50. Not Yet Over

2.7K 424 113
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dengan kaki yang bergetar, tangan yang di paksa untuk memegang rantai yang ia pegang.

Jennie menatap terkejut sosok pria di hadapannya.

"K-kau?"

Pria berjas biru itu tersenyum pada jennie.

"Kenapa, nona Kim? Apa anda terkejut melihat kehadiran saya disini?"

Jennie tambah menggenggam erat rantainya, kini menatap tajam Hyunbin yang tersenyum miring padanya.

"Saya di sini untuk menyelamatkan Anda, ayo!"

Saat Hyunbin ingin meraih tangan jennie, jennie menghindar.

"Mustahil kau bisa tau aku disini." Ucap jennie.

Hyunbin mendengus tawa dan memasukkan kedua tangannya di dalam saku celananya.

"Guare, karena ini terletak jauh di perkotaan." Ujar Hyunbin melirik jennie.

"Apa yang kau pikirkan, nona Kim?" Tanya Hyunbin perlahan mendekat pada jennie. Membuat jennie semakin masuk ke dalam ruangan itu lagi.

"Kau berfikir, aku berkhianat?"

Jennie menelan Salivanya susah payah, ia hanya diam dengan mata yang mengawasi setiap pergerakan Hyunbin.

"Bagaimana aku ingin setia dengan ayahmu, jika ayahmu itu adalah pengusaha licik!"

"Jaga bicaramu!"

Hyunbin tertawa hambar hingga menggema di ruangan itu.

Perlahan ia menatap dingin jennie dengan tangan yang terkepal erat.

"Jika bukan karenanya, istriku tak akan meninggalkanku." Jennie mengerutkan keningnya, tak mengerti dengan ucapan Hyunbin.

"Ayahmu licik, mengirim istriku pergi membawa barang barang yang di incar oleh mafia. Pada akhirnya, istriku meninggalkanku. Se..la..ma..nya!" Tekan Hyunbin berhasil membuat jennie merinding.

"Dia juga harus tau bagaimana rasanya kehilangan seseorang paling berharga dihidupnya, jennieya."

Jennie menggeleng cepat dengan air mata yang telah turun.

Jennie tak mau meninggalkan ayahnya.

Jennie tak ingin ayahnya terpuruk.

Jennie juga tak mau meninggalkan chaeyoung.

Pada saat itu, jennie langsung mengayunkan rantainya mengenai kepala Hyunbin. Membuat pria itu terjatuh dan mengerang kesakitan.

Jennie berlari keluar dari ruangan tersebut.

Bertemu salah satu penjaga yang langsung ia layangkan rantainya lalu melilitnya.

Dan mendorongnya pada Hyunbin.

"Akh! Ya, turun kau!" Kesal Hyunbin karena pria itu bertubuh cukup besar menindihnya.

Jennie tersenyum remeh lalu berlari meninggalkan ruangan itu, tak lupa ia juga menguncinya.

"Hubby, please hurry up." Mohon jennie dalam hatinya.

Terus berlari menjauhi gedung yang menyekapnya.

"Aku...tak sanggup lagi!" Jennie terjatuh, menarik nafas sedalam dalamnya.

Nafasnya begitu memburu, Jennie tak sanggup berlari lagi maupun berjalan.

MINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang