17. Injury

3.9K 527 55
                                        

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pria bersetelan rapi itu berjalan dengan wajah angkuhnya memasuki mansion besarnya.

Para bodyguard beserta maid membungkuk hormat pada sang pemilik mansion yang telah berada di dalam mansion.

"Kau sudah tau di mana keberadaan anakku?" Tanyanya dan sekretaris pribadinya itu mengangguk.

"Nde, tuan song. Ia tinggal bersama temannya."

"Nugu?" Tanya Joong Ki saat telah menduduki dirinya di sofa tunggal.

"Kim hanbin," jawab sekretaris jung.

Joong Ki sejenak berfikir lalu mendengus tawa.

"Anak itu ya..." Gumam joong Ki karena pernah bertemu hanbin saat mino mengajak pria berambut pirang itu ke pesta ulang tahunnya.

"Arraseo, dia akan aman disitu." Ucap Joong Ki lalu tersenyum miring.

"Kim Sungyun, kau akan melihat bagaimana anakmu hancur seperti mendiang anakku yang juga hancur."

~~~~

Jennie menyandarkan kepalanya di dinding di iringi dengan helaan nafas lelah.

Sudah Berjam jam ia berlatih dan itu membuat seluruh tubuhnya terasa sakit.

Belum lagi ia merasa pening dengan choeography yang baru saja ia hapal setengah.

"Jennie-ah."

Jennie menoleh pada salah satu pendancer yang memanggilnya.

"Kau masih ingin lanjut?" Tanyanya dengan sedikit khawatir melihat kondisi jennie.

"Aa! Nde, aku masih belum menghapal bagian akhirnya." Ucap jennie mulai berdiri.

Sejenak ia terdiam saat kepalanya mendadak merasa pening, ia menggeleng gelengkan kepalanya dengan cepat lalu berjalan ke arah tengah tengah pendancernya yang telah berbaris sesuai posisi mereka.

Jennie menatap dirinya di pantulan kaca besar itu, menghembuskan nafas pelan dan mengangguk. Memberi isyarat jika musik boleh di putar sekarang.

Musik kini telah diputar, jennie dan para pedancer lainnya kini menggerakkan tubuh mereka sesuai choreography yang meraka hapalkan.

"Hana...Dul...."

Jennie memperhatikan secara baik seorang salah satu pedancer yang telah menghapal choreography-milik lagunya.

"Berputar!" Serunya dan jennie berputar.

Tapi naasnya ia tersandung kakinya sendiri membuat ia terpeleset dan terjatuh.

Punggung dengan keras membentur lantai membuat para pedancer terkejut dan mengerumuni jennie.

"Jennie!"

Nafas jennie memburu, ia menatap kabur pada pedancer yang memanggil dirinya.

"K-kakiku..."

MINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang