SERE | 26 ~ Heaven For You

7.2K 751 159
                                    

Langkah kaki Jisoo terhenti, wanita itu memikirkan sesuatu dikepalanya yang membuat acungan pisau itu menurun. Dia teringat kejadian memalukan beberapa menit, Jisoo langsung jatuh bersimpuh ke lantai. Wanita itu memandang jijik pada tubuhnya sendiri.

Ibu jarinya bergerak mendekat pada bibir mulut lalu terjadilah, Jisoo kembali menggigit kuku setelah sekian lama meninggalkan kebiasaan itu. Dia cemas dan takut, merasa rendah diri dan malu sekali.

"Bodoh! Bagaimana aku bisa arghh!" Frustasi, Jisoo berteriak diakhir. Pisau digenggamnya sudah jatuh ke lantai berganti menjadi Jisoo yang duduk memeluk lutut sendiri.

Jisoo merangkak, meraih gaun pengantin yang tergeletak dilantai dan mulai menangisinya. Itu rusak dan hancur, gara-gara Jisoo. "Hikss hiks...pe-pernikahanku tidak akan ru-sak juga kan?" Isaknya kecil sambil memeluk gaun tersebut.

Perasaan menganggap dirinya tidak berguna itu datang lagi, emosi yang sudah lama Jisoo tinggalkan kini kembali dan meluap—tertuju untuk dirinya sendiri yang telah merusak pernikahan akibat berat badannya yang bertambah.

"Dasar tidak berguna!" Geramnya, meraih pisau yang tergeletak dilantai lalu mengulurkan pergelangan tangan kiri dan menggoreskan bagian tajamnya disana.

Srekk

Srekk

"Aku pantas mendapat ini, memalukan! Aku memalukan!" Jisoo mengerang rasa sakit ditangannya akibat luka gores menghasilkan darah yang tidak sedikit dan menetes cepat ke atas lantai.

Rasa sakit menjalar sampai ke bahunya, Jisoo meringis kecil tetapi ia merasa puas telah memberi pelajaran pada dirinya sendiri dan merasa pantas sekali menerimanya.

Harusnya Jisoo tidak melakukan ini lagi, dia sudah sembuh tetapi hari ini Jisoo kembali melakukannya karena tak ada yang bisa ia jadikan kelinci percobaan, karena Lisa sudah dewasa dan berani melawannya...karena Jisoo mulai membenci dirinya sendiri seperti dulu lagi.

Diwaktu yang sama, Lisa tersenyum memandang pantulan dirinya dicermin. Wanita itu merasa senang sekali, tak sia-sia sewaktu kecil pernah memergoki Jisoo yang suka mengiris-iris pergelangan tangannya sendiri, itu sebelum mereka menjadi dekat.

"Melakukan itu lagi, benarkan?" Tanya Lisa pada pantulan dirinya sendiri yang mulai mengukir seringaian. "Kenapa aku baru menemukannya sekarang?" Dia melirik pada kertas berukuran sedang diatas meja wastafel yang terbuat dari batu.

"Kim Jisoo, diagnosis gangguan self-injury, terdapat tanda-tanda skizofrenia lalu kelainan bipolar." Lisa membacakan isi kertas itu tanpa perlu melihatnya, Lisa sudah hapal diluar kepala dan sekarang ia butuh kertas itu sebagai bukti kuat bahwa Jisoo menyembunyikan sakit jiwanya dari orang-orang maka Lisa menyimpannya dilbawah laci yang tersembunyi dibalik meja itu untuk disatukan dengan bukti lain.

Lisa menghembuskan napas panjang, menatap kuku-kuku jarinya yang pendek lalu meniupnya. "Mana yang lebih bagus? Penjara atau rumah sakit jiwa?"

Tok Tok Tok

"Babe, kenapa lama?" Suara Jungkook terdengar merengek diluar, ekspresi Lisa langsung berubah drastis.

Lisa berdecak kecil dan memandang dress mini yang membalut tubuhnya, untuk sekarang Jisoo dilupakan saja dulu karena wanita pasti sibuk menyakiti dirinya sendiri. Jadi, sekarang Lisa punya waktu untuk bersama kekasihnya.

"Uhh tapi ini terlalu pendek" Bibir Lisa mengerucut sebal, ia menarik ujung dress tersebut agar tidak tersingkap saat Lisa berjalan jadi dia memilih sedikit merunduk karena jika ia tidak merunduk maka pantiesnya akan terlihat.

Jungkook sudah gila, jahat sekali tapi Lisa suka hanya saja tidak begitu nyaman dengan pakaian ini apabila pria itu memintanya memakai untuk dibawa keluar sekedar jalan-jalan atau semacamnya.

SWEET REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang