Saat ini di depan sekolah, Sasuke kembali memandang jengkel pada Naruto yang ikutan duduk di sebelahnya.
"Kau, ngapain kau duduk disini?",tanya Sasuke kesal.
"Kau lebih memilih aku yang duduk disini, atau perempuan iblis di sekitarmu?",tanya Naruto mencoba sabar menghadapi sikap Sasuke yang selalu berusaha menolak kehadirannya setulus hati itu.
"Te..tentu saja kau",ucap Sasuke memalingkan wajah tak berkutik.
'Naruto memang mengesalkan tapi dia mencegah perempuan itu mendekatiku',pikir Sasuke mencoba santai.
"Bagus",balas Naruto senang mendapatkan jawaban yang memang diinginkannya.
Menatap keluar jendela yang ada di samping Sasuke, Naruto memandang seorang gadis cantik bersurai biru tua tengah berjalan santai dengan angin yang menerbangkan rambutnya indah. Dia Hinata Hyuga, ketua OSIS.
'Kelihatannya ada masalah disana',pikir Naruto memandang Hinata yang saat ini tengah berbicara tidak nyaman dengan seorang pria pirang, adik sepupu Naruto, Deidara namanya.
"Naruto awas",ucap Sasuke sebal karena sudah berulangkali meminta Naruto untuk menyingkir dari sebelumnya tapi daritadi hanya diam saja.
"Kau mau kemana Sasuke?",tanya Naruto heran setelah tersadar akan sekitarnya.
"Ke toilet",balas Sasuke geram karena Naruto yang daritadi tidak juga menyingkir.
"Aku ikut ya?",tanya Naruto pelan.
"Tidak usah",balas Sasuke cuek dan Naruto pun memberi jalan untuk Sasuke lewat.
"Baiklah",balas Naruto setuju, Sasuke kaget Naruto sangat jarang bahkan hampir tidak pernah menyingkir ketika dirinya minta sendiri.
Sasuke berjalan pergi dengan keheranan dan disusul Naruto yang juga melangkah pergi ke lapangan tempat Hinata berada.
Sesampainya di toilet, Sasuke segera menuntaskan keinginannya dan keluar dengan santai sampai seorang gadis pink menatapnya penuh minat.
"Hai Sasuke. Namaku Sakura",ucap Sakura menatap Sasuke sangat intens dan mengulurkan tangannya ke Sasuke yang langsung dibalas cuek.
"Hn",gumam Sasuke risih dan berniat pergi sebelum Sakura menyentuh tangannya.
"Berteman denganku ya?",rayu Sakura menggenggam tangan Sasuke.
"Tidak mau. Lepaskan",ucap Sasuke merinding saat dirinya baru saja disentuh bahkan dipegang perempuan. Sasuke hendak menampar Sakura yang berani-beraninya menyentuh tubuhnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Hentikan, Deidara. Apa yang kau lakukan disini?",tanya Naruto melihat Deidara yang mulai main tangan.
"Naruto? Hei, jangan marah. Aku hanya menggodanya sedikit",ucap Deidara santai. Deidara memang terkenal suka mengganggu dan meremas perempuan seenak jidat alias playboy mesum.
"Jangan mengganggunya. Pergilah",usir Naruto paksa, Deidara memang menurut padanya tapi bukannya menyerah malah mencari mangsa lain yang bisa digoda.
"Arigatou",ucap Hinata berterima kasih.
"Tentu, bilang saja padaku jika dia mengganggumu lagi",balas Naruto ceria.
"Aku pergi dulu, ketua OSIS. Sampai nanti",ucap Naruto sebelum pergi karena merasa jika Hinata sudah tidak akan diganggu Deidara lagi untuk sementara waktu.
Hinata mengangguk pelan,'lain kali akan kubalas perbuatan baiknya' pikir Hinata tersenyum pelan.
.
.
.
.
.
.
.
.Berjalan ke kelas, Naruto tanpa sadar melihat Sasuke di kejauhan yang terlihat tengah sendirian dari belakang.
Sasuke yang berniat menampar Sakura terperangah ketika Sakura malah balik memegang kedua tangannya,"mau menamparku? Aku anak kepala sekolah, sebaiknya kau menyerah saja" ancam Sakura mengelus-elus tangan Sasuke yang terasa lembut karena tidak pernah dipegang perempuan.
"Awas kau",ucap Sasuke geram dan dengan sekuat tenaga melepaskan tangannya dari Sakura sebelum Naruto datang dan merebutnya.
Naruto yang baru saja akan sampai di dekat Sasuke terkejut dan buru-buru mengambil tangan Sasuke yang sempat disentuh seorang gadis pink.
"Apa yang kau lakukan? Jangan seenaknya memegang tangan orang lain",tegur Naruto berusaha bersikap sopan pada perempuan di hadapannya.
"Kau berani? Aku anak kepala sekolah",ancam Sakura melihat tangan Sasuke yang direbut Naruto darinya.
"Selama kau bukan anak presiden kau tidak bisa berbuat seenaknya",balas Naruto tidak tinggal diam.
"Oh ya, lalu apa yang akan kau lakukan jika aku tidak menyerah?",tanya balik Sakura dengan seringai penasarannya.
"Apa kau akan berbuat macam-macam padaku?",tebak Sakura berusaha merayu Naruto agar menyerah.
"Aku? Tidak akan. Hentikan pikiran kotormu itu dan lebih baik kau belajar saja baik-baik",tegur Naruto kekeh pada sikap keras kepala gadis pink di hadapannya.
Sakura mengangkat sebelah alisnya heran,'menarik. Dia pria pertama yang tidak terpesona padaku' pikir Sakura tapi tidak menyerah juga pada Sasuke. Sakura hanya mundur sejenak karena keberanian Naruto padanya.
"Sasuke, jangan berbuat kasar pada perempuan",tegur Naruto pelan. Hal pertama yang akan Sasuke lakukan awalnya hanya sampai menampar perempuan tapi hampir tidak pernah memukul perempuan karena selalu ada Naruto yang mencegahnya.
"Kau saja yang terlalu baik. Terlalu menghormati perempuan dan menolongnya, kau terlalu lembut",ucap Sasuke kesal tapi melihat tangannya yang kini tidak lagi bergetar di genggam Naruto.
'Setidaknya kali ini aku tidak kambuh lagi',pikir Sasuke mencoba maklum dan mengabaikan kejadian tidak mengenakkan yang baru saja menimpanya.
Naruto pun berusaha mengabaikan kejadian tadi karena Sasuke yang sudah kembali tenang. Keduanya pun masuk ke kelas dan pelajaran pun dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYAKIT SASUKE [✔️2 Versi]
FanfictionSasuke sakit, dia menderita. Tapi apa penyakitnya? Salahkan Sasuke yang anti disentuh perempuan, bukan karena ia tidak suka tapi karena penyakitnyalah yang membuatnya harus menyerah menjalin hubungan asmara. Sasuke si tsundere ini ternyata diam-diam...