# 30

410 44 9
                                    

Image by abeautifulmess.com

Don't forget to hit the star and give your comment^^






Jaemin sudah bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa. Beberapa bulan setelah selesai menjalani proses pengobatan yang tersisa, akhirnya anak itu dinyatakan sembuh. Meski lagi-lagi setiap tahun harus menjalani check up. Kini hari-harinya sudah berjalan seperti semula meski memang dirinya tidak bisa sembarangan karena harus menerapkan pola hidup sehat.

Makan sembarangan no! Begadang no!

Meski begitu ia tetap senang karena kembali diizinkan bergabung dengan aurora borealis. Berbulan-bulan meninggalkan band, anak itu sudah sangat rindu manggung sana-sini, bertemu dengan fans dan membuat hati mereka bahagia. Sungguh tak ada yang bisa menandingi sensasi seperti itu.

Tapi perlu diketahui meski aurora borealis sudah mulai manggung dari kafe ke kafe, nyatanya band itu tidak bisa mengambil semua tawaran sebanyak dulu. Bukan karena kondisi Jaemin, tapi lebih ke mereka yang kini sudah duduk di kelas tiga. Itu wajar, sebentar lagi mereka ujian akhir dan ujian masuk perguruan tinggi. Jadi harus giat belajarnya.

"Pokoknya kita semua harus berhasil masuk universitas yang sama karena gue ngga rela kita pisah. Kalau cuma beda fakultas sih ngga masalah yang penting warna jaket almamater kita sama. Setuju?" Renjun.

"Setuju banget!" Chenle.

"Jeno mau kan ajarin kita?"

"Mau aja sih Na tapi kecuali Haechan," anak itu sudah menyerah rupanya. Bukan Haechan yang lamban menyerap ilmu, hanya saja anak itu terlalu banyak tingkah dan Jeno jadinya jengah. Kalau saja Haechan fokus, pasti anak itu cepat bisanya.

"Fokus dong Chan!" Jisung juga ikut jengah melihat tingkah Haechan. Lagian bukannya memperhatikan Jeno yang berbusa karena sejak tadi menjelaskan materi, malahan Haechan asyik mencorat-coret buku, menggambar angsa seperti anak kecil yang sedang belajar melukis.

"Gue pusing dari tadi ngga ngerti-ngerti."

"Iya lah orang lo dari tadi main-main doang." Jeno.

"Yee lo nya aja yang ngga sabaran."

"Sung lo ajarin Haechan sono, gue nyerah." Kemarahan Jeno sudah diubun-ubun. Lebih baik Jeno menyerahkan Haechan pada Jisung saja daripada baku hantam terjadi.

"Lah kok gue?"

"Sung kita main game aja yok?!"

Baru setengah berdiri tapi Haechan dipaksa duduk lagi. Renjun yang menarik Haechan dan memang agak kuat. Alhasil Haechan mengaduh karena pantatnya sakit. Tapi biarkan saja, anak itu keterlaluan, tadi bilangnya kerumah Jeno Jaemin mau belajar tapi nyatanya malah main-main tak jelas.

My Missing Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang