Sehari sudah berlalu, malam sudah kembali malam. Lisa terbangun ditengah-tengah, wanita itu melihat ke samping dan menemukan Jungkook yang tertidur pulas tetapi hati Lisa tidak tenang.
Wanita itu meraih ponselnya dan mendapati pesan yang Rose kirim untuknya sekitar tiga puluh lima menit lalu. Lisa menghela napas, tumben sekali Rose mengirim pesan, biasanya saja saat Lisa menelepon dia akan menolaknya karena takut Lisa mengamuk.
Roseanne🌻
>.< Huhuu Lisa-yaa kau dimana?
aku dibandara nih~Lisa menatap foto yang Rose kirim padanya, seketika alis Lisa berkerut tajam. Wanita itu mengejanya dengan jelas tetapi bersuara pelan, "Incheon?" Gigi Lisa bergemeletuk bukan karena kesal pada Rose tapi Lisa ingin memeluk Rose dan menangis bersamanya.
Agak memalukan kalau menangis didepan Jungkook, Lisa tidak mau Jungkook melihatnya saat sedang jelek. Lisa beringsut mencari bajunya, ia menemukannya-tertimpa dibawah tubuh Jungkook yang bertelanjang dada.
Lisa menariknya dengan cepat, kalau lama-lama malah akan sulit dan yang ada Jungkook terbangun serta situasi akan jadi rumit. Pasti Jungkook akan memaksa ikut dengan Lisa.
Wanita itu memakai kemeja putih kebesaran yang sebenarnya milik Jungkook itu ditubuhnya, Lisa cukup tau diri untuk keluar lewat jendela karena letak kamar Jungkook yang strategis yakni tidak berada dilantai dua. Lisa hanya perlu buka jendela lalu naik dan berjinjit kemudian sampai menapak ditanah.
Sebelum beranjak pergi, Lisa menoleh dulu ke belakang. Lisa tersenyum tipis, Jungkook masih tidur jadi ia menutup jendelanya kembali dan bergegas keluar dari perkarangan mansion itu karena jangan sampai ada yang mengenali atau mendeteksi keberadaannya yang tinggal dikamar Jungkook bersama dengan pemiliknya.
Sambil berjalan sembunyi-sembunyi Lisa mengontak Rose dan mengajak temannya itu bertemu disebuah cafe dekat Seoul.
Lalisa🐣
Rose, ayo bertemu.
Aku mau bicara banyak, aku sedih sekali
Bisa datang ke cafe ini?Rose membacanya, ia menoleh pada lelaki yang sedang duduk di kursi kemudi sambil menyetir. Itu tunangannya, Rose berdehem dulu untuk memancing perhatian.
"Chim-Oppa?"
"Ya Chagi? Kau merasa haus hmm?" Lelaki itu menyahut cepat, Park Jimin.
Rose menggeleng, "Bisa oppa putar arah? Aku lapar dan haus, aku mau makan ramen keju di Samchonie Resto" Sahut Rose tidak mengatakan yang sebenarnya, nanti ia akan katakan. Jimin itu posesif sekali, Rose takut tak diizinkan makanya ia beralasan ingin makan.
Jimin mencintai Rose, memerhatikan kenyamanan wanitanya sudah menjadi tugasnya sejak mengemban status menjadi tunangan Rose. "Oke Chagi, kemanapun yang kau mau" Sahutnya segera memutar arah mobilnya ke tempat makan yang Rose inginkan.
Sementara itu, Lisa baru saja keluar dari pagar kediaman Jeon dengan memanjatnya dan turun dengan hati-hati lantas menepuk-nepuk pakaiannya yang berdebu akibat menempel pada besi pagar tadi.
"Kotor sekali ya?"
"Iya, menyebalkan! Apa mereka tidak permah membersihkan ini?" Sahut Lisa jengkel, ia membungkuk dan mengusap ujung sepatunya yang berdebu juga lalu kembali mengibas kemeja dan menepuk celana pendeknya.
"Babe.." Suara itu berubah menggeram, jelas sekali ekspresi Lisa langsung berubah didetik yang sama. Wanita itu mengangkat kepala dan menemukan Jungkook didepan matanya sedang bersidekap dada.
Lisa pikir bisa kabur dari Jungkook? Mustahil! Pria itu terbangun saat Lisa menarik sesuatu yang tertimpah dibawah tubuhnya dengan gerakan cepat kelewat kasar yang malah memberi efek kejut dan Jungkook terbangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET REVENGE
Fanfiction✔️[M]Lisa hanya ingin balas dendam pada Jisoo dengan merebut calon suaminya setelah dimasa lalu kekasihnya direbut oleh wanita itu akan tetapi siapa sangka kalau lelaki yang menjadi calon suami kakaknya adalah Jeon Jungkook, korban muntahannya pada...