12. Sahabat

213 21 0
                                    

Aliya pov..

Sekarang aku sekarang sedang di garasi mengambil sepedah untuk berangkat kesekolah, ngomong ngomong ini masih jam setengah 6 pagi.

Sekarang aku sekarang sedang di garasi mengambil sepedah untuk berangkat kesekolah, ngomong ngomong ini masih jam setengah 6 pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dulu aku sering berangkat naik sepedah kayak gini.

" pagi pak" sapaku pada satpam di depan rumah.

" pagi non" jawabnya.

Aku segera pergi dengan menggayu sepedahku, di tengah jalan aku melihat beberapa cewek sedang membuliy seorang, mereka bersekolah di yys, yang di bulliy itu adalah Raissy abna' auliya kelas 10 bahasa, seorang yang menjadi sahabatku, yang memberiku kata kata yang indah, menatap langit biru saat rindu adalah kata dari dia.

Rais adalah gadi nerd, jadi sering di tidas, mungkin karena kami tidak bertemu beberapa hari mereka berani menindas rais, aku berhentikan sepedahku di dekat mereka.

" heh kalian" ucapku.

Mereka menengok ke arahku.

" ehh ada aliya penjilat pemilik yayasan" ledek 'ilya sang pemimpin, mereka ada 4 orang.

" kalian tuh ya gak ada bosen bosennya gangguin rais" ucapku.

" gw cuman minta rais ngerjain tugas gw" ucapnya.

" itu tugas lo, ngapain nyuruh rais, pergi gak lo atau gw penyokin salah satu body kalian" ancamku.

" oke gw pergi" jawabnya dan pergi.

Aku turun dari sepedah dan membantu sepedah rais yang di jatuhkan mereka.

" kamu gak papa is?" Tanyaku.

" gak papa kok al" jawabnya.

" berngkat yuk, ini udah jam set 7 lebih" ajakku dengan menaiki sepedahku.

Kami mengayu sepedah kami masing masing menuju sma pratama, di perjalanan kami bercerita dan bercanda, jika aku sudah bersama rais aku hampir melupakan segalanya.

" bagai mana liburanmu di solo?, pasti sangat menyenangkan, makanya baru balik kemarin," tantaku.

" memang menyenangkan, dan aku dengar beberapa hari yang lalu kamu tunangan dengan sepupu sendiri?" Tanyanya.

" iya begitu, tapi tak apa lah, menurut pada orang tua, ngomong ngomong kita ini daling melengkapi tahu" ucapku.

" ya kita saliang melengkapi, banget malah" jawabnya agak lebay.

" janagan lupa kenalin tunangan kamu ke aku loh, awas kalau gak" ancamnya.

" iya nanti aku kenalin sama dia, tapi kapan nih aku bisa ketemu langsung sama grup rukyah yang kamu maksut itu?" Tanyaku.

Jadi rais itu juga mempunyai sesuatu yang istimewa, dia sangat peka orangnya, apa lagi hobi kita sama yaitu membaca dan mengarang, banyak ke cocokan di antara kami, makanya aku nyaman bermain dengn dia.

Ketika Takdir Memilih✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang