SERE | 19 ~ Yes, I love you

9.7K 917 162
                                    

Lisa tertegun, ia mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah kaca mobil yang memang masih terbuka dan mendapati sosok tidak begitu asing tetapi tidak familiar juga.

"Ah maaf kupikir kau Jennie," Yoongi menarik tangannya dan tersenyum tipis sebagai tanda permintaan maaf. "Aku mengenali mobilnya jadi kupikir terjadi sesuatu karena mobil ini berhenti disini, maaf ya" Sesalnya kemudian menarik diri dibarengi merogoh sesuatu dari saku mantel dinginnya.

Pikiran Lisa terlihat masih berusaha memproses apa yang sedang terjadi, ketika ia memahami bahwa orang itu adalah kenalan Jennie, ia mengangguk kecil dengan balasan senyum samar.

"Jennie meninggalkan ini diapartemenku, kupikir ini penting jadi tolong berikan padanya" Yoongi berucap lagi, kali ini tangannya mengulurkan sebuah kartu pengenal yang Lisa kenali sebagai milik Jennie.

"Oh baiklah, nanti kuberikan padanya" Lisa mengangguk dan ikut mengulurkan tangannya meraih kartu tanda pengenal Jennie dan disaat itulah tanpa sengaja tangannya bersinggungan dengan tangan Yoongi.

Sehingga membuat seseorang dibelakang sana mengepalkan tangannya lalu meninju setir mobil.

Lisa memasukkan kartu pengenal Jennie ke dalam tasnya setelah Yoongi pergi dari sana, ia hendak memakai seatbelt lagi tetapi tiba-tiba saja pintu mobilnya yang tidak terkunci ditarik sampai terbuka.

Tangan kanannya ditarik hingga terulur keluar mobil, itu ulah Jungkook. Pria itu menyiram air mineral pada tangan Lisa lalu menuangkan handsanitizer, mengusap-usapnya dengan gerakan cepat.

"K-kau sedang apa?" Lisa tidak percaya, mengerjapkap matanya karena berpikir mungkin Jungkook akan hilang setelah ia membuka matanya kembali tapi nyatanya pria itu masih berada diposisinya. Sedikit menunduk dan sekarang mengelap tangan Lisa dengan sapu tangannya.

"Kau-"

"Diam, diam dan jangan katakan apapun." Jungkook memotong cepat, ia meluruskan padangannya menatap jauh ke netra kecokelatan Lisa. Jungkook juga menangkap jejak air mata dan pelupuk mata Lisa yang sedikit memerah bengkak.

Jungkook mengela napas kasar, ia memandangi Lisa lalu tersenyum sesaat. "Terakhir kali kau mengatakan hal yang jahat saat buka suara, sebaiknya kau diam saja dan pahami satu hal"

Lisa merasakan tangan Jungkook beralih meremas lembut jemarinya dan benar saja, Jungkook menarik tubuh Lisa keluar dari dalam mobil sehingga pintunya tertutup secara otomatis.

Wanita itu tersentak, pinggangnya menempel pada tepi mobil kala lengan kekar itu melingkar erat dipinggangnya lalu si empu pemilik tangan merunduk, menelusupkan wajahnya ke perpotongan leher jenjang dan bahu kecil itu.

Lalu Jungkook berbisik dengan suara pelan, "Sekali lagi saja, aku ingin bersamamu dalam beberapa menit ke depan lalu setelah itu aku tidak akan pernah menemuimu lagi. Kumohon..." Pintanya memelas.

Gemuruh itu datang lagi dibarengi rasa sesak tiap kali Jungkook bilang tidak akan menemui Lisa lagi. Tak dapat Lisa pungkiri kalau ada perasaan ingin menolak tetapi lidahnya kelu sehingga ia hanya mampu terdiam membisu, menerima setiap perlakuan lembut Jungkook untuk yang terakhir kalinya.

Pria itu membuka pintu belakang, meminta Lisa masuk lebih dulu lalu ia ikut masuk dan duduk bersila di deretan jok cukup luas disana bahkan bisa dipakai duduk bersila.

Jungkook menutup pintu, ia bukan ingin melakukan sesuatu yang mesum pada Lisa. Padangannya mengedar mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk mengobati luka didahi wanita itu, tetapi ia tak menemukan sesuatu. "Apa didalam sini ada plester atau antiseptik?"

Lisa menggeleng, "T-tidak tau, aku tidak-"

"Aku hanya bertanya kenapa kau menangis?" Tangan Jungkook memegang dagu Lisa lembut dan menangkatnya. "Pasti gara-gara dahimu yang terluka" ia segera mengalihkan padangannya.

SWEET REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang