SERE | 3 ~ Go away

8.7K 1K 36
                                    

"Aduhh Aunty sakit!" Lisa memekik nyaring, membalas dengan menahan lengan Jennie sebagai upaya mengurangi rasa sakit tarikan telinga yang tengah Jennie lakukan pada Lisa sekarang.

"Dasar anak keras kepala, Aunty bingung harus bilang gimana lagi" Decak Jennie seraya menarik daun telinga Lisa lalu melepaskannya beberapa detik setelahnya, membuat Lisa meringis keras dan mengusap telinganya yang merah.

"Keterlaluan! Aunty tidak punya hati apa!?" Lisa berteriak dramastis, telinganya teramat nyeri dan Jennie adalah penyebab utamanya.

"Masih mau bilang aunty tak punya hati?" Jennie mendengus kesal, mengacak rambutnya frustasi. "Kau memuntahi seseorang Lisa, penerus JK Group, kau me-mun-ta-hi-nya!" Jennie tak habis pikir ia bahkan sampai memeganggal satu kata supaya Lisa bisa mendengar lebih jelas dan berhenti menampilkan tampang bodohnya itu.

Lisa menyahut santai, "Tidak kok aku kayaknya tidak minum sedikit pun" Katanya masih dalam upaya membela diri padahal jelas ia salah.

"Terserah terserah terserah, aunty lepas tangan. Sebaiknya kau cepat ke kantor sana, Direktur Namjoon sudah menelpon berulang kali!" Jennie beringsut menjauh dari Lisa, lebih baik ia bersiap-siap menuju kantor dan minta cuti secara langsung pada Direktur Namjoon—selaku kepala tertinggi di perusahaan cabang yang berada di Thailand.

Lisa mengernyit acuh, ia menghendikkan bahunya lalu tak lama meremas kepalanya lalu menggeleng untuk menjernihkan penglihatannya. Hanya aunty gila yang membangunkan keponakan pagi-pagi dengan tarikan telinga yang menyakitkan, dan berbanggalah karena aunty itu adalah Jennie.

"Memangnya salahku kalah memuntahi orang lain? Orang itu saja yang bodoh karena dekat-dekat dengan gadis mabuk" Lisa menggerutu, ia berjalan menuju kamar mandi dengan handuk warna biru tersampir dibahu kanan.

"Dan Rose, aku akan mengurusmu nanti. Toh, selama ayah tidak tahu aku disini, aku bisa kembali ke Thailand diam-diam" Gumamnya pelan lalu mengangguk menyetujui rencananya karena sebetulnya kata balas dendam tidak ada didalam kamus Lisa sekalipun perlakuan Jisoo tidak bisa ia toleransi atau maafkan sedikitpun.

Lisa meraih gagang pintu dan menyadari ada dua kain yang terikat rapih ditelapak tangannya, Lisa menarik tangannya dan memerhatikannya dari dekat lalu mengernyit. "Sapu tangan siapa ini dan kenapa juga di tanganku? Ah-masa bodo!" Tak mau ambil pusing, Lisa melepaskan ikatan simpul sapu tangan tersebut dari telapak tangannya dan baru menyadari kalau terdapat goresan luka ringan yang terlihat menyakitkan bila terkena air.

Lisa meneguk ludahnya, ia bahkan belum menyentuh air tapi sudah merinding dan ngilu duluan. "Tidak usah mandi deh, lain kali saja. Janji akan mandi setelah lukanya mengering" Lisa menampilkan cengiran khasnya entah ditujukan untuk siapa tapi gadis itu betulan memutar langkahnya dan tak jadi memasuki kamar mandi.

Lisa memilih mengganti pakaiannya dan memakai parfum lebih, sekalipun bau badannya tidak cenderung asam atau semacamnya melainkan wangi. Wangi karena Lisa rajin merawat tubuhnya maka anggaplah hari ini ia sedang malas jadi mendapat bonus untuk tidak mandi.

"Lisa sudah selesai?" Jennie memanggil dari balik pintu kamar gadis itu dan mengetuknya satu-dua kali.

"Sudah aunty!" Sahutnya dari dalam. Lisa menyambar tasnya dan bercermin sekali lagi, memastikan penampilannya sudah oke dan lumayan.

Pintu didepannya terbuka, Jennie refleks menyingkir sembari menatap Lisa penuh telisik sesaat. "Aunty sudah telepon direktur, aunty titip kamu ke dia, ada beberapa urusan yang aunty harus selesaikan jadi pagi ini—"

"Apa? Coba katakan lagi dengan siapa aunty menitipkan aku?"

"Direktur Namjoon-shi"

"Aunty sudah gila ya? Memangnya aunty tidak tau apa gara-gara dia aku mabuk seperti kemarin? Dia itu meninggalkanku dibandara hanya karena masalah sepele dan sekarang aunty menitipkan aku padanya?" Lisa melontarkan banyak pertanyaan diwaktu yang sama, membuat Jennie yang mendengar saja tak mampu berkedip atau pun menyimak sedikitpun.

SWEET REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang