Part 3 - Hukuman

520 71 14
                                    

Aku terus berjalan di lorong, Pak BaekHyun menyuruh ku membersihkan lapangan. Aku mengambil sapu dan mulai menyapu pinggiran lapangan. Cuaca hari ini sangat terik, benar-benar sangat terik. Di tambah lagi aku belum makan.

Sebenarnya aku heran, kenapa ada banyak sekali sampah di lapangan, padalah lapangan kan cuma di gunakan saat jam olahraga, bukan jam istirahat, tapi kenapa lapangan ini benar-benar terlihat seperti tempat pembuangan sampah.

Aku menyapu sampah-sampah itu dan membuang nya ke tong sampah di pinggir lapangan. Aku tidak tahu seberapa lama ini akan selesai. Aku kembali menyapu lagi. Tubuh ku sudah sangat berkeringat. Aku kembali ke tengah lapangan untuk kembali menyapu lagi.

"Yerin." Seseorang memanggil ku.

Aku melihat siapa yang memanggil ku.

"Taehyung, sedang apa kamu di sini?" Tanya ku.

Dia malah berjalan ke arah ku. "Aku ingin membantu mu, sini." TaeHyung tiba-tiba mengambil sapu itu dari tangan ku.

"Tidak perlu Tae, nanti kamu malah kena masalah karena ada di luar jam segini." Ucap ku.

"Tidak masalah Yer, ini keinginan ku sendiri kok. Lagi pula semakin cepat selesai semakin bagus kan" Ucap nya. Dia mulai menyapu di tengah lapangan menggantikan aku.

Aku mengambil satu sapu lagi dan menyapu di sisi lain lapangan. Aku merasa semakin siang, matahari nya menjadi semakin terik. Lapangan ini sangat terbuka. Bahkan panas nya terasa menyengat di kepala ku dan di kulit ku.

Kepala ku mulai terasa pusing dan perut ku juga tiba-tiba terasa sangat perih.

"Akhh." Aku terus meremas perut ku. Kenapa tiba-tiba bagian perut ku perih. Aku berjalan ke pinggir lapangan dan duduk sebentar. Semakin lama sakit nya semakin memburuk.

TaeHyung mulai melihat ke arah ku. Dia membuang sampah-sampah itu ke dalam tong sampah dan berjalan ke arah ku.

"Kamu baik-baik saja? Kenapa wajah mu sangat pucat? Kamu sakit Yer?" Tanya nya. Aku menggeleng.

"Tidak kok, aku baik-baik saja, Aku akan melanjutkannya biar cepat selesai." Ucap ku. Dia terlihat khawatir. Aku bangun dan melewati nya. Aku tidak tahu apa yang salah dengan perut ku, tapi aku harus menyelesaikan ini dulu baru aku akan pergi ke UKS.

"Yer, lebih baik kamu ke UKS dulu, aku takut kamu kenapa-kenapa." Ucap TaeHyung. Aku menggeleng.

"Sebentar lagi selesai kok," Ucap ku. Dia mengangguk dan mengambil sapunya lagi. Sebenarnya TaeHyung lebih banyak menyapu nya dari pada aku. Aku merasa sangat tidak enak karena dia yang mengerjakan hukuman ku.

Aku melihat TaeHyung dari kejauhan, dia sudah selesai dengan tempat nya. Kepala ku benar-benar sudah di ambang batasnya. Ini benar-benar pusing. Aku sebenarnya tidak yakin aku bisa berdiri lebih lama lagi di sini membereskan semua ini.

Kaki ku lemas, perut ku sangat sakit, kepala ku pusing, semua nya menjadi gelap. Aku bisa mendengar TaeHyung meneriaki nama ku.

*****

[Normal POV]

TaeHyung melihat wajah Yerin sudah benar-benar pucat, dia takut sesuatu akan terjadi pada Yerin. Baru saja TaeHyung memikirkannya, Yerin sudah jatuh pingsan di tengah lapangan. Tentu saja diri nya panik dan segera membawa Yerin ke UKS.

Dia tidak peduli ada banyak murid yang melihat TaeHyung menggendong Yerin ke UKS. Tidak hanya murid yang melihatnya, begitu juga dengan guru-guru yang ada di lorong. Mereka semua panik karena Yerin pingsan tidak sadarkan diri. Termasuk BaekHyun. Dia tidak pernah mengira ada murid yang pingsan karena disuruh membersihkan lapangan.

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang