SERE | 32 ~ Umbrella Lies

5.6K 699 304
                                    

Seokjin melotot, matanya seperti mau keluar. Asumsi tentang paman dan bibinya yang panutan itu berubah drastis. Dia mengangkat sudut bibirnya tidak percaya, "Jung! Golongan darahmu apa?"

Dia bertanya pada pria Jeon disebelahnya yang berdesis sinis sambil menyimpan kapas beralkohol tepat di kulitnya yang ditusuk kejam oleh sang kakak sepupu. "O negatif, apa? Salahku juga sampai kau melotot begitu?" Sahutnya tidak terima apabila Seokjin mau menusuk tangannya lagi tanpa izin.

"Paman dan Bibi bilang darahmu sama Jisoo sama lalu ini, darahnya jelas berbeda. Jisoo AB positif dan kau O negatif jauh sekali!" Pria itu nampak kesal sendiri, ini menyangkut nyawa orang dan nyawa wanita yang pernah sempat ia sukai. Dulu sekali, yang sekarang akan menjadi istri dari adik sepupunya.

"Ya mana kutahu, anggap saja aku ikan!" Jungkook membalas sungut, dia jelas marah dan memundurkan langkahnya menjauh dengan waspada.

Jungkook tidak begitu peduli terhadap Jisoo, terlebih lagi kalau urusan Seokjin si dokter spesialis bedah yang merambah jadi psikiater itu. "Lagi pula kenapa Hyung mau repot, tinggal lempar ke rumah sakit apa susah?" Jungkook berkata lagi.

Seokjin tak menanggapi lantas bergegas keluar dari sana untuk mempertanyakan paman dan bibinya soal hal ini. Jisoo butuh pertolongan sekarang.

Pintu dibelakang tertutup sendiri, Jungkook mau mendekat dan ikut keluar tetapi langkahnya terhenti. Beberapa hari lalu ia teringat ucapan orang tuanya soal perjodohannya dengan Jisoo, alasan perjodohannya harus berlangsung tanpa penolakan.

"Balas budi, iyakan?" Gumamnya mempertanyakan sampai alisnya berkerut dan otaknya sedang memutar sesuatu.

Dia mendapatkannya.

"Aku butuh darah, Ayah bilang Jisoo yang memberikan darahnya untukku lalu Ibu bersikeras balas budi lewat perjodohan kemudian hari ini Jisoo jatuh dan kata Hyung spreinya berdarah, dia menusukku lalu..." Pria itu mengatupkan bibirnya rapat, otaknya mencerna sesuatu. Dia berpikir pelan sebelum berceletuk.

"Darahku sama Jisoo berbeda, bagaimana bisa?"

Bibir Pria itu melengkungkan senyum lebar, ini kabar bagus dia harus cari Lisa dan mengatakan hal ini. Fakta bahwa darahnya dan Jisoo itu berbeda, ia tak harus menikah dengan wanita titisan hantu itu.

Jungkook langsung keluar dari sana, ia berlari keliling ruangan rumah untuk mencari keberadaan Lisa.

Dipenuhi rasa bahagia yang tumpah-tumpah, jauh lebih bahagia dibandingkan bermain dengan bebek karet saat mandi. "Babe, kau pasti senang dengar ini. Kita akan menikah sebentar lagi~"

👠👠👠

"Jawab Lalisa!" Pria itu Namjoon, membawa Lisa sampai ke taman samping rumah dan mendesak Lisa supaya mengaku kalau dia benar ingin membunuh Jisoo.

Lisa menggertakkan gigi, ia membuang pandangannya. "Bukan urusanmu!" Ketus wanita itu seraya mencoba melepaskan cengkraman kuat dipergelangan tangannya.

"Polisi harus menangkapmu!" Seruan Namjoon seketika membuat kedua mata Lisa membulat dan makin meronta dari cengkraman pria yang sekarang sedang memakai kacamata itu.

"Jangan sok tau sialan!" Lisa mengumpat, Namjoon ini kurang aja sekali. Pikirnya.

"Aku tau dan aku tidak buta, aku melihatnya dari samping tangga dan kau melepaskan tangannya!" Tukas Namjoon tidak mau kalah, ia makin memaksa supaya Lisa mengaku saja agar semuanya mudah tetapi tentu saja Lisa tak akan pernah mau.

Jisoo pantas menderita!

"Tak usah sok ikut campur!" Lisa mencubit punggung tangan Namjoon, pria itu malah terkekeh merendahkan.

SWEET REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang