SERE | 15 ~ Hey Lisa, I love you!

8.9K 913 121
                                    

"Ughh sialan!" Lisa mengumpat, ia bahkan menendang ban depan mobil Jennie yang bagian depannya sedikit ringsek akibat tabrakan yang tak bisa dibilang sebagai gesekkan ringan itu, dan sialnya sekarang mobilnya malah mogok dijalanan padat cafe yang otomatis cukup banyak orang yang memperhatikan Lisa, selain karena cantik beberapa orang tertarik menghibur diri lewat ocehan Lisa yang marah-marah sendiri itu.

"Pasti mobil aunty murahan makanya sekali menabrak langsung mau rontok semua seperti ini!" Erangnya frustasi sampai menarik rambut sendiri, Lisa menghela napas lalu duduk diatas kap mobil seraya mencari solusi karena mustahil Jennie akan mengampuni apabila Lisa membawa pulang mobilnya dalam keadaan mengerikan.

Lisa menggigit kuku sambil mondar-mandir didepan mobil itu guna mencari solusi terbaik akan tetapi ia tak menemukan apapun sampai teringat sesuatu, dia teringat nomor telepon yang diberikan kepadanya.

Bagi Lisa yang merupakan tipe human random, alangkah beruntung saat ia mendapatkan nomor telepon seseorang yang apalagi dikatakan dan dideskripsikan sebagai orang baik hati yang akan mengganti kerugian serta kerusakan mobil yang diperbuat oleh Lisa.

Tetapi sialnya dia malah ragu untuk menelpon atau tidak sehingga hal itu membuat ia berjalan mondar-mandir dengan ponsel ditangannya. "Telepon-tidak-telepon-tidak?" Gumamnya masih mencoba memilih keputusan dan jujur saja perkataan pria berbadan mungil dengan wajah karismatik itu lumayan mengintimidasinya.

Terbukti saat Lisa menyentuh logo bertuliskan ' Panggil ' di layar ponsel canggihnya. Beberapa saat hanya terdengar suara nada sambung, belum ada siapapun diseberang sana hingga Lisa mendengar suaranya...suara seseorang yang sepertinya tidak asing ditelinganya.

"Halo? Siapa ini?" Suara dari seberang sana terdengar cukup berat, mungkin efek sudah malam atau bisa jadi orang itu sedang tidak dan Lisa menganggunya.

Ah masabodo, Lisa tak peduli apapun yang sedang orang itu lakukan yang terpenting sekarang mobil Jennie harus diservis karena tak berguma serta tak bisa membawanya pulang karena mogok ditengah jalan.

"Maaf ya aku menganggumu tidur, tapi kata temanmu kau harus ganti rugi karena mobilku ringsek dan sekarang mogok!" Tukas Lisa menuntut sangat tidak tau diri dan Lisa pun menyadari hal itu akan tetapi daripada melihat jennie mengamuk sepertinya cara ini lebih baik.

"Hmm ya baiklah kukirim montir dan sopir untuk mengantarmu pulang, siapa namamu?"

"Lisa, aku La.li.sa!" Lisa membalas dengan cepat bahkan sampai memenggal per-kata namanya supaya seseorang yang menjadi patner teleponnya ini bisa dengar jelas apa yang Lisa katakan.

Diseberang sana, disebuah kamar bernuansa serba mewah seorang pria mengangguk malas setelah mendengar seorang wanit menyebutkan namanya diseberang sana, nama yang tidak begitu asing ditelinga Jungkook seperti baru-baru ini sering menempel diotaknya dan itu benar, kedua mata Jungkook membulat saat menyadarinya.

"Apa? Siapa namamu? Coba ulang!" Pintanya menggebu-gebu, ia yakin tidak salah dengar dan jika diperhatikan lebih detail serta intens suaranya memang mirip dengan suara wanita yang dimaksud oleh kepala Jungkook saat ini.

"Aku Lisa, lalisa! Kim Lalisa, mengerti?" Sahut Lisa mulai jengkel dari seberang sana, kejengkelannya makin meradang saat rupanya sambungan telah terputus usai ia menyebutkan nama lengkap berserta marga yang didapatnya dari sang ayah angkat.

Lisa membuang napasnya kasar, jangan-jangan ia sudah dibodohi dengan amat mengerikan. "Cih! Mobil ini juga brengsek sekali!" Umpatnya seraya memukuli kap mobil yang dijadikannya sebagai tempat duduk.

Setelah menyadari cukup banyak pasang mata yang memperhatikannya, terlebih karena paras cantik nan rupawannya itu Lisa melompat turun lantas memilih masuk ke dalam mobil dan menunggu. Toh, Lisa tidak punya uang cash bahkan kartu juga tidak.

SWEET REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang