Haii aku kembali!! Sebelumnya makasih buat kalian yang udah setia baca cerita ini dan makasih buat yang udah pencet bintang sama kasih komennya^^
Let's get started!
"Jauh. Nanti aku ngga kuat terus pingsan gimana? Kamu mau tolongin?"
Kali ini Jaemin seriusan lapar. Tadi dia belum sempat makan siang, keburu tidur. Ya meski anak itu sejujurnya mau memanfaatkan peluang. Mumpung diluar rumah bisa sekalian makan mie instan. Karena kalau dirumah mie instan itu termasuk benda haram.
Yoona yang mengharamkan.
"Kalo pingsan nanti gue gendong."
Tatapan selidik dengan alis bertaut menghujani Junseok, "serius?"
"Iya. Gue gendong abis itu gue buang ke sungai han."
"JUN!!!!"
Tubuh tegap itu mulai mengkayuh sepeda dengan kencang. Tak mau mendengar jeritan Jaemin yang bisa memekakkan telinga. Bisa-bisa nanti pendengarannya berkurang di usia muda.
~~~~~~~
"Makan dulu. Hapenya nanti lagi."
Sebuah nampan berisi banyak makanan menghampiri meja. Bisa terlihat jelas disana ada satu bucket ayam goreng, dua buah burger, satu porsi spaghetti, seporsi cream soup, es krim dan dua cup float. Makanan sebanyak itu hanya float dan burger yang jadi pesanan Junseok. Sisanya milik Jaemin. Entah bagaimana caranya menghabiskan nanti.
Bukannya senang karena pesanannya datang, Jaemin terlihat murung. Setelah meletakkan ponselnya diatas meja, wajah Jaemin berubah datar. Bukan karena marah dengan Junseok kok. Ada hal lain, yang sekaligus membuat Junseok tertarik dan lekas bertanya.
"Kok sedih gitu? Pesenannya salah ya? Atau ada yang kurang? Aduh gimana, gue ganti ya?" Melihat Jaemin seperti ini membuat Junseok jadi panik.
"Bukan kok."
"Lah terus?"
Kedua manik cokelat itu menjatuhkan pandangan kearah ponsel. Pun dengan manik legam Junseok yang mengikuti. Layar ponsel yang menyala itu menunjukkan sebuah tulisan yang bisa jelas terbaca.
HaeMatahariChan has left
ZhongSultanChenle has left
JisungPwark has left
Grup chat hanya menyisakan dirinya dan Renjun saja, Jaemin tentu sangat kehilangan. Biasanya grup itu ramai dipenuhi celotehan anggotanya yang saling berseteru. Yang paling sering ya Haechan dengan Renjun yang mendebatkan ini itu, menggosipkan ini itu.
Bahkan sampai dihari selanjutnya terkadang perdebatan sengit masih saja berlangsung. Tak ada yang mau mengalah diantara mereka. Sampai-sampai tiga anggota lainnya harus turun tangan mendamaikan. Kebanyakan perdebatan itu berawal dari hal sepele. Seperti, duluan mana, ayam atau telur?
Benar-benar tak berfaedah.
Terkadang mereka juga akan melakukan chat meski sedang duduk bersebelahan. Biasanya kalau sedang malas bicara mereka akan melakukannya.
"Aku terima kalau mereka ngga mau lagi temenan sama aku. Aku juga ngga papa kalau mereka punya teman baru, tapi jangan Hansol sama Jaehyuk. Mereka pasti bakalan bawa dampak buruk buat Haechan, Chenle dan Jisung."
Junseok hanya mengulum senyumannya. Anak itu mengerti namun tak mau menanggapi. Takut Jaemin semakin berlarut-larut, "yang penting sekarang makan dulu."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Missing Puzzle Piece
Fanfiction"Aku akan selalu ada disampingmu. Mengiringi langkahmu seperti bayangan yang tak mungkin meninggalkan tuannya, barang sedetik." Fanfic ini terinspirasi dari dreamies dan persahabatannya yang kompak, terutama Jeno dan Jaemin. Kalau kalian mau tahu c...