SERE | 14 ~ How is it, I Miss you

8.3K 890 132
                                    

"Tangannya sangat halus, jemarinya lentik dan kecil" Jungkook tersenyum kecil, rasanya seperti baru kemarin ia menggenggam tangan Lisa padahal hari ini sudah genap dua Minggu tak ada Lisa dalam hidupnya.

Jungkook pikir ia bisa bertemu wanita itu dikantornya tetapi ternyata Lisa berhenti bekerja tepat setelah pertemuan terakhir malam itu. Jungkook mulai skeptis dengan spekulasi dalam sebulan Lisa akan datang padanya dengan tatapan penuh cinta serta kasih sayang.

"Lisa? Ah wanita itu mengirimi pesan mengerikan padaku juga surat pengunduran dirinya datang pagi tadi, Lisa sudah berhenti bekerja"

Tatapan pria itu  kelihatan sayu, ia sangat merindukan sosok wanita bernama Lisa yang selalu menari-nari dalam pikirannya tetapi Jungkook tak bisa menyentuhnya dan fakta itu membuat ia merasa hidup seperti orang gila.

"Tunggu, apa kau yakin bisa membuat yang ukurannya pas seperti yang deskripsikan?" Jungkook bertanya skeptis ia agak kurang percaya dan berpikir kalau Hoseok ini menipunya.

Lelaki itu tertawa sejenak. "Haha bagaimana aku bisa membuatnya kalau kau mendadak berhenti mendeskripsikan seperti apa jemari wanita yang kau maksud" Ujarnya dengan nada candaan yang terdengar geli tetapi kental akan sindiran.

Jungkook berdecak tidak suka. "Berisik! Jika kau bukan rekomendasi Jimin, mustahil aku singgah disini!" Sahutnya berdesis sinis.

Hoseok menggeleng pelan lalu mencibir dengan suara kecil, "Dasar mabuk cinta!"

Jungkook mendengarnya cukup jelas tetapi ia tidak mempermasalahkannya, Jungkook memejamkan matanya dan membayangkannya bagaimana lembutnya jemari Lisa saat tangan mereka saling menaut. "Jemarinya terasa begitu halus, sangat pas sekali di tanganku" Lalu Jungkook membuka telapak tangannya, memperlihatkannya pada Hoseok.

Lelaki yang terkenal sebagai happy virus dan pembuat cincin terbaik di Korea itu mengangguk lalu mulai mendesain sketsa cincin yang Jungkook inginkan serta memperkirakan ukuran jari wanita yang Jungkook maksud.

"Aku ingin bentuk cincin yang mungil tetapi punya makna ringan juga mendalam, wanita yang kusuka itu sangat aneh. Jual mahal tapi menggemaskan, dia lebih mirip remaja yang baru memasuki fase puber daripada wanita dewasa" Jelas Jungkook mendeskripsikan seperti apa Lisa dimatanya.

Lisa itu sempurna, tidak perlu banyak ucapan atau semacamnya. Pertemuan tanpa disengaja akibat muntahan itu sangat menggelikan tetapi masih membekas, dan percayalah kalau Jungkook masih sering menyentuh bibirnya seakan bekas ciumannya dan Lisa tidak pernah hilang apa lagi terhapuskan.

Masih tergambar jelas seolah baru kemarin.

"Baiklah, kembali lagi besok atau lusa. Nanti aku akan hubungi lewat Jimin" Ujar Hoseok memecah keheningan, lelaki itu bangkit dari kursinya setelah membuatkan design sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Jungkook.

Jungkook tidak menjawab, pria itu mengangguk lalu meninggalkan tempat tersebut sambil terus memikirkan Lisa.

Tangannya bergerak naik menyugar kasar rambutnya sendiri, Jungkook mulai agak frutasi. Pasalnya dia rindu, rindu, dan rindu sekali pada Lisa. "Kau dimana? Aku merindukanmu, kenapa kau pergi setelah mengacaukan hatiku,huhh! Apa salahku padamu, Lisa?" Gumamnya pelan sedikit tak terima dengan hati mencelos, mengingat nampaknya mustahil kalau Lisa muncul lagi.

Tetapi Jungkook tidak pernah berhenti berharap barang sedetik pun.

Saat Lisa kembali muncul nanti, Jungkook akan menyematkan cincin itu dijari manis Lisa dan memeluk erat wanita itu.

"Semoga kau muncul sebelum semuanya terlambat, Lisa-ya" Ucapnya diiringi senyum getir sedetik sebelum tubuhnya menghilang dibalik pintu sebuah mobil mewah.

SWEET REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang