WAWANCARA AYASA & ADRIEL
MiNus: Huwalaaa. Heyho, Guys! Jadi, hari ini MiNus kedatangan Neng Ayasa sama Mamas Adriel, niiih. (Batuk sok cantik, sengaja buat narik perhatian Adriel.) Kapan lagi, ye, kan bisa julidin—eh, maksudnya wawancarain salah satu couple legend di PINUS? Duh, maaf. Ini mulut suka keceplosan. Maaf, ya, Neng Aya sama Mamas Adriel (Langsung, deh, si MiNus sok jaim).
Ayasa: (Ketawa canggung.) Halo, MiNus. Semuanya.
Adriel: (Bersedekap.) Just for your information aja, kami dipaksa MiNus. Aslinya, gue enggak mau dateng.
MiNus: Duh, Mas Adriel bisa aja, deh. (Ketawa centil.)
Adriel: Jadi, mau nanya apa? Gue mesti kerja dalam lima belas menit, dan Aya ada kelas bentar lagi. Enggak usah buang-buang waktu.
MiNus: Lima belas menit udah cukup, kok, Mas, buat mengagumi ketampananmu—eh, salah. Maksudnya, buat wawancara. Aduh, maaf. Eike gugup, Cyiiin. Eh, tapi, Mas Adriel emang cakep, sih. Duh, galau, deh. (kipas-kipas manja.)
Ayasa: Hayuk, Min! First question! (Berusaha mencairkan suasana.)
MiNus: Oh, iya. Lupa! Sori, sori. Khilaf karena mengagumi ciptaan Tuhan paling seksi di depan MiNus. (Ya ampun.) Pertanyaan pertama buat Neng Ayasa, nih. Banyak yang penasaran, kok bisa sih tahan sama Mas Adriel yang mulutnya pedes kayak nasi goreng karetnya dua? Karena Mamas Adriel ganteng, ya? Iya, 'kan? 'Kan? (Astagfirulah, si Minus! Enggak boleh suuzan, Nus.)
Ayasa: Hmm .... (Mikir.) Kadang Adriel emang ngeselin, sih. Banget. Kalau ditanya kok bisa tahan ... entah, sih, ya. Tahu-tahu udah tujuh setengah tahun aja bareng dia. Mungkin karena faktor orangtua kami teman baik satu sama lain juga. Nyokap sama bokap sendiri udah nganggap Adriel kayak anak mereka. Jadi, yah ....
MiNus: Anak apa menantu, niiih? (Kibas rambut.) Minus enggak percaya ada cewek dan cowok sahabatan tapi enggak ada rasa lebih. Impossible. Ada kabar burung di luar sana yang bilang Neng Ayasa bisa tahan sama Mamas Adriel karena Neng Aya aslinya naksir Mamas Adriel. Bener, ya? Ngaku aja, enggak apa-apa. MiNus enggak bakal kaget. Seantero PINUS juga. (Korek terooos.)
Ayasa: Apa suka karena Adriel tambah ganteng sewaktu ngelewatin masa puber pas SMA bisa dibilang naksir? (Mengedikkan bahu.) Adriel emang ganteng. Oke, gue akui itu. Dia menarik, tapi buat gaet dia sebagai pasangan, duh, mikir ribuan kali dulu gue.
MiNus: Lho? Kok gitu, Cyin? (Cengo sama statement Ayasa.)
Ayasa: Tanya Cindy, deh. Ntar juga tahu jawabannya.
MiNus: Duh, berlindung di belakang singa. Enggak like aku, tuh (Siap-siap diterkam Cindy, ya, Nus. Bahaha.) Oke, sekarang buat Mamas Adriel. Pertanyaan pertamanya ..., kapan mau halalin MiNus, Mas? AWWW!
Adriel: (Siap-siap mau cabut. Geuleuh sama kelakuan MiNus.)
MiNus: Bercanda, elah! Sensi amat, Mas, kayak cewek lagi PMS aja. (Situ yang bikin sensi, Dodol!) Di mata Mamas Adriel, Neng Ayasa itu apa?
Adriel: (diam sejenak.) Soulmate? Orang yang penting setelah nyokap? Orang yang bisa lihat gue apa adanya? Tempat gue bersandar tiap kesepian?
MiNus: MAAAK!!! MiNus iri. Dengki. Enggak usah blak-blakan gitu, deh, Mas. Enggak heran ciwi-ciwi di luar sana pada nyerang Neng Ayasa, duh. Neng Ayasa yang sabar, yak.
Ayasa: (Tersenyum kecut)
Adriel: Kenyataannya gitu. Gue harus ngasih jawaban apa lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
[CAMPUS COUPLE] Ray Hidayata - Goodbye and Go
RomantizmAyasa yang tomboy bersahabat dengan Adriel yang menjadi idola cewek-cewek di kampus. Bosan diteror terus-menerus karena kedekatannya dengan Adriel, Ayasa pun mencoba menjauh. Saat itulah dia bertemu seorang penulis Wattpad yang dia kagumi, kemudian...