17

1.4K 130 3
                                    

Note:
Sesuai hasil voting 5:5, jadi author pilih up secara bersamaan aja.

"Happy Ending"

🙄😳🙄😗😳🙂😂🙂😳🙂

"Sssssssssstttt",desis Madara, Fugaku, Mikoto dan Karin kompak merasa terganggu dengan dobrakan dan teriakan yang dibuat oleh Naruto.

Naruto langsung menutup mulutnya begitu menyadari keteledoran yang baru saja dibuatnya di tengah malam.

"Kau telat",ucap Karin kesal.

"Eh?",kaget Naruto melihat mantannya ada di sana.

"Tuh lihat",tunjuk Karin dengan santainya pada Sasuke yang nampak tak karuan.

Naruto menurunkan mulutnya begitu melihat Sasuke nampak aneh,"dia kenapa?"

"Naruto, tidakkah kau bisa melakukan sesuatu padanya?",tanya Karin menggandeng kepala Naruto dan menunjuk Sasuke.

Dengan santainya Naruto menggeleng,"aku bukan dokter atau sesuatu yang ahli di bidangnya" balas Naruto seadanya.

Naruto pun berjalan mendekat ke arah Sasuke,'terakhir kali kulihat tidak sampai separah ini' pikir Naruto menyentuh kening dan leher Sasuke.

"Panas ya?",tanya Naruto pada ketiga orang yang menatapnya kesal.

'Hn? Dia Naruto',pikir Madara satu-satunya orang yang masih santai.

"Naruto, bisa kita bicaranya sebentar?",tanya Madara pelan merasakan mulutnya tiba-tiba keluh.

"Tentu",balas Naruto senang karena berhasil lepas dari bogeman mentah dari ketiga orang lainnya yang nampak sangat kesal padanya.

.
.
.
.
.

"Ada apa?",tanya Naruto santai meski dirinya merasa tidak pernah mengenal lelaki di hadapannya yang nampak awet muda mirip seperti kakeknya.

"Kau.." ucap Madara dan Naruto hanya mengangguk.

"Aku bisa melakukannya",balas Naruto santai.

"Aku bisa menghubungi Jii-san untuk membantu",lanjut Naruto setelahnya membuat Madara bingung.

"Jii-san?",heran Madara.

"Sebelum bertemu Sasuke, aku tinggal bersama Jii-san. Beliau selalu melakukan hal-hal hebat 'aneh sebenarnya' dan memaksaku melakukan banyak hal 'yang tak kalah anehnya' kurasa itu akan berguna untuk membantu Sasuke 'meski itu aneh' dan anda siapa?",tanya Naruto kemudian.

"Madara Uchiha, Jii-san Sasuke",ucap Madara memperkenalkan diri dalam keadaan canggung karena sesungguhnya ini pertama kali baginya melakukan pembicaraan dengan orang luar selain keluarga dan orang terdekatnya.

"Anda nampak muda, Jii-san pasti akan senang",puji Naruto yang berakhir ambigu.

Naruto tersenyum ringan dan berkata,"Penampilan dan sikap Madara Jiji itu mengingatkanku dengan tipe ideal Jii-san."

"Hah?",Madara merasa shock.

"Aku akan menghubungi Jii-san",ucap Naruto segera mengeluarkan ponsel pintarnya.

Panggilan tersambung

"Lama tak jumpa cucuku sayang"

"..Ya, Jii-san aku perlu bantuan mu"

"Apapun untukmu, cucuku tersayang"

"Datanglah ke Jepang"

"APA?"

"Jii-san akan datangkan?"

"Se-sepertinya"

"Kalau begitu, Jii-san bisa berangkat malam inikan?"

"Ha-haha mungkin"

"Cucumu ini membawa kabar gembira untukmu. Disini ada seseorang yang sangat cantik, kurasa Jii-san akan senang jika bertemu dengannya"

"BAIKLAH. JII-SAN PASTI DATANG"

"Thank you, Jii-san. Aku menyayangimu"

Panggilan Terputus

"Jii-san akan segera datang",ucap Naruto ceria.

'Baka. Meski kau berbisik, aku tahu kau menumbalkan ku agar Jii-sanmu itu datang',pikir Madara kesal karena dibawa-bawa.

*****

Keesokan paginya, Naruto mendapatkan tamu yang dinanti-nantinya.

"Naruto, sebelumnya kau ada masalah apa sampai meminta Jii-san kemari?",tanya Hashirama heran.

"Sebenarnya..."

"Begitu?"

"Hm? Caranya?.."

"Benar berhasil?"

"Pasti",balas Hashirama yakin.

'Aku harus melakukannya',pikir Naruto.

Naruto langsung berlari masuk ke kamar Sasuke meninggalkan Hashirama yang terbengong-bengong di depan pintu lalu mengendap-ngendap masuk sementara Naruto mengusir paksa semua orang yang singgah di kamar Sasuke.

Naruto teringat akan kisah yang diceritakan kakeknya secara menggebu-gebu berulang kali, ia pun mengeluarkan sebuah ramuan khusus yang disajikan kedalam botol ukuran kecil berwarna hijau,'untung aku belum membuangnya' pikir Naruto.

Naruto pun meminum ramuan itu dan menuangkannya ke mulut Sasuke,"glup glup glup ngh glup hhh."

Setelah dirasa sudah menuangkan habis ramuan yang ia taruh di mulutnya, Naruto langsung mengeluarkan sebuah kalung leontin perak dibalut dengan selendang kecil khusus dan memakaikannya ke Sasuke sementara dirinya sendiri mengambil sebuah pisau lipat dari dalam laci Sasuke dan menggores pergelangan tangannya sendiri hingga berdarah. Saat dirasa cukup, Naruto pun membiarkan tetesan darahnya mengenai leontin itu hingga tak lama kemudian leontin itu pun mulai berubah warna menjadi merah kehitaman.

'Semoga berhasil',harap Naruto.

*****

Hashirama yang terciduk Madara hanya terdiam dilema dan menikmati raut wajah sinis Madara yang terus berubah-ubah.

'Andai dia jadi milikku',harap Hashirama dalam hati.

*****

Sasuke mulai membuka matanya setelah merasakan tubuhnya mendadak meringan.

"Syukurlah",puji syukur Naruto, tersenyum senang pada Sasuke.

"Naruto?",gumam Sasuke tidak percaya.

Sasuke mengulurkan tangannya untuk menggapai Naruto hingga tanpa sadar malah terjatuh ke dalam pelukan Naruto.

"HAHAHA, kau jadi lucu",tawa Naruto tak tahan.

"Berisik",ucap Sasuke kesal tapi lega dalam hati.

"Aku kembali, Sasuke",ucap Naruto membenturkan kepalanya pelan ke Sasuke.

"Hn, aku menunggumu",balas Sasuke memejamkan matanya hingga tanpa sadar setetes air mata mengalir keluar.

'Aku bahagia, dia kembali seperti semula. Semoga aku dapat menikmati hari-hari esok bersamanya',harap Naruto.










Minggu,15 November 2020
14:02

PENYAKIT SASUKE [✔️2 Versi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang