Gigi Jungkook bergemeletuk, tangannya mengepal kuat lalu menyembunyikan tubuh mungil Lisa dibelakangnya. Tatapan tajamnya menyorot ke arah Taehyung, tidak butuh waktu lama bagi Jungkook untuk menarik kerah pemuda itu.
"Jangan ikut campur Taehyung!" Sentaknya sambil mendorong tubuh pemuda itu keluar dari kamarnya.
Taehyung dibuang keluar begitu saja, ia tak bergeming saat pintu didepannya tertutup dan terdengar suara kunci diputar dari dalam.
Lisa meneguk ludahnya, melihat bagaimana Taehyung tak berkutik di depan Jungkook membuat nyalinya ciut. Lisa memundurkan langkahnya perlahan, mengeratkan syal yang melindungi leher jenjangnya lalu berbalik dan berlari ke arah jendela.
"Lisa, mau kemana?" Jungkook menangkap tubuh Lisa, tepat saat gadis itu mau melompat keluar jendela.
"Lepaskan!" Lisa meronta, ia berusaha menyingkirkan tangan Jungkook dari pinggangnya akan tetapi hal itu tak berhasil.
Bibir Jungkook berdecak tak suka melihat syal Taehyung melingkar dan menutupi leher gadis yang sedang ia kurung dalam genggamannya. Dengan satu tarikan syal itu terlepas dari leher Lisa.
Jungkook membalik tubuh Lisa, merengkuh pinggang rampingnya erat. "Tidak, kau tidak boleh lari dari sini" Ucapnya sambil mendekatkan wajahnya pada wajah Lisa.
Lisa memberontak kuat, ia tidak boleh terbuai lagi. "Jangan-jangan...aku mohon jangan, aku janji tidak akan masuk ke sini lagi" Balasnya sungguh-sungguh.
"Aunty, siapapun, tolonglah aku!" - Batinnya berteriak keras tapi tak akan pernah ada satu orang pun yang mendengar.
Tangan Jungkook yang lainnya terangkat, mengusap pipi Lisa lalu membungkusnya dengan telapak tangan. "Gara-gara sialan itu kau jadi kembali takut, hmm?" Kekehnya pelan.
Tubuh Lisa gemetar hebat dan berkeringat, Jungkook langsung menariknya kemudian mengecupi bibir ranum itu dengan sedikit basah. Tangannya semakin erat memegang Lisa, saat gadis itu ingin menjambak ia sudah lebih dulu menangkap pergelangan tangannya lembut.
Manik obsidian Jungkook menatap Lisa teduh, "Cobalah ingat saat kau mabuk, apa yang kau lakukan?" Ujarnya.
Lisa menggeleng cepat. "Aku tidak tau, biarkan aku pergi!" Katanya sambil mencubiti lengan Jungkook.
Jengkel, Jungkook mendorong Lisa ke kasurnya. Ia segera menindih tubub gadis itu dengan kedua tangan sebagai penopang berat tubuhnya. Tanpa mengatakan apapun sebelum gadis itu punya inisiatif untuk menggelengkan kepalanya ke samping secara bergantian, Jungkook mendaratkan bibirnya pada bibir Lisa.
Lidahnya menjilat permukaan bibir ranum Lisa yang mengatup rapat, bibirnya lihai menyesap rasa manis hingga membuat bibir Lisa yang mengatup mulai terbuka.
Lisa memejamkan matanya, tangannya yang tadinya terkulai mulai diangkatnya meremas bahu Jungkook. Persis sebuah definisi menolak tapi mau.
Bibir Jungkook membelai hangat bibir Lisa, lidahnya menelusup masuk guna mengabsen gigi gadis itu satu persatu. Jungkook mengulas senyum ditengah-tengah ciumannya saat tangan Lisa mulai meremas bahunya.
Harusnya ia sudah sampai ke inti jika Taehyung tak menganggu tadi.
Jungkook tidak sabar, tanpa mengatakan apapun ia melepas kemeja putih yang melekat ditubuh Lisa tanpa persetujuan gadis itu.
Tentu saja, gadis mana yang tidak kaget saat pakaiannya dibuka dengan mudahnya oleh seorang laki-laki. Lisa berusaha menahan Jungkook, namun lelaki itu nampaknya lebih pintar terbukti saat kembali memangut bibir Lisa supaya perhatian gadis itu teralihkan.
"Aahh~" Lisa mendadak melepaskan desahan laknatnya saat salah satu tangan Jungkook meremas salah satu aset kembarnya yang entah sejak kapan hanya terbungkus oleh bra berwarna hitam saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET REVENGE
Fanfiction✔️[M]Lisa hanya ingin balas dendam pada Jisoo dengan merebut calon suaminya setelah dimasa lalu kekasihnya direbut oleh wanita itu akan tetapi siapa sangka kalau lelaki yang menjadi calon suami kakaknya adalah Jeon Jungkook, korban muntahannya pada...