T I G A P U L U H T I G A

33.3K 6.6K 995
                                    

[Disarankan baca part sebelumnya biar ga lupa hohoho]

Sumpah demi apa? Tepat setelah mengucapkan kalimat tersebut dengan wajah tanpa dosanya itu, suasana di ballroom ini menjadi sangat berisik di karenakan rasa terkejut yang datang dari para bangsawan lainnya. Dan kondisiku pun tidak jauh dari mereka, aku juga merasa sangat terkejut saat ini.

"Tapi bagaimana dengan pertu—."

"Aku menghapusnya," ucap Romeo yang menyela ucapanku. "Kalian berdua tidak berstatus tunangan lagi, tapi sebagai gantinya mulai sekarang, saat ini, dan detik ini juga ...."

"... kau yang akan menjadi tunanganku."

Sekarang ruangan kembali menjadi semakin ricuh dari pada yang sebelumnya. Aku dapat mendengar ucapan mereka yang tidak setuju dengan masalah pertunangan ini di sebabkan oleh status sosial kami berdua yang terpaut sangat jauh mengingat posisi Romeo merupakan pemimpin dari sebuah kekaisaran yang bahkan pangkatnya itu lebih tinggi dibandingkan raja.

"Permisi Yang Mulia! Maaf menyela, tetapi seorang kaisar tak boleh menikahi maupun bertunangan dengan Putri keluaga Marquess. Seorang kaisar hanya boleh menikahi putri dari keluarga kerajaan—."

"Diam. Siapa kau sehingga berani mengaturku?"

Satu kata yang keluar dari bibir Romeo itu terdengar seperti sebuah ancaman yang sangat mengerikan. Suasana ruangan yang berisik dalam sekejap langsung hening di karenakan hawa mengerikan yang datang dari Romeo itu menyebar ke seluruh penjuru ruangan.

Tiba-tiba tanganku terasa seperti di tarik oleh seseorang, dan pelakunya tak lain dan tak bukan adalah Javier. Pria tersebut menarikku pergi dari tempat ini, namun sekali lagi Romeo menarik tanganku yang satunya dengan sangat kencang hingga akhirnya aku terhempas ke arahnya.

Sial, tanganku yang di tarik oleh Romeo rasanya seperti akan patah tulang tak lama lagi, belum juga kepalaku yang menabrak dada bidangnya itu, dia memiliki terlalu banyak otot sampai dadanya pun tidak empuk sama sekali. Ini benar-benar menyakitkan, hiks.

"Apa yang kau lakukan! Kenapa kau merebut tunaganku dariku!" marah seseorang yang dapat kuduga adalah Javier, karena aku tak dapat melihat apapun saat ini. Romeo sedang memelukku dengan sangat erat dan menekan kepalaku di dadanya sehingga aku tak bisa menyaksikan apapun.

"Dia bukan tunanganmu," sahut Romeo dengan nada bicara yang terdengar sangat dingin. "Dan tidak ada siapa pun di ruangan ini yang bisa menentukan dengan siapa aku akan bertunangan, jika kalian tidak setuju dengan tindakanku ini, maka silakan mencari kaisar lain."

Tak ada satu pun orang yang berani menyahuti ucapan Romeo. Aku jamin mereka semua sedang ketakutan saat ini sebab Romeo mengancam dengan memberikan posisinya. Tidak ada yang berani menentang surat wasiat kaisar sebelumnya, karena hal tersebut akan berakhir dengan hukuman mati. Dan jika mereka menurunkan Romeo dari jabatannya, maka mereka harus mati.

Mengerikan? Ya, inilah namanya abad pertengahan, tidak ada yang namanya sisi manusiawi di jaman kuno seperti ini.

Aku terdiam menatap kegelapan pandanganku ini, dengan susah payah aku mencoba untuk berkata, "Romeo, tak bisakah kau jangan menekan kepalaku di dadamu? Aku kesulitan mengambil nafas."

Romeo sontak melepaskanku dan menatapku dengan tatapan khawatirnya. Hm, kemana perginya tatapan menyeramkan tadi, kenapa sekarang dia malah memberikan tatapan seperti ini. "Apa kau tidak apa-apa? Maafkan aku, aku lupa kalau kau akan kesulitan bernafas," ucapnya.

Aku menggelengkan kepalaku sebagai tanda kalau diriku tidak apa-apa, kemudian aku membalikkan badanku dan menatap Javier yang sedang berdiri di hadapanku dengan ekspresi wajah yang terlihat senang? Entahlah, dia tampak seperti sedang menyeringai tipis. Dan, tak lama setelah itu, dia membalikkan badannya sambil mengucapkan suatu kata yang sangat membingungkan.

"Ini menarik."

Ya, hanya satu kata itu saja yang keluar dari mulut Javier hingga akhirnya pria tersebut menghilang sepenuhnya dari ballroom ini.

Valerie POV end

=====

Normal POV

Javier melangkah keluar dari ballroom tersebut dengan sebuah seringai tipis yang tercetak jelas di bibirnya. Setelah berada cukup jauh dari pintu raksasa ballroom, seringai tipisnya kini telah berubah menjadi senyuman lebar yang mengerikan.

Seorang pria yang tampak tak asing datang menghampiri Javier. Dia sedikit membungkukkan badannya di hadapan Javier, dan berkata, "Tuan, ada apa? Kenapa anda cepat sekali keluar dari ballroom? Apakah acara selesai lebih awal?"

"Tidak-tidak," sahut Javier yang kemudian menoleh ke arah pelayannya itu. "Hei, Bern, apa kau ingat dengan Valerie? Gadis bersurai merah yang kau temui di pasar kapan hari lalu?"

Pelayan Javier, Bern. Dia mendongakkan kepalanya dan menatap sang tuan yang tampak sangat senang saat ini. Bern mengerutkan dahinya heran, dan berkata, "Kenapa anda senang seperti ini? Apa sesuatu yang baik terjadi antara anda dengan nona Valerie?"

"Rupanya Kaisar menyukai dia."

"Kaisar?!"

Javier menganggukkan kepalanya dan menyeringai tipis. "Valerie, ternyata surai merahnya itu jauh lebih beruntung dibandingkan Viona. Surai merah Viona hanya memikat si Raja, sementara Valerie berhasil memikat sang Kaisar. Aku menginginkan surai yang sangat beruntung itu, dan aku harus mendapatkannya ..."

"... mau bagaimanapun caranya."

=====

AyeAyeeee~

AKH KANGEN KALIAN SEMUA!

Akhirnya mulai up lagi setelah seminggu lebih hiatus awokwokwok. Ya, sejauh ini tugas sudah selesai semua syukurnya, tapi ya sedihnya udah mau PAS itu aja, aku usahain ga bakal hiatus gegara PAS.

Oh iya, kita lanjutin profil-profilnya lagi kuy, kemaren kan sudah Valerie, Romeo, sama Javier. Besok mau siapa???

Dijawab yaw~

Dan kulihat ada beberapa pembaca baru di sini, buat yang belum tau jadwal update-ku. Setiap seri reinkarnasi jadwal updatenya setiap hari ya manteman, kecuali kalo lagi hiatus kayak kemaren baru ga update sama sekali hehehe.

Yuk, bonus foto ⬇️

Yuk, bonus foto ⬇️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[R O M E O]

AHAY RINDU SI BABANG TAMVAN~

Yodah deh~

Terima kasih banyak buat kalian yang meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...

Sampai jumpa!

Romeo, Take Me! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang