SERE | 8 ~ Talk

8.5K 989 161
                                    

Ekhem!

Namjoon berdehem cukup keras, sengaja. Lisa tertegun, ia sadar dan langsung mendorong tubuh Namjoon kuat lalu ia sendiri pun mundur beberapa langkah masih dalam rasa keterkejutannya.

Kepala Lisa sakit, ia memeganginya sambil mengerjap cepat ketika ingat akan ketidaksopanannya, Lisa segera membungkuk mohon maaf. "Maafkan aku," Sesalnya. "Tidak tau kenapa hari ini aku menyusahkanmu Direktur dan sikapku juga sangat tidak sopan, aku akui itu. Tolong maafkan aku, aku tak akan mengulanginya" Lisa sendiri masih dalam keadaan mencerna kebodohannya saat sedang minta maaf, ia menghela napas sebelum menegakkan tubuhnya.

Pikiran Lisa melayang entah kemana, separuhnya jelas sedang melakukan flashback ulang yang teramat mengerikan. Lisa terus menggeleng sampai akhirnya otaknya berhenti mengingat kejadian mengerikan dimasa lalu, Lisa bernapas sedikit lega namun ia kembali tercekat saat Namjoon mencengkram pergelangannya tangannya tanpa alasan—membawa Lisa menjauh dari tempat semula gadis itu berdiri.

"Udaranya cukup dingin" Namjoon melepaskan tangan Lisa setelah mereka sampai dirumah kaca yang benderang dengan berbagai macam bunga cantik didalamnya. Namjoon lumayan tau tempat ini, ya beberapa kali dulu ia sempat hapal seluk-beluk rumah Jungkook berkat ingatan fotografinya.

"Aku akan menghubungi auntymu" Ucap Namjoon sebelum Lisa lebih dulu membuka suara, pria itu berbalik dan berjalan lumayan jauh.

"Tapi bagaimana dia tau kalau Jennie itu auntyku? Dia bahkan tau cara aku memanggil aunty"  — Lisa berguman pelan sekali dan hanya dirinya saja yang bisa mendengarnya, suasana hatinya lumayan menghangat karena berbagai macam bunga indah yang ada disekelilingnya.

Lisa terpukau dengan salah satu bunga favoritnya, baby breath. "Boleh diambil tidak, ya?" Ia menimbang sesaat kemudian melirik Namjoon yang berada cukup jauh juga posisinya membelakangi Lisa jadi gadis itu punya kesempatan mengambil bunga yang entah milik siapa ini, toh, yang ditanam bukan hanya satu tapi banyak bahkan Lisa bisa tebak lebih dari 20.

Sedikit lagi Lisa menggapainya saat pergelangan tangannya ditahan oleh Namjoon yang entah datang darimana dan kenapa bisa sangat cepat, Lisa bahkan tidak menyadarinya. "Itu kotor, kenapa kau menyentuhnya?" Namjoon mengernyit, menggantikan tangannya memetik setangkai baby breath lalu mengusapkannya ke kaosnya lalu memberikannya pada Lisa.

Lisa spechlees.

"Aku bisa ambil sendiri kok!" Lisa merasa tak enak hati terlebih Namjoon mengulurkan bunga itu tanpa senyum sedikitpun dan itu mengerikan.

Namjoon terkekeh. "Kau mengoceh tidak suka kotor, ini aku ambilkan, terimalah!" Ia lalu meraih tangan Lisa dan meletakkan tangkai bunga itu ditelapak tangan Lisa yang mengatup dengan sendiri.

"Aku?" Lisa membeo, menunjuk dirinya sendiri dengan tangan yang lain. "Kapan aku bilang seperti itu? Tuan Direktur tidak perlu mengada-ngada!" Sahut Lisa mencebik, ia lalu memandang bunga tersebut sedangkan Namjoon menunduk untuk menyembunyikan senyum.

"Saat minum wine, kau mabuk dimobil—

"Apa!? Tidak mungkin!" Pungkas Lisa memotong ucapan Namjoon sambil melotot seperti bola matanya ingin menggelinding ke bawah, "Jangan bilang aku juga menciummu!?" Mulut Lisa ternganga, ia segera menutup mulutnya itu dengan kedua tangan.

Sambil terbelalak sendiri Lisa menggeleng kuat, sialnya ia malah tak ingat apa yang dilakukannya saat mabuk didalam mobil Namjoon, Lisa mulai memukul kepalanya supaya mengingat satu keping saja apa yang ia lakukan.

"Tenanglah kau tidak melakukan apapun selain mengumpat soal mantan kekasih dan minta maaf terus padaku" Ujar Namjoon memberitahu, pernyataan itu membuat Lisa lega sekaligus mengernyit.

SWEET REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang