#32

335 39 6
                                    

Images by:

instagram leedonghae

instagram yoona_lim

instagram urbanlike_magazine





Matahari sudah beringsut, hari mulai gelap namun Jaemin dan Jeno masih belum pulang. Lebih tepatnya Jaemin belum mau pulang. Katanya masih ada satu tempat yang belum didatangi. Namsan Tower, iya tempat itu. Salah satu ikon romantis di Seoul karena biasanya mereka yang datang kebanyakan adalah pasangan-pasangan yang mau mengikat cintanya pada gembok cinta.

Selain itu, cahaya yang indah serta pemandangam kota Seoul di malam hari dari atas yang bagaikan lautan cahaya sangat berperan besar dalam menambah kesan romantis. Syukurlah lampu tower saat itu berwarna biru, tandanya cuaca memang sedang bagus.

"Na kok gemboknya dua?"

Jeno mencoba memecahkan teka-teki sendiri karena Jaemin tak menjawabnya. Sahabatnya itu kini sedang sibuk menuliskan sesuatu diatas gembok. Bisa Jeno tebak pasti itu inisial nama keduanya.

JN & JM will never be apart, forever.

Singkat namun sangat dalam. Kemudian Jaemin beralih ke satu gembok lagi yang sukses membuat Jeno penasaran. Dan oh terjawab sudah. Jaemin ini sangat perhatian, Jeno saja tidak kepikiran.

Aurora Borealis, may our friendship could be last forever.

Terjawab sudah tanya Jeno yang secara otomatis membuat anak itu ber-oh sambil mengangguk lucu. Jeno merasa malu dan geli sendiri karena sama sekali tidak berfikir sampai kesana. Lagi-lagi hal ini membuktikan bahwa Jaemin itu sangat perhatian dan peduli terhadap ikatan persahabatan anatara keenam anak itu.

"Na sebelah sini aja agak longgar." Usul Jeno mendapati Jaemin yang kesusahan menemukan tempat yang pas untuk menggantung gembok.

Jaemin menurut, mendekati Jeno yang sudah selesai menggembok milik aurora borealis. Ide Jeno bagus juga, selain memang tempatnya masih longgar, gembok yang tertulis JN JM ada baiknya jika berdekatan dengan aurora borealis. Supaya mereka berenam akan selalu bersama dan berdekatan seperti kedua gembok itu.

Senyum puas Jaemin terbit setelah dirinya berhasil mengunci gembok. Dapat Jaemin rasakan pula senyum Jeno yang mengembang disana. "Semoga semua yang kita tulis bisa jadi kenyataan."

"Semoga." Jeno mengaminkan. Kedua sorot matanya hangat, tak bisa beralih dari Jaemin sahabat yang sangat disayanginya itu. Jaemin pun sama, kedua matanya berbinar seakan berbicara betapa dirinya sangat bahagi akan apa yang dimilikinya. Orang tua yang sangat menyayanginya, sahabat yang selalu ada untuknya dan tentu saja Lee Jeno. Bukan isapan jempol belaka jika kehadiran Lee Jeno dalam hidupnya itu sangat berharga, tak bisa ditukar dengan apapun. Jeno bagaikan malaikat tak bersayap yang akan selalu ada untuk melindunginya.

"Na kita pulang, yuk?"

"Jeno?" Jaemin mencekal tangan Jeno yang hendak beringsut bersama tubuhnya. "Terima kasih untuk hari ini. Akhirnya aku bisa mewujudkan impian buat naik wahana di taman bermain sama kamu."

My Missing Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang