#22

446 52 2
                                        

Prangggg!!!

Perasaan hanya Jeno dan Jaemin yang ada diruangan, tapi kenapa ada suara lain?

Mengganggu momen Lee bersaudara saja.

Dan coba lihat! Seseorang telah memecahkan pajangan keramik berbentuk Samoyed pemberian dari Jeno di ulang tahun Jaemin kemarin. Habis ini oknum yang memecahkan hiasan itu pasti kena semprot Jaemin.

"HAECHAN!!!!?! PUNYA AINUN TUH DIPAKE JANGAN DIPAKE BUAT PANTES-PANTES DOANG!!"

Tentu saja, itu hadiah special sampai Jaemin marah-marah begitu. Jaemin itu kan ingin sekali memelihara anjing, namun sayangnya anak itu memiliki alergi. Jadinya pajangan keramik berbentuk Samoyed itulah yang diberikan Jeno karena tak mungkin memberikannya anjing yang asli takutnya Jaemin kenapa-kenapa.

Tapi lihatlah sekarang, semua hancur.

Jaemin sudah akan menghampiri Haechan yang meringis merasa bersalah sambil menunduk ke tanah seakan mau memungut black card milik Chenle yang terjatuh disana. Tapi ternyata aksi Jaemin gagal karena Lee Jeno mencegah upayanya.

"Maaf Jaem gue ngga sengaja."

"Ngga sengaja gundulmu!"

"Udah Na, nanti aku beliin yang baru," Jeno masih saja menahan laju tubuh Jaemin yang terus meronta mencoba melepaskan diri. Kalau dilihat-lihat Jaemin seperti anak TK yang berjuang keras melepaskan diri dari kungkungan ayahnya. Padahal saat itu Jeno hanya menggunakan salah satu lengannya, tapi Jaemin sudah kewalahan.

"Tapi No," Jaemin sangat sedih.

"Nanti aku beliin lagi. Mau berapa? Lima? Sepuluh?"

"Yang banyak."

"Iya gampang itu mah. Tapi salaman dulu sama Haechan, maaf-maafan dulu."

Tentu saja Jaemin tak segera menyetujui permintaan Jeno, sampai akhirnya, "kalau ngga mau ya udah, batal aku ngga akan beliin."

Eh apa ini? Berani-beraninya Jeno mengancam Jaemin

Mendengar semua itu tentu membuat seluruh atensi Jaemin beralih pada Jeno seluruhnya. Anak itu mendelik tak terima pada awalnya, namun tak lama Jaemin pasrah dan mengiyakan perintah Jeno.

"Ck! Iya iya."

"Maaf ya jangan ngambek terus nanti cepet tua lo! Hehehehehe lagian gue ngga sengaja tadi."

Meski tangannya menyambut milik Haechan, wajahnya masih memamerkan sisi garangnya, belum bisa mengikhlaskan apa yang terjadi. Tak sampai disitu, Jaemin dengan jahilnya meremas jemari Haechan kuat-kuat membuat si empunya protes karena kesakitan. Kata Haechan jari-jarinya rasanya mau patah.

Padahal tadi Jaemin seperti tak memiliki kekuatan ketika mau melepaskan dirinya dari satu lengan Jeno.

"Aduh akhhh sakit Jaem anjirr!!"

"Na?!"

Kedua bola mata Jaemin dirotasikan dengan malas, "belain aja teroos bela!"

Ini Jaemin kenapa ya Tuhan?

My Missing Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang