SERE | 6 ~ In the car

9.5K 1K 36
                                    

Berjam-jam setelah tertidur pulas diatas pangkuan Jungkook dengan posisi kepala bersandar pada dada bidang pria itu juga tangan menggelayut dilehernya, perlahan tapi pasti bulu mata Lisa bergetar lembut tak lama kelopak matanya menyusul membentuk gerakan mengerjap yang sangat halus.

Punggungnya terasa pegal, Lisa terbangun dan menegakkan tubuh saat keadaannya masih setengah sadar. Ia mulai mengucek matanya berat kemudian membelalak nyaris teriak, untunglah kedua tangannya refleks membekap mulutnya sendiri kalau tidak entah apa yang terjadi sekarang.

"Apa ini bagaimana aku disini dan kenapa...kenapa aku ada diatas pangkuan pria ini!?" — Ingin sekali Lisa berteriak kencang tapi ia tak mampu sehingga hanya bisa meluapkan teriakannya melalui batin.

Lisa menggeleng cepat, pertama-tama yang terlintas dibenaknya adalah sebuah solusi untuk kabur. Ya, Lisa harus kabur lagi tapi setelah menyingkirkan tangan Jungkook yang melingkar dipinggangnya.

Ini sangat konyol, Lisa menggerakan kakinya dengan pelan tetapi yang terjadi sungguh tak menguntungkan karena sudah jelas takdir tak berpihak padanya. Saat Lisa mengira bisa turun dari atas pangkuan Jungkook semudah ia membalikkan telapak tangan yang terjadi malah justru sebaliknya, Jungkook bergerak—ralat, tangan Jungkook bergerak mengeratkan pelukannya bahkan bukan hanya satu sekarang ada dua tangan yang memerangkap tubuh mungil Lisa—membuat pipi gadis itu kembali mendarat pada dada bidang Jungkook yang terbalut kemeja berwarna putih dengan dua kancing teratas yang dibiarkan terbuka.

"Mati aku! Demi Tuhan apa yang terjadi sampai aku berakhir disini!?" — Lisa membatin, otaknya mulai bekerja merangkai ulang rentetan ingatan sebelum berakhir disebuah mobil dalam posisi duduk dipangkuan seorang pria yang Lisa kenal sebagai atasannya saja.

Pertama ia terjebak di lift, ah ya! Lisa mana mungkin melupakannya, tidak mungkin! Ia masih mengingat jelas dan saat Lisa sadar akan hal itu ia segera menjauhkan dirinya dari Jungkook tetapi yang terjadi siku tangannya tak sengaja menekan klakson mobil dan berbunyi nyaring.

Tinn!

Ekspresi muka Lisa menggelap, ia menyadari itu. Kelopak mata Jungkook bergerak-gerak dan tangannya juga, Lisa meneguk ludah.

"Ma-mati aku!"

👠👠👠

"Apa kau yakin dia baik-baik saja nak Sejeong?" Nyonya Jeon bertanya khawatir, Jisoo belum bangun dari pingsan dan hal itu membuat semua orang terjaga termasuk Tuan Kim sendiri yang langsung datang ke kediaman keluarga Jeon untuk memastikan keadaannya.

Sejeong mengangguk, ia menatap semua orang yang ada didalam sana bergantian setelah membenarkan posisi stestokop yang tersamping dilehernya. "Bibi Junhee tenang saja, dia baik-baik saja kok hanya kelelahan. Aku sudah menyuntik bius supaya ia bisa istirahat sampai besok pagi" Tuturnya disertai senyum menyakinkan.

"Benarkan?" Jeon Junhee—Nyonya Jeon—tersenyum hangat. "Syukurlah aku merasa lega" Lanjutnya setelah merasa benar-benar tenang mendengar Jisoo baik-baik saja.

"Ah-baiklah Jisoo membuatku panik saja" Tuan Kim mengulas senyum ikut lega, ia menghela napas pelan. "Kalau begitu kurasa aku sangat percaya kalian bisa menjaganya dengan benar maka aku kembali melanjutkan pekerjaan" Ujarnya berpamitan pada calon kerabat yang sebentar lagi akan menjadi satu keluarga.

"Yahh, silakan Tuan Kim, kami minta maaf Jisoo sampai terlalu lelah dan lain kali kejadian ini tak akan terulang" Balas Nyonya Jeon tersenyum tipis lalu membukakan pintu untuk Tuan Kim.

Ketiganya keluar dari kamar yang ditempati Jisoo sebagai ruang istirahatnya tapi beberapa saat kemudian kelopak mata Jisoo terbuka, ia meringis karena merasa sakit dibagian lengannya yang habis disuntik.

SWEET REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang