Part 44 - Pertengkaran

323 50 9
                                    

Aku sudah sampai di apartemen ku. Aku baru saja selesai memarkirkan mobil ku di basement apartemen ku. Akhirnya aku kembali ke sini.

Aku masuk ke apartemen ku. Perasaan ku sangat senang sekarang. Aku membuka pintu apartemen ku dengan sidik jari dan menutup pintunya. Sebenarnya aku sempat berpikir hari ini aku akan mengajak Sowon ke sini. Aku ingin menceritakan banyak hal padanya.

"Dari mana saja kamu?"

Aku mencari asal suara itu. Aku tahu aku baru saja mendengar suara pak BaekHyun di sini, di dalam apartemen ku ini.

"Saya lagi ga mau bercanda sama bapak, cepat keluar atau saya akan pergi lagi." Ancam ku.

"Kamu terus mengancam saya, kamu pikir saya akan takut dengan ancaman mu ha?" Balasnya. Pak Baekhyun menyalakan lampu ruangan ini.

"TaeYeon sudah pulang, dan aku mencari mu kemana-mana, dari mana saja kamu?" Tanyanya sekali lagi. Dia berjalan mendekati ku.

"Pak, ayolah, saya juga butuh kehidupan saya sendiri," Ucap ku. Aku melewati nya begitu saja.

"Ya tapi kamu juga jangan keluar begitu saja," Balasnya

"Baiklah, saya hanya ke Navel Comp tadi, hanya menandatangani kontrak sementara dan membahas kontrak jangka panjang untuk buku saya, tolong bapak jangan halangi saya untuk melakukan apa yang saya ingin kan," Ucap ku.

"Baiklah, saya mengerti, tapi setidaknya kamu bisa beritahu saya tadi, jadi saya tidak akan khawatir mencari kamu kemana-mana, bahkan saya sudah ke rumah mama dan papa untuk bertanya apa kamu di sana." Ucap pak BaekHyun. Dia bersandar di tembok.

"Maaf jika saya membuat bapak khawatir, tapi saya memang emosi tadi, saya tidak ingin membuat keributan dan saya harus segera menemui bu Kim, CEO Navel Comp, saya sudah telat setengah jam tadi janji yang kami buat." Ucap ku.

"Ayo kita pulang, besok hari pernikahan kita Yer," Ucap nya. Dia berjalan ke dekat ku dan mengelus rambut ku. Aku tidak ingin dia menyentuh ku. Aku menepis tangan nya.

"Jangan ada sentuhan, tolong," Bisik ku. Dia menarik tangan nya.

"Baiklah, tapi ayo kita pulang, saya tidak tahu harus bilang apa kalau di tanya papa dan mama kita." Ucap nya.

Aku berjalan menjauh ke arahnya. "Yer," Panggil nya. Aku menghela nafasku. Apa aku tidak bisa tenang.

"Bapak tenang saja, besok pagi saya akan pulang, mereka tidak akan tahu, bapak pergilah lebih dulu." Ucap ku. Aku melangkah kan kaki ku ke dalam kamar ku sendiri. Ada beberapa barang yang perlu aku ambil, setelah ini juga aku mau makan di luar dulu. Perut ku sedang lapar dan mulut ku sedang ingin makan makanan restoran.

Aku mengambil USB ku, di sana berisi buku-buku yang sudah pernah aku tulis hingga selesai, aku membawa tas ku lagi dan berjalan ke luar. Pak BaekHyun masih menunggu ku di ruang tamu tanpa melakukan apa pun.

"Yer, ayo kita pulang." Ajak nya lagi.

"Bapak bawa mobil?" Tanya ku. Dia mengangguk.

"Kita jalan masing-masing," Ucap ku. Aku berjalan melewati nya begitu saja. Beberapa kali aku mendengar pak BaekHyun meneriaki nama ku dan memanggil ku, aku benar-benar mengabaikannya. Kaki ku masuk ke dalam lift dan meninggalkan pak BaekHyun di sana. Aku benar-benar tidak akan mau masuk ke mobil itu lagi. Sudah cukup untuk beberapa kali merasakannya. Jadi aku akan mengendarai mobil ku sendiri. Aku masuk ke mobil ku dan menyalakan mesin mobil ku.

Baru saja mesin mobil ku menyala, pak BaekHyun sudah turun dan berlari ke arah mobil ku. Aku sudah mengunci pintu mobil ku dari dalam jadi dia tidak akan bisa ikut masuk ke mobil ku.

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang