14. Treat

3.7K 557 134
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lisa menelan Salivanya dengan susah payah saat pandangan chaeyoung begitu tak suka dan dingin padanya.

"Aku..."

"Kau tidak perlu menolongku, aku bisa melakukannya sendiri!" Sela chaeyoung kesal lalu ia meringis meraba lengannya yang masih bertancap pisau.

"Sebaiknya kau pergi dari sini!" Suruh chaeyoung lalu beralih menatap jisoo yang kini menunduk.

"Kau juga."

"Kenapa kau mengusir mereka!" Ujar jennie membuka suara.

Tak suka saat chaeyoung mengusir kedua sahabatnya.

"Mereka tamuku, mereka sahabatku, mereka juga keluargaku. Harusnya kau berlaku sopan!" Tegas jennie dan chaeyoung hanya diam.

Sret!

"Ya! Kau gila?"

Chaeyoung yang kesal kini membanting pisau itu ke tanah membuat ketiga orang itu terkejut.

"Jangan menyulut emosiku, nona Kim." Ucap chaeyoung membuat jennie terdiam kaku.

Chaeyoung menahan darah di lengannya yang kini kian keluar banyak.

"Kau harus ke rumah sak—"

"Aku bisa merawat lukaku sendiri!" Sela chaeyoung kembali. Menatap tajam lisa dan yang lain bergantian.

"Aku tak butuh, pengkhianat!" Tukas chaeyoung lalu meninggalkan parkiran dan menuju apartemennya.

Jisoo dan Lisa memandang sendu punggung chaeyoung yang menghilang sesaat gadis jangkung itu telah menaiki lift.

"Apa kalian saling kenal dengannya?" Tanya jennie tapi mata gadis itu termenung menatap mino yang masih tak sadarkan diri.

"Kami...akan menjelaskannya nanti tapi dia siapamu?" Tanya jisoo dan jennie menoleh.

"Dia... bodyguardku?"

Lisa dan jisoo saling berpandangan hingga pada akhirnya Lisa berdecak kesal,

"Bodoh! Kenapa ia tetap kekeh melakukannya!" Monolog Lisa tapi masih dapat di dengar jennie.

"Apa kalian dekat dengan chaeyoung?" Tanya jennie kembali.

Jisoo menghela nafas dan mengangguk, "ya. Dan aku akan bercerita padamu jika sudah saatnya." Jawab jisoo lalu mengusap pelan rambut jennie.

"Segeralah masuk, kau tidak perlu mengantar kami." Ucap jisoo dan jennie hanya mengangguk nurut.

Jennie perlahan melangkah mundur dan melambai pada jisoo dan Lisa,

"Sampai bertemu kembali~" pamit jennie lalu berlenggang pergi dari sana.

Jisoo kini memandang Lisa yang tersenyum.

"Tidak apa apa, sooya. Tidak apa apa." Tutur Lisa mengusap pelan bahu jisoo.

"Pertama tama Kita urus dulu penyusup ini."

~~~

Seorang remaja SMA kini tengah berlari tergesa-gesa menuju taman.

Merutuki dirinya yang terlambat. Pasti kekasihnya telah menunggu di sana.

Ia meraih ponselnya dan menghubungi sang kekasih tapi sama sekali tak ada jawaban dari sana membuat kening remaja itu mengerut bingung.

MINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang