"Hahh",desah Mikoto lelah.
"Apa yang sebaiknya kita lakukan?",tanya Mikoto kemudian lalu melirik Fugaku dan Madara yang masih terdiam di tempat.
"...",keduanya hanya berdiam diri sibuk dengan pikirannya masing-masing.
'Selama ini, Sasuke dapat bertahan hanya dengan terus bersama Naruto? Apa itu artinya Naruto adalah obat Sasuke?',pikir Madara dalam lamunannya.
'Naruto belum kembali dan keadaan Sasuke tiba-tiba memburuk. Apa dengan hanya dengan kedatangannya saja bisa membuat Sasuke kembali tenang?',pikir Fugaku serius-serius hingga mengabaikan sang istri, Mikoto mulai merenggut kesal karena diabaikan.
'Kurasa/kurasa kita/kita harus/harus membawa/membawa Naruto/Naruto kembali/kembali bagaimana/bagaimana pun/pun caranya/caranya',pikir Madara dan Fugaku tanpa sadar berbarengan hingga kedua tatapan mereka saling bertemu. Saat menyadari mereka memikirkan dan menyetujui hal yang sama, Madara dan Fugaku pun langsung mengangguk lalu pergi begitu saja meninggalkan Mikoto dengan tampang cengonya.
"Aku di tinggal sendiri?! Mereka benar-benar ayah dan anak. Dasar Uchiha",ucap Mikoto setelah berhasil melepaskan diri dari rasa cengonya.
.
.
.
.
.Dalam tidurnya Sasuke kembali bermimpi tentang dirinya yang dipenuhi bayang-bayang kegelapan lalu tiba-tiba saja tergantikan dengan sosok Naruto yang bersinar terang.
"Sasuke, tadaima",ucap Naruto secara tiba-tiba.
"Eh?",gumam Sasuke kaget lalu langsung terbangun dari tidurnya.
"Yo, Sasuke. Kau sakit ya?",tanya Karin tiba-tiba saja sudah duduk di sebelah kasur Sasuke.
"Kau",desis Sasuke tidak suka.
"Jangan melihatku seperti itu, aku hanya menjengukmu bukan berniat menganggu ataupun menggodamu",ucap Karin lalu langsung memindahkan dirinya dan duduk di atas kursi agak jauh dari Sasuke.
"Tetap saja menyebalkan",gumam Sasuke. Dia tidak bisa marah pada Karin meski Karin adalah seorang gadis karena sudah tertutupi akan rasa kesalnya setiap kali Naruto juga menyertakan mantan kekasihnya itu ikut serta bersama mereka di masa lalu. Sudah terlalu terbiasa tepatnya.
"Hn? Aku penasaran, disini tidak ada Naruto ya? Di sekolah juga tidak ada, Hinata juga mencarinya. Apa terjadi sesuatu?",tanya Karin dengan tatapan menyebalkan.
"Bukan urusanmu",balas Sasuke cuek.
"..Kelihatannya dia tidak sedang bersamamu ya?",tanya Karin santai.
Sasuke menatap tajam Karin karena kesal tapi tidak marah,'selalu saja datang disaat yang paling tidak tepat' pikir Sasuke jengkel.
'Naruto itu aku tidak tahu pergi kemana tapi dia biasanya tidak meninggalkan seseorang yang dijaganya jika bukan sesuatu yang gawat. Apa yang sebenarnya terjadi ya? Sasuke juga tidak mau memberitahu apapun padahal itu bisa saja menjadi petunjuk untukku menemukannya',pikir Karin penasaran.
'Tapi melihat Sasuke baik-baik saja sepertinya masalahnya ada pada Naruto sendiri ya? Aneh',pikir Karin.
"Sasuke, aku mau pulang",ucap Karin pelan beranjak dari tempatnya ketika tiba-tiba saja dirinya mendengar sesuatu yang jatuh dengan keras makanya dengan refleks Karin langsung berbalik.
"SASUKE?",teriak Karin panik.
*****
"Huh? Aku bisa kabur tidak ya?",gumam Naruto.
"KALIAN CEPAT TEMUKAN DIA, DIA PASTI TIDAK AKAN BISA KABUR JAUH DARI SINI KARENA MATANYA",teriak seorang pemuda di kejauhan.
'Ck, jangan meremehkanku. Aku buta? Khe, tunggu saja nanti setelah mataku sembuh sebentar lagi',pikir Naruto kesal setengah mati.
'Sekarang',pikir Naruto segera menyelinap pergi.
.
.
.
.
."Akhirnya kami menemukanmu",gumam seorang pemuda sembari berkacak pinggang.
'Waduh',pikir Naruto gelisah.
*****
Pada akhirnya keadaan Sasuke semakin memburuk dibanding sebelumnya, sekarang suhu badannya naik dan turun secara drastis, deru nafasnya semakin tersengal-sengal, meski merasa tak tega tapi Mikoto, Fugaku, Madara dan Karin tidak bisa membawa Sasuke ke dokter karena kondisi Sasuke yang tidak memungkinkan.
'Sebenarnya apa sih penyakit Sasuke hingga tidak bisa dibawa ke dokter, selama ini dia baik-baik saja bahkan saat pertama kali Naruto memperkenalkanku pada Sasuke sampai sekarang, dia nampak sehat-sehat saja tapi sekarang? Apa yang sebenarnya terjadi? Ini membuatku pusing',pikir Karin gusar.
"Dan lagi Naruto tidak ada disini sekarang? Apa yang akan dilakukannya jika dia ada disini? Apa keadaan Sasuke akan berangsur-angsur membaik? Tidak, mungkin saja jika Naruto ada disini dia bisa mencegah hal ini agar tidak terjadi",gumam Karin panik sendiri.
Madara dan Fugaku yang tak sengaja mendengar gumaman panik Karin pun saling memandangi satu sama lain,'benar juga' pikir Madara dan Fugaku berbarengan.
"Tou-san, aku ingat saat pertama kali Naruto dan Sasuke bertemu adalah awal dimana Sasuke mulai mengalami gejala penyakit seperti tou-san. Saat itu Naruto berhasil menenangkannya pada pandangan pertama",bisik Fugaku pada Madara yang mengangguk-angguk paham sementara Mikoto tengah kerepotan seorang diri membantu Sasuke.
'Mereka hanya menonton dan sibuk dengan diri mereka sendiri',pikir Mikoto begitu menyadari tidak ada yang membantunya. Mikoto rasanya ingin marah dan menjitak kepala mereka satu per satu begitu melihat kelakuan ayah mertua, suaminya dan Karin yang terlihat sibuk sendiri.
"KALIAN",teriak Mikoto geram sendiri. Pertama kalinya dalam seumur hidupnya Mikoto marah besar.
Minggu, 8 November 2020
22:41
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYAKIT SASUKE [✔️2 Versi]
FanfictionSasuke sakit, dia menderita. Tapi apa penyakitnya? Salahkan Sasuke yang anti disentuh perempuan, bukan karena ia tidak suka tapi karena penyakitnyalah yang membuatnya harus menyerah menjalin hubungan asmara. Sasuke si tsundere ini ternyata diam-diam...