16

1.4K 129 29
                                    

"Jadi, ne ketua. Apa yang kau lakukan disini?",tanya pemuda itu melihat mata Naruto yang tertutup perban.

"Tidak ada",balas Naruto acuh karena merasa mengenali biang kerok yang baru saja memanggilnya ketua itu.

"Ketua, ada apa dengan matamu? Mengapa di perban?",tanya pemuda itu baru sadar.

"Jangan bertanya tapi bawa aku pergi. Sepertinya aku diincar oleh anak buah Anko",ucap Naruto masih mewaspadai sekelilingnya.

"Ooh begitu",gumam pemuda itu tidak paham.

.
.
.
.
.

"Bagaimana ketua?",tanya pemuda itu.

"Kerja bagus. Jadi Suigetsu,  sekarang kita ada dimana?",tanya Naruto setelah bercermin melihat kedua matanya yang sudah sembuh.

'Benar-benar rapi dan dia juga sudah menolongku',pikir Naruto bangga. Suigetsu sudah menyelamatkannya dari anak buah Anko dan menyembuhkan matanya dengan lebih cepat, waktu sembuh mata Naruto yang sebenarnya tinggal seminggu lagi.

"Markasku tentu saja"balas Suigetsu bangga.

Naruto pun beranjak dari tempatnya dan berjalan santai hingga tiba di tempat yang lumayan gelap lalu menyalakan mesin dan memanaskannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naruto pun beranjak dari tempatnya dan berjalan santai hingga tiba di tempat yang lumayan gelap lalu menyalakan mesin dan memanaskannya.

"Ketua kau pergi terlalu cepat. Bermalamlah saja disini, bagaimana?",tawar Suigetsu.

"Aku tidak punya waktu...Aku berangkat",ucap Naruto setelah memastikan mesinnya sudah cukup panas.

"Ketua sudah pergi?",tanya sosok lain di tempat gelap itu.

"Begitulah, kau cepat susul ketua dan pastikan lagi keamanannya. Terakhir bereskan sampah-sampah yang selama ini mengganggu ketua",ucap Suigetsu santai lalu berbalik pergi.

.
.
.
.
.

"Rasanya aku pergi terlalu lama, semoga aku tepat waktu",gumam Naruto di sebuah jalanan bersalju dan melewatinya dengan begitu ganas.

****

Setelah delapan jam perjalanan akhirnya Naruto kembali ke Jepang. Naruto pun tidak berniat berhenti setelahnya hanya untuk sekedar istirahat karena lima jam berikutnya dia sudah harus sampai di Konoha.

"Ketua terlihat buru-buru",gumam lelaki berjubah malam merah bernama Hidan yang mengikuti Naruto dari awal perjalanan ke Jepang

"Ketua terlihat buru-buru",gumam lelaki berjubah malam merah bernama Hidan yang mengikuti Naruto dari awal perjalanan ke Jepang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.

Setelah sampai di Konoha, Naruto pun tetap melanjutkan perjalanannya selama tiga jam ke depan demi sampai ke rumahnya.

"Ketua, keren sekali",gumam Hidan tanpa sadar setelah sekian lama tidak menyaksikan aksi ketuanya membawa kendaraan dengan kecepatan di atas rata-rata tapi tidak ada petugas keamanan apapun yang berani mencegatnya.

.
.
.
.
.

Sesampainya di rumah, Naruto langsung berjalan ke rumah di sebelahnya.

"Naruto?",saat tiba-tiba saja Deidara memanggilnya.

"Apa?",tanya Naruto cuek.

"Tunggu sebentar",ucap Deidara tiba-tiba saja menghalangi jalan Naruto.

"Waktumu dimulai lima detik dari sekarang",ucap Naruto.

"Ak..",baru saja akan berucap Naruto langsung mencelanya dengan ucapan jika waktu yang dia berikan sudah habis.

"Wow, keren",gumam Hidan dari kejauhan.

Tak sampai di situ saja, ternyata ada Hinata tepat di belakang Deidara tengah menatap Naruto dengan cemas.

"Naruto, sudah sebulan lebih kau tidak masuk sekolah",ucap Hinata cemas.

"Aku tahu",balas Naruto seadanya.

Ketika Naruto akan melewati Hinata, Hinata malah berjalan dan melentangkan tangannya di depan Naruto.

"Aku tidak punya waktu memelukmu",ucap Naruto santai.

"Disini dingin, bagaimana jika masuk dulu?",tanya Hinata menunjuk rumah Naruto.

"Tidak perlu, bisakah kau minggir?",tanya Naruto memegang sebelah pinggangnya.

"Baiklah",pasrah Hinata.

Tapi tak lama kemudian Minato dan Kushina datang.

"Naruto syukurlah, kami khawatir",ucap Kushina memeluk Naruto.

"Naruto, pulang dulu ke rumah, besok pagi saja kau kesana",ucap Minato.

"Wow, itu tou-san dan kaa-san ketua. Mereka keren",gumam Hidan membayangkan jika Minato dan Kushina adalah yakuza dengan pakaian berwarna hitam gelap.

'Ya ampun',batin Naruto shock.

"Hinata, kau pulanglah. Sudah malam",ucap Naruto santai.

"Naruto, bahaya jika perempuan cantik sepertinya pulang di tengah malam begini",ucap Kushina khawatir.

"Tenang saja, kaa-san. Ada Deidara sang pangeran yang siap mengantar sang putri pulang",ucap Naruto melihat Deidara yang berniat kabur secara diam-diam dan Deidara yang langsung terdiam di tempat.

"Benar",ucap Deidara kaku.

Setelah Deidara dan Hinata pergi, Naruto pun mengikuti ayah dan ibunya ke rumah lalu langsung masuk ke kamarnya.

Bukannya istirahat, Naruto malah segera mengganti seluruh pakaiannya dan menyelinap kabur lewat kaca jendela dengan pelan dan hati-hati.

"Wow, ketua keren",ucap Hidan lagi, rupanya masih terpaku di tempat memperhatikan rumah ketuanya.

Naruto kemudian langsung menyelinap masuk lewat pintu belakang rumah Sasuke dan menutupnya. Ketika tiba-tiba telinganya menangkap sebuah suara keributan yang tak terdengar dari luar.

Naruto segera berlari menuju tempat asal kebisingan itu, kamar Sasuke.

"SASUKE?",teriak Naruto membuka pintu kamar Sasuke dengan kasarnya.








Rabu, 11 November 2020
16:16

PENYAKIT SASUKE [✔️2 Versi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang