13

1.6K 148 3
                                    

Dengan tubuh gemetar Sasuke menatap dokter di hadapannya dengan tajam.

"KAU GILA",bentak Sasuke seketika.

'Naruto tidak ada disini sekarang',pikir Sasuke ingin mengamuk tapi coba ditahannya sedari tadi hingga akhirnya ucapan-ucapan yang perempuan di hadapannya ini katakan mulai membuat Sasuke muak.

"Hah?",kaget Anko tiba-tiba merasa ucapan Sasuke tidak sesuai dengan apa yang sejauh ini di bayangkannya.

"KAU, aku bisa membunuhmu sekarang jika kau tidak segera enyah dari hadapanku",ucap Sasuke mulai mencari menelusuri barang-barang di sekitarnya hingga matanya tertuju pada jarum suntik yang ada di atas meja.

Dengan cepat Sasuke langsung mengambilnya dan menusukkannya ke leher Anko hingga langsung terkapar di lantai.

"Cih",decih Sasuke tak suka lalu segera pergi dari tempat itu ke jalan raya yang nampak ramai pengendara.

'Kemana? Aku harus pergi ke..',pikir Sasuke panik.

'Aku tidak membunuhnya kali ini, itu setidaknya sudah bagus',pikir Sasuke tidak ingin kembali lagi ke tempat tadi.

"Sasuke? Apa yang kau lakukan disini?",tanya Obito, paman Sasuke yang secara kebetulan lewat dan mendapati Sasuke yang nampak bingung.

"Aku ingin pulang",gumam Sasuke.

"Hn? Tentu",ucap Obito sedikit kebingungan.

"Sasuke, tadi. Mengapa kau ada disana? Dimana Naruto?",tanya Obito urut.

"Entahlah",ucap Sasuke masih berusaha menenangkan dirinya.

'Apa terjadi sesuatu padanya? Tapi dia tidak bersama Naruto, jadi dia pergi sendiri keluar? Itu tidak mungkin, Naruto pasti tidak akan membiarkan Sasuke sendirian di tengah keramaian seperti itu', pikir Obito bingung.

Sesampainya di rumah, Sasuke segera berjalan dengan tergesa-gesa dan masuk ke kamarnya lalu menguncinya rapat.

.
.
.
.
.

"Hahh hahh, sekarang aku sudah sendirian",gumam Sasuke terduduk di lantai kamarnya dan bersender pada pintu yang sudah di kunci rapat.

Semenjak itu, Sasuke selalu mengunci diri di dalam rumah bahkan ketika hari biasanya dia seharusnya sekolah pun kini tak lagi di datanginya.

Malam hari pun tiba dan kedua orang tua Sasuke sedang berbicara dengan raut wajah gelisah.

"Naruto belum kembali ke rumahnya, Sasuke juga tidak bisa pergi ke akademi. Sebelumnya ada Naruto jadi mungkin dia bisa tahan tapi sekarang, haruskah kita home schooling kan Sasuke?",tanya Mikoto gelisah.

"Kita tunggu saja sekarang",balas Fugaku dengan wajah tenangnya.

*****

"Ck, aku masih belum bisa kembali. Setidaknya sampai mataku pulih",gumam Naruto tidak suka di tengah kegelapan.

"Sasuke baik-baik tidak ya ku tinggal begitu saja?",gumam Naruto pada dirinya sendiri.

*****

"Sasuke, ada yang kaa-san dan tou-san ingin bicarakan padamu",ucap Mikoto dari luar pintu.

Tak lama pintu pun terbuka secara perlahan. Sasuke mengintip dari balik pintu.

"Sasuke kita bicara",ucap Fugaku tegas dan Sasuke pun akhirnya sepenuhnya keluar dari kamarnya.

.
.
.
.
.

"...",Mikoto menatap gelisah Fugaku dan Sasuke secara bersamaan karena sudah sedari tadi diam.

"Begini ne, Sasuke. Kami ingin kau home schooling",ucap Mikoto memulai pembicaraan.

"Aku tahu",ucap Sasuke.

"Naruto belum kembali?",tanya Sasuke kemudian.

Melihat ayah dan ibunya enggan menatapnya membuat Sasuke mengartikan itu sebagai balasan jika Naruto belum kembali.

'Dokter gila itu memang pernah bilang jika keadaan Naruto saat ini bahaya, tapi dia pasti akan segera kembali. Apa sesuatu menghalanginya disana atau pengobatannya tidak berjalan lancar?',pikir Sasuke mulai gelisah.

Sasuke mulai memikirkan kembali lubang di hatinya yang dulu sempat tertutup dengan kehadiran Naruto disisinya meski itu atas permintaan keluarganya.
Sasuke tidak pernah membayangkan dengan apa yang akan terjadi padanya jika waktu itu dirinya terlambat bertemu dengan Naruto, selain home schooling dia pasti akan merasa menderita karena berada di kerumunan yang di sekelilingnya berisi perempuan dan kemungkinan terbesar Sasuke tidak akan bisa menjalin hubungan dengan siapapun dalam bentuk apapun akan sangat terbuka lebar.

'Sebelum Naruto kembali, kurasa aku harus bisa menahannya dengan home schooling',pikir Sasuke kalut karena sebenarnya ia pun tidak tahu kapan tepatnya Naruto akan kembali.

*****

Beberapa minggu pun kini telah berlalu dan keadaan Sasuke pun berangsur-angsur memburuk sehingga Madara Uchiha selaku kakek Sasuke pun terpaksa meminta Sasuke untuk tinggal di kediamannya karena keduanya memiliki penyakit yang sama. Jadi orang tua Sasuke pun setuju untuk membiarkan Sasuke tinggal bersama kakeknya sampai keadaan Sasuke membaik.

Madara menatap cucunya yang sedang menonton televisi dari kejauhan.

"Sasuke?",panggil Madara pada akhirnya.

"Hn?",gumam Sasuke.

Madara pun berjalan mendekat dan duduk di depan Sasuke.

"Sasuke, Jii-san dengar jika sebelumnya kau dapat pergi keluar seperti biasanya, apa terjadi sesuatu yang membuatnya kambuh?",tanya Madara.

Sasuke mengalihkan pandangannya sejenak ke sang kakek dan hendak menjawab,"Aku juga tidak begitu mengerti. Jii-san, bagaimana awalnya Jii-san sampai terkena penyakit ini?" tanya Sasuke memberanikan diri.

"Penyakit ini sudah ada pada Jii-san sejak Jii-san masih kecil, orang tua Jii-san pun sudah berusaha membawa Jii-san ke berbagai jenis pengobatan untuk di sembuhkan tapi gagal. Penyakit ini bahkan tidak pernah Jii-san temukan obatnya bahkan sampai sekarang. Lihatlah sekarang, Jii-san hidup sendirian. Tadinya Jii-san bersyukur karena walaupun memiliki penyakit yang sama seperti Jii-san, kau dapat hidup dengan lebih nyaman meski penyakit itu masih ada padamu",ucap Madara panjang lebar.

"Jii-san percaya jika Sasuke bisa menemukan cara untuk meredakan penyakit ini meski hanya sementara dan terbukti saat kau dapat menjalani kehidupan layaknya orang normal. Jii-san penasaran, apa yang bisa membuatmu seperti itu?",tanya Madara sedikit santai.

'Naruto? Tapi pasti ada alasan mengapa jika dengannya aku aman. Ini masih belum jelas',pikir Sasuke.

"Tepat di malam ulang tahunku dia datang",gumam Sasuke yang masih dapat di dengar Madara.

"Hm? Jika begitu, kau harus menjaganya dengan baik. Dimana dia sekarang?",tanya Madara kemudian.

"Entahlah tapi dia pasti akan segera kembali",ucap Sasuke tiba-tiba penuh tekad.

"Begitu ya? Syukurlah",ucap Madara merasa lega setelah mendengar ucapan Sasuke.

'Sudah lama sejak terakhir kali aku berbicara dengan orang lain',pikir Madara sedih jika mengingat perjalanan hidupnya sampai saat ini.





Jumat, 6 November 2020
17:54

PENYAKIT SASUKE [✔️2 Versi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang