"Terlalu pengap disini!" Jisoo menggerutu, kepalanya sedikit pusing dan udara yang dihasilkan pendingin udara tak mampu membuat rasa cemasnya hilang.
Jisoo berpura-pura selama berjam-jam untuk menghindari Taehyung, tidak tau kenapa ia merasa takut dengan pemuda itu mungkin karena dimasa lalu Jisoo merebutnya dari Lisa, tapikan itu hanya masa lalu dan tak perlu diperbesar lagi.
"Lisa itu sekalipun dia tidak disini rasa benciku mengalir deras untuknya dan juga mantan kekasihnya itu, perlakuannya sangat kasar dan arghh!" Jisoo mengacak rambutnya pelan, ia melangkah asal kemana saja guna menenangkan dirinya sambil menggosok tangan sendiri karena udara luar begitu dingin.
Jisoo linglung.
Jisoo mencoba mengingat beberapa kejahatannya dimasa lalu.
"Jisoo untuk apa mengingat yang sudah lewat? Bukankah lebih bagus kalau memandang masa depan cerahmu?" Jisoo bermonolog sendiri, niatnya untuk mengingat kekejamannya sudah lewat lagipula tak ada Lisa yang bisa ia jadikan objek kekerasan lagi.
Wanita itu tersenyum bangga pada dirinya sendiri yang telah berhasil terlihat seperti Cinderella penuh tipu muslihat.
Tiba-tiba matanya memicing, dari jauh ia melihat sebuah mobil memasuki perkarangan sudah pasti itulah mobil Jungkook. Jisoo tak sabar bertemu calon suaminya, semoga saja tanggal pertunangan mereka segera ditetapkan karena Jisoo tak akan menerima apapun keputusan pembatalan.
"Jungkook sudah pulang?" Ia langsung semringah, melangkah cepat ke arah parkiran belakang yang sempat ia lewati hanya untuk bertemu dengan Jungkook.
Beberapa menit setelahnya, sekitar dua atau tiga menit Jisoo akhirnya sampai dimobil hitam mengkilat Jungkook. Jisoo mendesah kecewa, baru saja ia merunduk untuk menyambut Jungkook tapi pria itu sudah tak ditemukan didalam mobilnya.
"Mungkin masih disekitar sini?" Jisoo menengadah ke langit, momen diatas sana sangat bagus ia menyunggingkan seringaian sepertinya ciuman dibawah sinar rembulan adalah ide bagus sebagai awal dari pendekatan hubungannya dengan Jungkook agar tidak terlalu kaku.
Jisoo tahu kok, hanya tinggal menunjukkan keahlian ranjang Jungkook nanti akan bertekuk lutut padanya.
Ia berlalu dari tempatnya berdiri, melangkah lebih cepat dengan tujuan menyusul Jungkook tapi setelah satu menit meninggalkan parkiran belakang ia melihat siluet seorang gadis berpakaian ala pekerja kantoran, Jisoo memicingkan matanya guna memperjelas apa yang ia lihat didepan sana.
Lisa kebingungan.
Pada akhirnya ia tak punya jalan keluar dari sini sampai seseorang menyambar lengannya dan membalik tubuhnya.
"Lisa?'
Kakinya mendadak lemas, sosok yang ia ingin ia hindari malah berdiri didepannya sekarang. Lisa tak bisa kabur lagi, ia mencoba melepaskan diri tapi semuanya tak berguna.
"Namamu Lisa, 'kan?"
Gigi Lisa bergemeletuk pelan, lidahnya sudah kelu bahkan tubuhnya mungkin sudah kehilangan fungsi gerak karena sama sekali tak bisa mengangguk ataupun menggeleng juga tatapannya pun terkunci pada tangan yang memegangi lengannya.
"Ah maaf membuatmu tidak nyaman" Pria itu melepaskan tangannya dari Lisa lalu mengamati wajah gadis itu dengan senyum hangat, ia bahkan lancang menangkup wajah Lisa dan memeluk tubuh gadis itu yang membeku layaknya batu.
"Maaf...aku jadi seperti ini" Jungkook meracau tak jelas, baginya sekarang semua terlihat seperti Lisa. Apakah ia kelainan karena baru mabuk setelah berjam-jam meminum cukup banyak wine?
Bahkan pohon saja terlihat seperti Lisa, matanya mulai meredup saat ia memeluk sesuatu empuk yang terlihat seperti Lisa dimatanya, Jungkook rasa ia sudah terinfeksi virus ciuman Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET REVENGE
Fanfiction✔️[M]Lisa hanya ingin balas dendam pada Jisoo dengan merebut calon suaminya setelah dimasa lalu kekasihnya direbut oleh wanita itu akan tetapi siapa sangka kalau lelaki yang menjadi calon suami kakaknya adalah Jeon Jungkook, korban muntahannya pada...