SERE | 20 ~ Your problem, Mine too

7.9K 849 89
                                    

Lastseen : yesterday at 03.01 A.M KST

Lisa menghela napas berat cukup panjang, tangan kanannya memegang ponselnya sementara tangan kirinya nampak memeluk sesuatu yang diberikan oleh Jungkook kemarin pagi. Pria itu tidak kunjung menghubunginya, Lisa ingin menelpon lebih dulu tapi merasa malu bahkan mengirim satu pesan saja dia tidak berani lalu berakhir menggigit kuku tetapi hatinya cemas.

"Sudah mau sore lagi, dia kemana?" Lisa bergumam sendiri, menggigit bibir dalamnya Rabu-ragu sebelum meletakkan ponselnya diatas meja karena bersamaan dengan itu, pintu kamarnya dibuka dari luar oleh Jennie yang menyembulkan kepalanya.

"Cih, setelah merusak mobil sekarang mau genap dua hari kau mengurung diri disini" Cibir Jennie, membuka pintu lebih lebar lalu masuk ke kamar Lisa dan memicingkan mata. "Bukannya waktu itu belum ada ini, dimana kau membelinya?" Dia menunjuk tepat pada boneka yang lebih wajar disebut bantal itu.

Lisa mengeratkan pelukannya pada boneka itu, "Ada pokoknya, aunty tidak perlu tahu!" Ketusnya sembari mengerucutkan bibirnya imut membuat Jennie mendenguskan napasnya lalu mencibir pelan sembari mendecak beberapa kali.

Jennie mendelik, "Ho~paling juga dikasih dari orang, kau kan tak punya uang!" Tukasnya cepatnya. "Jika saja bukan Tuan Jungkook-shi yang tabrak mobilku, pasti kau hancur Lisa" Cibir Jennie sengut.

Lisa memasang wajah cemberut, "Jahatnya." Balasnya dengan nada mengalun.

Jennie beringsut berdiri, ia punya banyak tugas terlebih Tuan Kim memintanya untuk mempersiapkan soal kue dan sajian nanti malam jadi Jennie memutuskan untuk memesannya sekarang ia harus pergi mengambilnya sebelum hari semakin malam.

"Hey...buatlah dirimu berguna, Jisoo kehilangan cincinnya. Katanya mau membantu, eoh?" Sebelum pergi dari kamar Lisa, Jennie menoleh lagi memberitahukan keadaan diluar sana yang ramai karena Jisoo kehilangan cincin yang akan dipakainya untuk bertunangan.

"Benarkah?" Lisa langsung berdiri saat itu juga, Jennie mengangguk membenarkan. "Apa sudah ketemu?"

"Kalau sudah ketemu mustahil aku beritahu juga padamu, Lisa" Sahut Jennie jengah, ia tak habis pikir cara Lisa berpikir. "Mau bantu aunty apa tidak?"

"Ya...aku mau bantu meringankan beban aunty," Lisa mengulas senyum culas diam-diam. Sebelum keluar dari kamarnya, Lisa menatap layar ponselnya yang meredup. Jungkook masih belum menghubungi, mungkin dia sedang sibuk jadi akan lebih baik Lisa juga menyibukkan diri.

Sibuk memperkeruh suasana.

"Tapi ngomong-ngomong siapa calon suami Jisoo?" Tanya Lisa disela-sela langkah mereka menuju ruang utama rumah.

Jennie mengendik, tak tau. "Entah, aunty pikir kau tau, malah aunty baru mau tanya padamu tapi sepertinya paman mau beri kejutan makanya merahasiakannya dari kita" Tutur Jennie menjawab pertanyaan Lisa, setahunya saja.

Lisa membulatkan bibirnya, tanpa suara ia menyerukan huruf O lalu mengangguk-angguk sebentar sebelum berpisah dengan Jennie karena aunty-nya itu harus mengambil kue.

"Benar kata aunty"- Lisa membatin, ia melihat para pelayan sibuk mencari ke sana-kemari juga suara Jisoo yang kedengaran frutasi. "Bagus~"

Rencana pertama Lisa, berjalan sempurna diawal.

"Cari lagi! Cari dengan benar!" Jisoo memberi titah lagi pada pelayannya yang sedang membongkar seisi rumah hanya untuk mencari cincinnya yang hilang. Kalau begini Jisoo jadi menyesal bilang pada Nyonya Jeon, bahwa ia akan menyimpannya baik-baik.

"Tidak ada Nona, kami sudah cari diseluruh kamar Nona" Pelayan itu datang dari arah kiri, habis membongkar kamar Jisoo dan tak menemukan cincin yang wanita itu mau.

SWEET REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang