SERE | 29 ~ Forever Love

6.9K 717 199
                                    

"Annyeonghaseyo!" Wanita itu membungkuk pada Nyonya Jeon yang menanggapinya dengan senyum kemudian menegakkan tubuhnya dan melempar cengiran yang menunjukkan deretan gigi rapih putih bersihnya.

"Ah maafkan aku Bibi, aku hanya bisa seperti ini" Lisa tersenyum dan berubah kaku, ia sadar kekurangannya yang sedikit tidak bisa lebih sopan dari ini saat memberi salam jadi ia meminta maaf.

Nyonya Jeon tersenyum, "Kedatanganmu saja sudah membuat aku senang, Lisa. Kau tersenyum terus, itu manis sekali aku jadi teringat ..." Mendadak bibir Nyonya Jeon terkatup, ia berhenti pada kalimat yang menggantung tadi.

"Bayimu manis sekali, dia hobi tersenyum rupanya"

Tiba-tiba saja Nyonya Jeon teringat sesuatu yang sudah sangat lama dan terlupakan, ketika menyentuh puncak kepala Lisa ia teringat teman lamanya yang sudah tak lagi ada disisinya, yang sudah tak bisa diajak berbagi suka dan duka.

"Aku juga tidak tau, anak itu terus tersenyum.. menggemaskan bukan?" Sahut seorang wanita yang terbaring diatas ranjang tempat tidur rumah sakit, dia baru saja selesai melakukan persalinan sekitar lima jam yang lalu.

Bayi perempuan itu terus bergerak, tersenyum dan tertawa bermain dengan dunianya sendiri. Bobotnya hanya berkisar sekitar 2,7 kilogram saja, dia sangat kecil dan terlihat aneh dimana seorang anak laki-laki berusia tiga setengah tahun yang berada dalam gendongan sang Ibu.

Mata anak laki-laki itu langsung terkatup saat mata bayi perempuan tersebut melakukan eyes contact dengannya. Dia langsung bersembunyi, menyembunyikan kepalanya dileher sang Ibu.

"Ah Jungkookie, kau berat sekali" Wanita itu menurunkan anak laki-lakinya, ia beralih ke arah ranjang yang lain kemudian duduk dikursi.

Jeon Jinhee sudah lebih dulu melahirkan, tetapi pertama kalinya bagi Haera jadi dia mendekat untuk memberi penyuluhan lanjutan kalau-kalau dibutuhkan oleh Haera nantinya.

Kelopak mata anak laki-laki itu naik-turun beraturan, ia penasaran tapi juga takut. Dia masih sangat kecil untuk mengerti benda macam apa yang bergerak, punya mata, tangan, hidung, kaki, kepala, tubuh, bibir seperti itu.

"Kupikir anakku adalah bayi paling tidak rewel didunia, dia hanya menangis sekali tadi sesaat setelah keluar dari rahimku" Haera berujar sambil menoleh ke arah bayinya yang berada tak jauh dari sisinya.

Jinhee tersenyum berlagak tetapi percayalah ia hanya bergurau kok, "Oh ya? Sombong sekali haha, siapa namanya?"

Haera berpikir sejenak, ia menggeleng pelan. "Ayahnya belum datang jadi belum diberi nama, sebentar lagi dia ke sini"

Anak laki-laki bernama Jungkook itu terdiam, mengamati tetapi ia penasaran sehingga tanpa ia sadari tangannya terulur dan menyentuh sebelah pipi gembil bayi itu.

Jungkook tersentak, ia langsung menarik tangannya saat jemari kecil bayi itu balas menyentuh tangannya. Jungkook memalingkan muka dan berjongkok dibawah, menutupi wajahnya yang memerah karena malu.

Haera tertawa pelan, ia meledek Jinhee. "Anakmu kenapa tuh?"

"Jungkook?"

Anak itu menggeleng, "Ibu..ayo pulang" Rengeknya kemudian beralih berdiri dan menghampiri sang ibu, memeluknya.

"Bibi?" Lisa menyentuh punggung tangan Nyonya Jeon yang sedang melamun, wanita itu tersentak dan menyadari kalau ia tadi menyelam ke dalam kenangan masalalunya.

Nyonya Jeon tersenyum kecil, "Kau langsung saja ya nak, kepalaku agak pusing jadi aku-"

"Kalau begitu Bibi istirahat saja, aku mengantarmu. Ayo!" Lisa memotong cepat, ke mengapit lengan Nyonya Jeon dan menggiringnya berjalan bersama.

SWEET REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang