7

2.4K 216 27
                                    

Saat ini di suatu sekolah dasar, banyak murid yang saling memperebutkan antara Sasuke dan Naruto.

"Naruto seme Sasuke uke, lihat saja tinggi badan mereka"

"Tidak, Sasuke itu seme Naruto baru uke. Tinggi badan tidak berpengaruh"

"Aku tidak setuju denganmu, pokoknya Naruto itu tampan Sasuke manis"

"Kau salah, Sasuke itu seme. Buktinya dia cool dan dingin khas seme sementara Naruto itu ceria khas uke"

"Tidak, tidak, tidak. Itu tidak benar, Naruto itu dominan"

"Dia buttom"

"...",keduanya saling beradu deathglare.

Sementara Naruto sendiri yang mendengar pembicaraan duo sahabat hanya memandang jenuh.

'Apa itu seme uke? Buttom?',pikir Naruto.

"Naruto, sini",ucap Sasuke lantas menarik tangan Naruto.

"Ada apa?",tanya Naruto kebingungan karena biasanya Sasuke tidak suka jika dirinya ikuti dan sekarang Sasuke sendiri yang mengajaknya pergi tentu membuat Naruto tak tenang.

"Sini, lebih dekat denganku",ucap Sasuke tiba-tiba setelah menarik Naruto sampai kamar mandi.

"Huh?",gumam Naruto tapi menurut juga.

"Hm, Naruto tinggimu berapa?",tanya Sasuke membuat Naruto merasa ditatap dengan aura persaingan.

"Seratus enam lima, kenapa?",tanya Naruto.

"Tidak, aku hanya benar-benar tidak menyangka",gumam Sasuke membelakangi Naruto.

'Tinggiku seratus tiga lima, bukankah itu terlalu pendek?', pikir Sasuke gelisah.

"Naruto?",panggil Sasuke.

"Apa?",balas Naruto santai.

"Ajari aku olahraga, aku ingin tinggi",ucap Sasuke tanpa basa-basi.

"Hah? Kau kan sudah tinggi. Mau setinggi apalagi?",heran Naruto. Memang benar jika Sasuke lebih tinggi dibandingkan anak-anak seusianya.

"Aku mau lebih tinggi lagi, kalau bisa melewatimu",ucap Sasuke antusias, kelewat geram dengan tinggi badan Naruto.

"Kau mau jadi raksasa?",tanya Naruto tambah heran.

"Bukan, aku ingin lebih tinggi darimu",ucap Sasuke memanas, tidak sabar ingin secepat mungkin lebih tinggi dari Naruto.

"Dariku?",kaget Naruto.

'Jika dia lebih tinggi dariku, bukankah itu namanya sudah tidak wajar?',pikir Naruto ngeri.

"Ha-ha, Sasuke gomen. Lain kali saja, ingat aku ada lomba seminggu lagi jadi tidak akan sempat membantumu",tolak Naruto paksa.

"Pertandingan basketmu itu tidak lebih penting dari aku",ucap Sasuke dengan nada bermain-main dan kelewat bangganya.

'Ini lebih parah',batin Naruto shock.

"Kau mau olahraga apa?",tanya Naruto ragu-ragu.

"Sepertimu",balas Sasuke seadanya.

"Basket? Kau melakukan teknik yang paling dasar saja tidak bisa",ucap Naruto kemudian merasa akan bersitenggang dengan Sasuke.

"Naruto terlalu jujur itu tidak baik",bisik Sasuke pelan.

"Oh",ucap Naruto terpelongo.

"Kapan kau akan mengajariku?",tanya Sasuke tidak peduli dengan ekspresi tertohok yang dikeluarkan Naruto untuknya.

"Lain kali saja",ucap Naruto berniat kabur.

"Cih",decih Sasuke tak suka.

'Aku selamat',pikir Naruto setelah mendengar suara bel.

"Sasuke sudah bel, aku masuk kelas dulu",ucap Naruto segera melenggang pergi.

"Cih",decih Sasuke lagi.

.
.
.
.
.
.
.
.

"Sasuke?",panggil Naruto pelan melihat Sasuke yang sedari tadi tidak menyahut saat dirinya panggil.

"Membuatku kesal saja",gumam Sasuke yang masih kedengaran oleh Naruto.

"Huh?",gumam Naruto heran.

"Mengapa kau lebih tinggi dariku sih?",ucap Sasuke kesal dengan nada bicara seperti bertanya. Sasuke mengingat baik-baik dalam memorinya saat ini jika tinggi Naruto seratus sembilan puluh sementara dirinya seratus tujuh puluh lima.

"Sasuke kau sakit?",tanya Naruto pelan yang seperti ejekan bagi Sasuke.

"Lupakan. Pulang ini jangan lupa ajari aku olahraga",perintah Sasuke yang membuat Naruto hanya bisa mengangguk keheranan.

'Kali ini dia kenapa lagi?',batin Naruto mendera.

"Olahraga apa yang kau mau?",tanya Naruto mengalah.

"Apa saja",balas Sasuke cepat.

'Kali ini aku harus lebih tinggi sebelum usia pertumbuhanku terhenti',pikir Sasuke memalingkan wajah sejenak ke samping.


😗👉🤔😅

Minggu, 11 Oktober 2020

PENYAKIT SASUKE [✔️2 Versi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang