42. About Being Alert

3.3K 466 51
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Chaeyoung hanya dengan pasrah mengikuti jennie yang terus menariknya menuju toilet.

Sesaat sampai di sana, ia langsung di bawa masuk di salah satu biliknya.

Chup!

Harusnya Chaeyoung tau akan hal ini.

Harusnya ia memerhatikan gerak gerik jennie.

Tapi semuanya hanya seharusnya.

Sudah terlanjur, jennie juga sudah menciumnya.

Dirinya juga tidak menolak.

Untuk apa dia menolak? Jennie kekasihnya.

Chaeyoung juga menyukainya.

Couples in real love sickness.

"Bagaimana aku bisa terpancing melihat mereka berdua seperti itu? Kau tau, aku iri." Bisik jennie setelah melepaskan ciuman mereka.

"Lalu, aku harus bagaimana? Menikahimu sekarang?"

Jennie terdiam. Pipinya berangsur merah.

Ia memukul pundak chaeyoung yang membuat gadis itu meringis.

"Why? Bukankah tadi kau juga memintanya?"

"Aku siap. Aku juga sudah tau apa yang harus di—hmph!"

Jennie dengan mata kucing andalannya menatap tajam mata chaeyoung dari dekat.

Ia menjauhkan lagi bibirnya dari chaeyoung dan mendengus.

"Sekarang di mana letak kesalahanku?" Tanya chaeyoung.

"Tidak ada, dan jangan berbicara Tentang itu lagi!" Tukas jennie dan keluar dari bilik kamar mandi itu.

"Kenapa?" Tanya chaeyoung ikut keluar dari sana.

Mengikuti jennie yang sedang mencuci tangannya di wastafel.

Jennie lebih memilih diam. Tak menjawab pertanyaan sang kekasih.

Chaeyoung menatap dirinya di cermin dan berusaha menahan senyumnya.

Ayolah, chaeyoung hanya bercanda.

Chaeyoung tak bodoh, jennie malu mengungkit masalah itu.

"Arraseo arraseo, ayo kita kembali ke acara." Ajak chaeyoung menarik tangan jennie kembali ke aula.

Belum setengah jalan, mereka harus bertemu dengan song Joong Ki.

Dengan refleksnya, chaeyoung sedikit memundurkan jennie.

Menyembunyikan gadisnya di belakang punggungnya.

"Waeyo, chaeyoung-ssi? Kenapa kau menyembunyikan dia di belakangmu?" Tanya Joong Ki.

Chaeyoung lebih memilih menatap tajam Joong Ki, tidak ingin berargumen mulut dengan si dakjal.

"Hei, hei santai saja." Chaeyoung melirik tangan Joong Ki yang menepuk nepuk pundaknya.

"Aku hanya lewat disini, aku tidak mencari gara gara denganmu."

"Kalau begitu, menyingkirlah! Kami ingin lewat." Tekan Chaeyoung dan Joong Ki menyingkir dari sana.

Ia menarik jennie agar terlebih dahulu berjalan lalu di susul olehnya.

Pria dua anak ini tertawa remeh dan menggeleng gelengkan kepalanya, "ternyata, dia memiliki tingkat kewaspadaan yang kuat."

MINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang