42. Bertemu teman lama

137 20 0
                                    

Normal  pov...

" Bruk " baru saja Lintang memperingatkan Aliya sudah terjungkal karena menabrak seseorang, Lintang dengan sigap langsung berlari ke arah Aliya.

" Kamu gak papa?" Lintang bertanya setelah membantu Aliya berdiri dan melihat panik Aliya, Aliya mengangguk singkat sebagai jawaban.

" maaf tadi saya gak liat liat" kata Aliya meminta maaf.

" iya gak papa" jawab orang itu.

" Kak Vian sama Ning Sewa ngapain?" Aliya terkejut karena yang dia tabrak adalah anak dan menantu kiyainya.

" jalan-jalan aja, kita belum sempet ketemu sejak kamu pulang" jawab Vian dengan santai.

" akhirnya kita bisa ketemu" Wawa langsung memeluk Aliya.

" apa ini Lintang Kakaknya almarhum Bintang?" Tanya Wawa setelah melepas pelukannya pada Aliya dan menunjuk Lintang yang diam saja di samping Aliya.

" iya Ning" Aliya menjawab dengan singkat.

" kenalin Wawa putri gurunya Aliya dan ini suami aku Vian" Wawa memperkenalkan diri dengan menggandeng Vian mesra.

" Lintang suami Aliya" balas Lintang.

" dan ini siap?" Tanya Aliya dengan kegirangan yang melihat balita 8 bulan.

" juna" jawab singkat Ning Wawa.

Tanpa persetujuan dari Ning Wawa dan Vian Aliya langsung menggendong Juna.

" pasti Juna dari Arjuna kan?" Tebak Aliya dengan benar dan menciumi pipi balita itu dengan gemas.

" Gus Juna ganteng banget cihh" kata Aliya dengan gemas dan semakin gencar menciumi balita laki laki itu.

" ya ganteng lah Abinya ganteng gini" dengan pede Vian mengatakannya.

" dasar pede" balas Aliya dengan sindiran.

" kalau gak ganteng dan pinter mana mau Wawa sana aku" kata Vian dengan membanggakan dirinya dan menyenggol bahu Ning Wawa.

Aliya memutar matanya malas sedangkan Lintang seperti biasa datar persis kayak tripleks.

" Kak!! Junanya aku bawa pula ya"  Aliya meminta izin dengan netra berbinar.

" kamu buat aja sama Lintang" kata Vian tanpa di saring terlebih dulu.

Perkataan Vian membuat Aliya menunduk dan blushing, sedangkan Lintang biasa aja menanggapinya.

" udah gak usah di godain, liat Aliya udah blushing" tegur Ning Wawa dengan melihat Aliya yang menunduk.

" Ning jangan gitu dong" rengek Aliya semakin menunduk.

Lalu Aliya meletakkan Juna ke kereta dorong.

" Kak cari makan yuk " ajak Aliya pada Lintang.

" Gus Vian dan Ning Wawa mau ikut?" Tawar Lintang, entah kesambet apa orang ini sampai jadi ramah.

" boleh, tapi jangan panggi Gus kedengerannya aneh, kita ke resto biasa aja" kata Vian mengusulkan.

" boleh tuh, emm tapi aku mau jalan jalan dulu di sini, baru juga nyampek " Aliya menyampaikan keinginannya.

" sama kita juga baru sampai, kita keliling keliling dulu aja" balas Ning Wawa menyetujui keinginan Aliya.

Merekapun mulai berkeliling dan sesekali mengambil gambar, jangan lupakan sikap kekanak kanakan Aliya yang muncul.

***

Setelah puas berkeliling mereka ke restoran untuk mengisi perut mereka yang lapar, sambil menunggu pesanan mereka mengobrol.

Ketika Takdir Memilih✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang