat mirip dengan mimpi. Bagaimana bisa aku bertemu dengan sosok Romeo saat ini padahal seharusnya kereta kuda sampai di desa esok hari?

"Hm kau bodoh," ucapnya.

"Siapa kau! Berani-beraninya rakyat rendah seperti kau bertindak kasar kepada seorang putri bangsawan sepertinya!" teriak Ainsley tiba-tiba. Hm, bahkan di dunia mimpi sekalipun dia tetap menyebalkan ya.

"Ah, awalnya kukira kau adalah anak mesum, ternyata kau merupakan salah satu pelindungnya toh, ya sudahlah kalau begitu aku tak mau berurusan dengan kalian," ucap Romeo yang kemudian melepaskan cengkeramannya di tanganku dan pergi begitu saja. Eh, jadi ini bukan mimpi?

Aku menoleh kearah Ainsley yang berjalan menghampiriku. "Ains, kenapa kita bisa sampai kemari secepat ini?" heranku.

"Entahlah, paman kusir itu bilang dia terkejut karena ternyata jalur akses melewati hutan untuk sampai di desa sekarang sudah jauh lebih mudah sehingga perjalanan kita bisa menjadi lebih singkat," jelasnya.

Astaga, jadi itu aku baru saja memalukan diriku sendiri di hadapan Romeo? Astaganaga! Demi apa, bagaimana bisa aku merusak kesan pertamaku kepada Romeo hanya karena aku menganggap kalau semua ini adalah sebuah mimpi, hiks.

Pupus sudah harapan kesan pertamaku.

=====

Okeh jadi kita bahas aja langsung ya~

[1] Apa huruf kelima dalam abjad?
—> a b j a "D": Jawabannya D, okey.

[2] Sayur apa yang dingin?
—> Kembang Cold

[3] Binatang apa yang bisa nyanyi dangdut?
—> Cheetah citata dan Trio Macan.

Kenapa cuma dua itu? Karena Keong racun, sama iwak peyek kan judul lagu dangdut, bukan penyanyinya 🤣

OKEH DAN YANG DITUNGGU-TUNGGU! MARI KITA SAMBUT CALON KAISAR TAMVAN KITA!

[ R O M E O]

Plop! Wkwkwk bercanda gaes lanjut scroll aja dulu ⤵️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Plop! Wkwkwk bercanda gaes lanjut scroll aja dulu ⤵️

.



.






.










.










.

Belom Glow Up gaes, tunggu di ceritanya dia udah dewasa baru aku kasih versi glow up nya 😏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belom Glow Up gaes, tunggu di ceritanya dia udah dewasa baru aku kasih versi glow up nya 😏

Terima kasih banyak buat kalian yang meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...

Sampai jumpa!

Romeo, Take Me! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang