Pagi ini aku bangun dengan alarm ku sendiri. Sekarang aku sudah terbiasa bangun jam 5.30 karena pak BaekHyun selalu memasang alarm ku pukul segitu. Aku segera mandi dan memasukkan buku-buku ku karena semalam aku lupa. Setelah selesai aku membawa tas ku dan ponsel ku ke meja makan. Aku pikir pak BaekHyun mungkin masih tidur di kamarnya, atau jangan-jangan pak BaekHyun bergadang menunggu ku hingga tertidur kemarin malam. Lebih baik aku bangunkan dulu.
Cklekkk....
Aku membuka pintunya. Pak BaekHyun masih tertidur di sana. Aku berjalan masuk ke dekatnya. "Pak BaekHyun, bangun pak, bapak harus ngajar." Aku sedikit mengguncangkan lengannya agar dia bangun.
Tunggu. Aku merasakan sesuatu. Aku menurunkan selimut yang pak BaekHyun pakai. Kenapa dia pakai jaket?
"Pak," Aku menggoyangkannya lebih keras. Jaketnya bau alkohol. Apa dia pergi ke club kemarin? Atau dia minum? Tapi kenapa?
Drttt... Drtttt...
Aku tanpa sengaja melihat ke ponsel pak BaekHyun karena ada pesan masuk di sana.
"Makasih udah nganter aku pulang semalam," - TaeYeon.
Bu TaeYeon? Pak BaekHyun nganter bu TaeYeon semalam? Dia tidak bilang dulu kepada ku. Malah yang aku ingat dia bilang dia tidak ingin menemui bu TaeYeon lagi dengan alasan sebentar lagi dia akan menikah dengan ku. Apa-apaan ini?
Aku bangun dari sana dan keluar dari kamar pak BaekHyun. Aku pikir aku tidak akan sarapan bersamanya hari ini, dan aku akan berangkat sekolah sendiri. Aku berjalan ke dapur dan mengambil sebuah apel dari kulkas. Aku rasa aku akan sarapan buah saja di bus. Suasana hati ku langsung berubah saat melihat pesan di ponsel pak BaekHyun dari bu TaeYeon. Mereka tidak memiliki hubungan apa pun lagi kan? Aku tunangan pak BaekHyun sekarang.
Aku berjalan ke halte bus. halte bus nya tidak terlalu jauh dari sekolah, mungkin mereka tahu aku selalu naik bus ke sekolah jadi mereka mencari rumah yang dekat dengan halte bus.
Bus yang menuju sekolah sudah sampai. Aku segera masuk ke dalam. Tapi sepertinya lebih baik aku mengirim pesan pada pak BaekHyun kalau aku sudah berangkat lebih dulu. Dari halte bus yang ini ke sekolah butuh 3 kali pemberhentian. Ya lebih jauh dari pada jarak apartemen ku ke sekolah.
Setelah sampai di depan Sekolah, aku turun dari sana. Ini masih cukup pagi. Malah terlalu pagi untuk ku sampai di sekolah.
"Yerin."
Aku melihat siapa yang memanggil ku.
"Bu TaeYeon, selamat pagi bu." Sapa ku. Walaupun sebenarnya aku tidak berniat tersenyum kepada nya.
"Pagi Yerin, apa saya bisa bicara dengan mu sebentar? Bel masuk masih lama juga kan." Ucap nya. Aku mengangguk.
"Bisa bu." Jawab ku. Dia tersenyum dan mengajak ku ke taman samping Sekolah.
"Yerin, saya yakin kemarin kamu tahu Pak BaekHyun keluar tadi malam." Ucap nya memulai pembicaraan.
"Tidak, saya tidak tahu, memang nya ada apa?" Tanya ku. Dia menatap ku. "Dia tidak mengatakan apa pun?" Tanya bu TaeYeon. Aku menggelengkan kepala.
"Saya tidak tidur sekamar seperti yang ibu pikirkan, tapi saya mungkin tidak akan membiarkan ibu mendekati pak BaekHyun mulai besok, atau mungkin lusa," Ucap ku.
"Nada bicara mu kurang ajar Yerin, ini bukan seperti kamu." Ucap bu TaeYeon.
"Maaf jika saya kurang ajar, tapi mood saya sedang tidak baik, jadi kalau sudah selesai bicara apa saya bisa kembali ke kelas?" Tanyaku.
"Saya belum selesai bicara, apa kamu tahu hatinya hanya untuk saya, dia terpaksa menikahi kamu, jangan berpikir dia akan memilih mu seratus persen."
Huhh..
Ini masih pagi. Dan aku sudah mengalami ini.
Aku tersenyum kepada bu TaeYeon. "Kalau begitu ini akan menjadi perlombaan yang sengit bu TaeYeon."
"Baiklah kalau kamu sudah mengatakannya." Balasnya.
"Kalau begitu saya permisi," Ucap ku. Dia mengangguk. Aku berjalan menjauh dari nya. Apa-apaan dia? Pak BaekHyun sudah memutuskannya dan dia masih mengejarnya juga. Tidak tahu malu.
Oh iya, aku baru ingat, aku harus menemui pak ChanYeol masalah kelompok ku. Aku berlari ke arah ruang guru sebelum bu TaeYeon sampai di sana. Aku akan berusaha menghindari nya sebisa mungkin.
Tokkk... Tokkk.... Tokkk...
Cklekkk...
"Permisi pak ChanYeol," Aku memanggil nya.
"Ada apa Yer?" Tanyanya.
"Saya belum ada kelompok untuk tugas musik nya." Ucap ku.
"Oh itu, saya tahu kamu berteman baik dengan Sowon, saya sudah masukkan kamu ke kelompoknya, jangan khawatir, dan apa kamu sudah sembuh total? Saya dengar kamu di rawat kemarin."
Aku tersenyum. "Sudah pak, bukan sakit yang parah kok." balasku.
"Bagus lah, jaga kesehatan mu, sebentar lagi kamu akan ujian," Pesan pak ChanYeol.
"Baik, terima kasih pak, saya permisi." Ucap ku. Dia mengangguk.
Aku berjalan ke arah pintu dan sialnya, Pak BaekHyun masuk ke sana dengan wajah yang tidak bersahabat.
"Ikut saya sekarang!." Pak BaekHyun menarik ku entah ke mana.
"Pak, bapak apa-apaan!" Aku berusaha melepaskan genggamannya.
"Yerin, dengar, apa kamu masuk ke kamar saya tanpa izin saya?" Tanyanya. Aku tidak menjawabnya. "Kamu membaca pesan di ponsel saya juga? Kamu pergi sekolah tanpa mengataka apa pun, dan hanya sebuah pesan singkat? Lalu apa yang kamu katakan pada bu TaeYeon, jangan kekanak-kanakan Yerin, bersikaplah sopan, dia tetap guru mu, kamu bisa saja memiliki perasaan dendam dan tidak suka dengan dia, tapi jaga perilaku mu, jangan seperti itu, jangan buat saya malu." Dia menghela nafasnya dan mengusap wajahnya.
"Kenapa harus bapak yang malu? Bapak tinggal hukum saja saya jika memang saya sudah kelewatan, seperti yang bapak lakukan biasanya, jangan membawa urusan pribadi ke sekolah pak, saya permisi." Ucap ku dengan enteng. Aku tidak tahu kenapa dia menyalahkan ku? Ini semua salahnya. Kenapa dia tidak mengatakan apa pun pada ku? Seharusnya dia bilang. Ya jika tidak, seharusnya dia tidak menentang ucapan ku semalam. Besok kami akan menikah, tapi masalah seperti ini malah muncul sekarang.
"Kamu belum menjawab satu pun pertanyaan saya Yerin."
"Kita bahas ini nanti." Jawab ku dengan suara datar dan dingin. Aku berjalan meninggalkannya di sana. Aku tidak peduli lagi dengan sopan santun juga berurusan dengan kedua guru itu. Aku merasa kalau perasaan pak BaekHyun pada bu TaeYeon masih ada, dia lebih membelanya dari pada aku. Dengan mudah nya dia menyalahkan aku. Di mana letak kesalahan ku? Aku tidak pernah merasa aku membuat kesalahan sejak aku menerima perjodohan ini, apa lagi dengan pak BaekHyun.
Aku tidak berniat masuk ke kelas hari ini. Masa bodo dengan nilai dan tugas ku. Aku sedang ingin menenangkan diri ku. Atap sekolah adalah tujuan ku sekarang.
Aku menjatuhkan tas ku di atap dan duduk di pinggir sana. Tempat favorit ku sepanjang sekolah. Aku menutup mata ku dan berusaha menenangkan diri ku. Pikiran ku kacau. Sangat kacau.
TBC
Publish Date : November 6, 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story
Fanfiction[COMPLETE] R13+ Yerin hidup dengan tenang sebelum dia di jodohkan oleh kedua orang tua nya tanpa sepengetahuan dirinya. Dia tidak tahu kalau orang yang akan di jodohkan dengannya adalah gurunya sendiri. Hubungan mereka berubah dan lebih dari sekeda...