Veer sudah menceritakan segalanya pada Kavya, yang membuat Kavya tidak berhenti menangis hingga detik ini. Dia tidak percaya sekaligus marah.
Kavya sungguh tidak menyangka, Priya yang sejak kecil sudah berteman dengannya, kenapa bisa setega dan sekejam itu padanya?
"Kenapa Priya melakukan itu, Veer? Kenapa? Kenapa! Dia bisa merebut Abhi saat kami masih punya hubungan dulu, tanpa perlu melakukan hal sekeji ini, aku tidak akan mencegahnya, tidak akan!" teriak Kavya dengan air mata yang mengalir menganak sungai di pipi tirusnya.
"Tidak masalah dia membenciku, aku terima. Aku terima jika dia ingin melenyapkanku, tapi putriku? Apa salahnya dalam hal ini? Putri kita bahkan tidak tahu apa-apa, kenapa Priya setega ini..!?"
Veer tidak bisa berbuat apa-apa selain memeluk Kavya dan menenangkannya, entah sudah berapa jam saja air mata itu mengalir dan belum berhenti hingga detik ini.
Kavya bangkit dan mengusap kasar air matanya.
"Tidak, Veer, aku tidak bisa membiarkannya tenang di penjara. Ayo kita pulang, kita balaskan kepergian putri kita pada iblis itu!" ucapnya berapi-api."Kavya, kita... kita belum bisa pulang sekarang, keadaan masih belum aman, aku takut terjadi sesuatu lagi padamu. Sudah cukup aku kehilangan putri kita, tapi tidak denganmu," balas Veer.
"Persetan dengan semua itu. Apapun yang terjadi, kita harus pulang sekarang!"
"Kavya, kita akan pulang, tapi bukan sekarang,"
"Lalu kapan?! Kau ingin kita terus tinggal disini? Apa kau tidak sadar yang Priya lakukan pada kita? Baiklah, jika kau tetap mau tinggal disini, tidak masalah. Aku bisa pergi sendiri." Kavya melepas pegangan tangan Veer padanya, mengusap jejak-jejak air matanya dan langsung melangkah pergi.
"Kavya... tunggu.. Kavya.." Veer menahan pergelangan tangan Kavya.
"Lepas!" teriak Kavya sambil membanting tangan Veer.
"Ada apa ini, Veer, Kavya?" tanya Mohini yang datang karena mendengar keributan dari kamar kedua orang itu.
"Kavya mau pulang." Ucap Veer datar.
"Apa? Tapi kenapa?"
"Aku tidak akan membiarkan wanita itu hidup dengan tenang setelah apa yang dia lakukan. Apapun yang terjadi, aku harus pulang sekarang juga."
***
Abhi, Ananya dan Tania tersenyum puas menyaksikan Seenu digiring masuk ke dalam jeruji besi bersama Priya.
Seenu berhasil ditangkap karena rencana Abhi yang melibatkan Tania. Begitu keberadaan Seenu diketahui, Abhi langsung mengirim Tania ke tempat Seenu untuk mendekati pria itu, sampai akhirnya Seenu mau buka mulut-menceritakan semuanya pada Tania. Dan setelahnya, polisi yang semula sudah mengepung mereka langsung saja keluar dan menangkap Seenu.
Abhi tahu sebelumnya Seenu pernah bertemu Tania, dan dia terlihat suka pada Tania. Jadi, Abhi memanfaatkan itu untuk mengungkap kejahatan yang Seenu lakukan.
"Selamat menikmati tempat baru kalian, Tuan dan Nyonya Penjahat." Ucap Ananya-tersenyum mengejek.
"Semoga kalian menikmati tinggal di dalam sini, ya. Dan Seenu, maafkan aku yang telah menjebakmu. Sungguh aku tidak bermaksud begitu, hanya saja kau memang keterlaluan." Lanjut Tania.
"Hmm, besok hari Holi, nikmati Holi kalian di dalam sini." Abhi menambahkan.
Priya melengos, tidak sudi menatap ketiganya. Dalam hatinya, berbagai macam sumpah-serapah keluar. Dia marah pada Seenu, tapi dia juga tidak rela Seenu tertangkap. Dan yang pasti, Priya mengutuk kebodohan Seenu karena mudah tertipu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSHKIL PYAAR (End)
Romance----- Sungguh aku tidak percaya, bagaimana aku bisa menikah dengan pria lain jika aku sendiri sudah punya seorang kekasih? Sepenuh hati dan jiwaku hanya untuknya, lalu kenapa hal konyol bernama 'perjodohan' harus datang menghampiriku lalu mengganggu...