4. awal menjadi sahabat

297 26 0
                                    

Normal pov..

Pagi ini aliya dan sanaya sedang menyiram tanaman di halaman belakang dekat kolam, dan ini masih jam 6 pagi.

Karena sanaya iseng dia menyemperotkan selang yang di bawanya ke atas jadilah air yang jatuh seperti hujan.

" sanaya!" Tegur aliya.

" apa?" Tanya sanaya balik dengan tetap menyemperot air ke atas.

Tanpa di duga sanaga menyemperot aliya jadi lah aliya basah.

" SANAYA!!! " teriak aliya.

" apa?" Tanya sanaya tanpa dosa.

Lalu aliya balik menyemperot sanaya, jadilah mereka saling semperot sampai basah, mereka saling tawa dan berteriak.

Bintang pov..

Tidur pagiku terusik dengan suara ribut ribut di bawah, sungguh menyebalkan siapa yang berteriak di pagi hari.

Karena penasaran aku berjalan kearah balkon kamarku, ku lihat dari balkon kamarku ternyata aliya dan sanaya saling menyemperot air.

" hei kalian bisa di em gk sih ini masih pagi!" Teriakku dari balkon.

Mereka tak menggubris perkataanku dan tetap pada kegiatan mereka, aku tirun ke tempat mereka berada.

" kalian bisa diem gk sih ganggu orang tidur" teriakku di depan mereka berdua.

" ini kan sudah pagi kak, lagi pulan matahari juga sudah terbit, seharusnya kakak bangun dari tadi" ucap sanaya dengan nada polosnya.

" itu terserah padaku mau bangun jam berapa" jawabku kesal.

" rejeki kakak di patok ayam loh" balas sanaya dengan mengejekku, sedangkam aliya tertawa dengan bahagiaanya.

" diam" teriakku.

Mereka diam, tapi mereka saling pandang seperti merencanakan sesuatu, aku curiga dengan situasi seperti ini, dengan tiba tiba mereka berdua menyemperotku bersamaan, aku terkejut dengan ini, sedang kan mereka sibuk tertawa, aku mencoba merebut selang yang di pegang aliya tapi dia tidak melepasnya, jadilah air yang keluar menyemperot keudara dan jatuh seperti hujan, sedangkan sanaya sibuk menyemperotku dan aliya, saat itu pandanganku dan aliya bertemu, ku tatap manik hitam pekatnya sungguh indah, aku terpaku dengan maniknya itu, tapi tiba tiba..

" BYURR " aku dan aliya jatuh ke kolam renang.

Terdengan suara tawa dari sanaya pasti dua yang melakukan ini.

" SANAYA ADIJAYA PUTRI PRATAMA!!!! " teriak aliya menggema di halaman belakang.

" apa?" Tanya anak itu polos.

" kakak gk suka aku ganggu..." ucap sanaya terpotong.

" jangan di ucapkan" potong aliya dengan nada perintah.

" kenapa?, aku kan cuman mau bilang kalau kakakku ini gk suka kalau momen saling pandang dengan kakak bintang di ganggu" jawab sanaya dengan santainya, sedangkan aliya sudah siap meledak.

" SANAYA " teriak aliya lagi.

Saat itu sanaya sudah berlari mau masuk rumah, sedangkana aliya akna berjalan ketepian bersiap mengekar sanaya, tapi aku menggenggam tanagnnya erat, dia menatapku tidak suka.

" lepaskan!" Ucapnya memeperingati.

" tidak akan, sebelum kamu menjawab pertanyaanku" jawabku.

" lepaskan atau kamu akan memyesal" ucapnya memperingatiku lagi, tapi aku tidak takut.

Ketika Takdir Memilih✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang