Normal pov...
Jam menunjukkan pukul 04.30 pagi, beberapa jam yang lalu Lintang dan Aliya telah resmi menjadi pasangan suami istri yang sesungguhnya, tanpa paksaan dari siapapun dan murni karena beribadah kepada Allah swt.
Aliya pov...
Aku terbangun dari tidurku, sudah jam setengah 5. Aku segera turun dari ranjang dan "Bruk" aku terjatuh, aku rasa semua badanku sakit, ah... aku ingat.. tadi malam aku dan Kak Lintang sudah melakukannya, setelah melakukan itu kami segera berpakaian kembali. Aku mencoba bangkit dan berjalan dengan pelan ke arah kamar mandi. Tepat saat aku di depan kamar mandi pintunya terbuka dari dalam dan keluarlah Kak Lintang dari sana.
" mandilah, setelah itu kita sholat bersama" ujarnya, aku hanya mengangguk sebagai jawab.
Setelah itu aku berjalan masuk ke kamar mandi.
" Aliya!!"
" hm"
" kamu bisa jalan kan?"
Aku langsung menutup pintu kamar mandi dan tak ingin menjawab pertannyaan konyolnya itu, sudah bisa lihat kan aku bisa berjalan sampai kamar mandi walau pun sakit.
***
Saat ini kami berada di tepi kolam dan susuk di sana sambil memasukan kaki kami.
" langit" gumannya di sebelahku.
" kenapa dengan langit?" Aku mengernyit bingung.
" langit itu memiliki banyak warna, seperti manusia yang memiliki banyak warna"
" saat fajar langit akan berwarna jingga, di siang hari ia berubah menjadi biru, dan saat malam dia menjadi gelap dan sunyi" lanjutnya dengan menatap langit berwarna jingga.
" langit jingga pergi membawa lara, langit biru isyarat rindu, dan langit malam yang sunyi dan damai. Bintang yang jauh akan terlihat karena tak ada sinar matahari" sambungnya lagi dan aku hanya bisa menatapnya.
Mendengar perkataannya aku jadi mengingat sahabatku.
" kenalkan aku pada sahabatmu itu" pinta nya.
" kapan kapan, dia lagi pulang ke solo" aku menjawab apa adanya.
" alesanmu iku lo Al" balasnya dan seketika aku menatapnya, karena menggunakan bahasa jawa sekaligus logatnya.
" ndak percaya ndak papa" aku membalasnya dengan bahasa dan logat yang sama.
" nek sampean iku lo kalau wes nganggo basa jawa, tak pastikin sampean iku ngambek, ya ta?" Balasnya lagi menggunakan bahasa campuran.
" nek gak iso omong jowo ki yo gak usah omong jowo" aku membalas dengan full jawa sambil tertawa mengejeknya.
" aku ki iso omong jowo, gak usah ngeremeh no, emang e sampean iso dewe ta?" Dari tadi logat jawanya itu logat jawa timur.
" emang kamu aja yang bisa bahasa jawa?" Dia menyindir.
Aku lupa kalau dia hampir bisa segalanya.
" aku tidak bisa segalanya Aliya" ucapnya saat tahu pikiranku.
" iya aku tahu, nggak ada yang sempurna didunia ini kecuali dia sang pencipta" balasku.
" itu tahu" ia mengacak rambutku dan menciumnya.
" Aliya! Rasa cinta dan sayangyak perli di ucapkan tapi harus di tunjukkan" katanya tiba tiba.
" jangan sok sok an puitis deh" balasku ketus.
" kamu belum tahu diriku yang sebenarnya Al" katanya santai dan pandangan mata sayu.
" kamu itu cool, cuwek, gila kerja, jarang tidur, dan suka semena mena" aku meluapkanunek unekku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Takdir Memilih✔
ChickLitSequel of Amalia Menghadapi Cinta *** Aliya seorang gadis yang diramalkan akan bertemu dengan 2 pemuda yang akan mengubah kehidupannya. Siapakah 2 pemuda itu??? " pertama aku di pertemukan dengan sang Bintang, lalu sang Bintang pergi dan tak akan ke...