49. Her Best Friend

2.5K 440 117
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Siang ini, hujan turun begitu deras di sertai kilatan petir.

Chaeyoung terduduk di taman seorang diri. Membiarkan dirinya terguyur oleh hujan setelah mencari keberadaan jennie yang tak membuahkan hasil sama sekali.

Matanya menatap kosong pada cincin yang berada di jarinya. Cincin yang di berikan jennie pada malam itu.
























"Aku memiliki sesuatu untukmu,"

"Apa?"

Jennie berdiri dari duduknya, "tunggu sebentar." Gadis itu kembali memasuki kamar, membiarkan chaeyoung kembali memainkan gitar miliknya.

Setelah menonton film tadi, mereka sibuk bercerita dan bernyanyi bersama.

Kadang kala jennie, hanya menikmati suara merdu chaeyoung.

Sangat merdu, hingga jennie selalu melempar tawaran agar chaeyoung debut saja sebagai pennyanyi.

Sedangkan chaeyoung hanya menanggapinya dengan seutas senyum manis dan tawa kecil.

Jennie kembali duduk di hadapannya chaeyoung.

"Jadi, apa?" Tanya chaeyoung menaruh gitar Tersebut di belakangnya.

"Kemarikan tanganmu."

Chaeyoung menautkan alisnya, "untuk apa?"

Jennie tanpa ingin meminta lagi, ia menarik tangan kanan chaeyoung.

Menyematkan cincin perak itu di jari manis chaeyoung.

"Cincin?"

"Cincin!" Chaeyoung menoleh, melihat jennie yang menggunakan cincin yang sama Dengannya.

"Kau menggunakan cincin namaku, aku menggunakan cincin namamu."

Chaeyoung kembali menatap cincin yang terukir nama jennie di sana.

"Kapan kau membuatnya?" Tanya chaeyoung, pasalnya ia selalu bersama jennie.

"Aku meminta bantuan pada Mino, tidak buruk." Jawab jennie lalu kembali menyandarkan dirinya pada chaeyoung yang langsung menyambutnya dengan pelukan hangat dari belakang.

"Hitung hitung latihan?" Tukas jennie memainkan cincin yang berada di tangan chaeyoung.

"Latihan?" Jennie mengangguk dan mendongak menatap Chaeyoung.

"Are we getting married later?"

Chaeyoung tertawa ringan dan menggesek ujung hidungnya pada ujung hidung mancung jennie.

"Arraseo, Kita akan lihat kedepannya nanti."

Jennie tersenyum dan mencuri kecupan lembut di pipi chaeyoung.



























Chaeyoung tersenyum dengan kekehan miris.

Mendongak, membiarkan wajahnya terkena air hujan.

Memejamkan matanya saat rintikan hujan itu memasuki matanya.

MINE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang