12. Meet Again

3.7K 542 53
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Chaeyoung keluar dari mobilnya sesaat ia telah sampai dan memarkir rapi di perkarangan mansion.

Ia memperbaiki jaket denimnya terlebih dahulu dan memasuki mansion keluarga Kim.

"Kau sudah datang?"

Langkah chaeyoung terhenti dan menoleh pada Hyunbin yang berjalan ke arahnya.

Chaeyoung menghadapkan tubuhnya pada Hyunbin lalu membungkuk.

Tuk!

"Akh!" Chaeyoung mengusap kepalanya yang baru saja di pukul dengan koran oleh Hyunbin.

"Lain kali jangan mematikan teleponku seperti itu." Kesal Hyunbin dan Chaeyoung hanya terkekeh samar.

"Chaeyoung?"

Chaeyoung dan Hyunbin sama sama mendongak melihat sungyun yang berdiri di ambang tangga lantai 2.

"Kemarilah dengan cepat."titah sungyun dan chaeyoung mengangguk patuh.

Berlari kecil menaiki tangga menuju lantai 2,

Ckleek~

Chaeyoung membuka pintu ruang kerja sungyun yang memperlihatkan sungyun yang tengah terduduk di kursi kebanggaannya.

"Masuklah,"

Chaeyoung mengangguk dan masuk lalu menutup pintu ruangan kerja sungyun.

"Apa ada sesuatu yang terjadi selama di Paris?"

Pertanyaan dari sungyun membuat chaeyoung langsung menelan Salivanya pelan.

Pikirannya melayang pada saat ia bersama jennie pada malam terakhir mereka di Paris.

"Chaeyoung?"

Chaeyoung segera berbalik saat Sungyun menunggu jawabannya.

"Akh igo...mmm semuanya baik baik saja, tuan. Saya bisa menghandel semuanya." Jawab chaeyoung membuat sungyun menganggukkan kepalanya mengerti.

"Tetap awasi sekitar jennie, chaeyoung."

"Nde, tuan. Itu pasti—"

"Jangan sampai kau terlepas pengawasan karena..."

Kini sungyun menatap Chaeyoung dengan serius,

"Bisa jadi orang terdekatnya yang macam macam dengannya."

~~~~

"Terima kasih atas kerja kerasnya hari ini!"

Jennie tersenyum dan ikut membungkuk pada para dancernya yang akan membantu comeback-nya kali ini.

"Pulanglah dan perbanyak istirahat. Comebackku sebentar lagi, aku harap kita bisa menampilkan yang terbaik." Tutur jennie di angguk semangat para pendancernya.

"Kau juga harus banyak beristirahat, jennie. Jaga kesehatan."

"Itu pasti, terima kasih." Balas jennie lalu meraih tasnya.

"Selamat malam, semuanya!" Pamit jennie lalu setelahnya keluar dari ruang latihannya.

Ia segera meraih ponselnya untuk menghubungi manajernya tapi tak jadi saat seseorang memanggilnya,

MINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang