53. Memilih??

168 19 4
                                    

Normal pov...

Adli memasuki ruangan atasannya tanpa mengetuk pintu, katakan saja kalau dia tak memiliki sopan santun, tapi itu sudah menjadi hal yang biasa bagi Adli.

" baru juga di tinggal Aliya 2 hari udah uring uringan" tegur Adli saat melihat ke adaan Lintang yang acak acakan.

" kalau udah nikah mesti tahu gimana rasanya, makanya jangan jual mahal" Lintang balas menyindir Adli.

" sakit hati ini, udah di perjuangin eh... di sia siakan, emang gue cowok apaan" Adli membalas dengan ekspresi wajah kesal.

" kan itu resiko lo mencintai dia dan sekarang adek sepupu gue udah sadar kalau cinta sama lo"

" udah gue bilang gue sakit hati ama sepupu lo, malu tau ngelamar di depan orang banyak dan dia bilang gue becanda? Emang sih mencintai itu harusnya nggak mengharapkan sesuatu dari yang di cintai. Harusnya gue ikutin kata kata bijak dari Aisyah" curhat Adli panjang × lebar.

" harusnya gue tahu posisi gue dimana, kita itu bagaikan langit dan bumi" sambungnya sambil menjatuhkan badannya di sofa yang ada di ruangan Lintang.

" gue tuh gak yakin kalau dia bener bener cinta sama gue, gue pikir nih dia ngejar ngejar gue biar dapetin HY CROOP, secara gue competent banget" kata Adli lagi.

" udah selesai curhatnya?" Tanya Lintang dengan berdiri di hadapan Adli sambil bersedekap dada.

" lo tuh gak bisa banget dengerin gue curhat" dengus Adli dengan kesal.

" ngapain ke sini?" Tanya Lintang sambil duduk di samping sang sahabat.

" gue jadi lupa kan, gue kesini mau ngajakin lo jengukin umi. Umi sakit dan dirawat di RS" Uap Adli menyampaikan maksud sebenarnya dia datang ke ruangan Lintang.

" sakit apa?"

" kangker darah setadium akhir"

" innalillahiwainnailaihirojiun, yaudah tunggu apa lagi kita jenguk sekarang" ajak Lintang.

" satu lagi, Zulfa udah balik dari kuliahnya" kata Adli.

" terus?"

" ya gak gimana gimana sih"

Merekapun segera pergi ke rumah sakit tempat di rawatnya Umi kulsum istri Abi Zakaria.

***

Bella pov...

Aku beru saja selesai meeting dengan clean. Saat aku akan beranjak pergi dari aku melihat gadis yang bersama dengan Kak Adli kemarin. Aku putuskan untuk menghampiri gadis berhijab coklat itu yang sedang dusuk sendirian.

" Assalamualaikum "

" waalaikumsalam, do we know each other?" Tanyanya.

" We don't know each other, but I've seen you with an acquaintance of mine, What is your name?"

" my name is Zulfa and your name?"

" my name is Bella, Are you indonesian? "

" yes I am Indonesian"

" kalau begitu boleh aku duduk?" Tanyaku.

" silahkan" aku pun duduk.

" jadi Zulfa apa kamu kenal dengan Kak Adli?" Tanyaku sudah tak berbasa basi lagi dengannya.

" ya aku mengenalnya, dia bersama Kak Lintang, Kak Wahyu, dan almarhum Kak Bintang adalah murid ayahku" gadis ini sangat cantik dan ramah.

" kalau aku boleh tahu kamu kenapa bertannya tentang itu?" Lanjutnya.

Ketika Takdir Memilih✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang