23. Translator

3.4K 518 64
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hanbin dan mino menduduki diri mereka di sebuah sofa empuk.

Menatap sekeliling ruangan milik Hyunbin yang mendominan berwarna biru putih.

"Cah~"

Hyunbin datang membawakan tiga teh di sebuah nampan yang ia bawa.

"Aa, sunbaenim. Kau seharusnya tidak perlu repot repot seperti ini." Ujar hanbin tak enak saat Hyunbin telah menaruh nampan itu di atas meja dan lelaki itu telah duduk di hadapan keduanya.

"Gwenchana, minumlah." Titah Hyunbin.

Mino tanpa berbasa basi segera meraih segelas teh itu dan meminumnya.

Hanbin yang melihat tingkah mino hanya mendelik kesal, merasa malu karena memiliki teman yang tidak tahu malu.

"Jadi, sunbae? Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya hanbin langsung.

Ia tak berminat ingin berbasa basi, terlalu bosan menatap ruangan yang dulunya sering ia kunjungi.

"Aku tau kau sudah berhenti dari pekerjaan ini, tapi hanbin bisakah kali ini aku memintamu kembali?"minta Hyunbin.

Hanbin menaikkan sebelah alisnya dan menaruh kaki kanannya di kaki kirinya, "untuk?"

Hyunbin membasahi bibir bawahnya terlebih dahulu dan tersenyum, "ada bahaya yang siap menyerang, nona Kim."

"Lalu?"

"Aku butuh kau untuk membantu chaeyoung."

"Nde?" Bukan hanbin melainkan mino.

Tubuhnya menegang mendengar nama chaeyoung.

Nama yang selalu menghantui pikirannya karena pukulan yang di berikan oleh gadis itu hampir meretakkan tulang hidungnya.

"Kenapa? Kau mengenalnya?" Tanya hanbin dan mino menelan Salivanya dengan susah payah.

"Siapa namamu?" Kali ini Hyunbin bertanya.

Dengan ragu mino mulai menjawab, "S-song mino."

Suasana mendadak menghening, Hyunbin yang kini menatap selidik mino yang merinding.

"Dia anak song Joong Ki, sunbaenim." Sahut hanbin.

"Apa kau datang kesini, untuk menyerahkan diri?" Tanya Hyunbin lantas di angguk cepat mino.

"Aku bersumpah! Aku tidak bekerja lagi dengan ayahku, aku tidak tinggal lagi bersamanya!" Jawab mino cepat.

Hyunbin melirik hanbin yang mengangguk, menyatakan jika ucapan sahabatnya itu benar.

Hyunbin menghela nafas lalu mengangguk. "aku akan membebaskanmu,"

Mino tak dapat menahan ekspresi leganya tapi tak sampai lama kini matanya membulat lebar,

"Kecuali jika kau bersama hanbin membantu chaeyoung untuk menjaga nona Kim jennie. Chaeyoung perlu bantuan karena banyaknya orang orang ayahmu yang selalu berkeliaran di sana." Jelas Hyunbin kini berganti menatap hanbin yang menatapnya biasa saja.

"Bagaimana, hanbin?"

"Biaya?"

Hyunbin mendengus tawa dan menggeleng gelengkan kepalanya, "biayanya urusan belakang, kau harus berkerja dulu." Ucap Hyunbin.

MINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang