Part 17 - Bermalam Disini

351 55 18
                                    

[BaekHyun POV]

Aku pikir dia akan keluar membeli makan. Aku cukup kagum karena mengetahui dia bisa memasak dan masakannya enak. Aku pikir dia tidak bisa melakukan apa pun kecuali membuat masalah dan mendapatkan nilai jelek di sekolah.

Tapi jika aku sadar, Yerin terlihat jauh lebih dewasa di luar dari pada di dalam sekolah. Dia juga tidak terlihat seperti gadis seusianya. Biasanya mereka akan lebih suka nongkrong dengan teman-temannya di mana, tapi Yerin lebih suka berada di dalam apartemen nya.

Itu bagus karena setidaknya calon istri ku bukan tipe perempuan nakal. Walaupun dia hanya akan menjadi istri ku selama beberapa bulan tetap saja, aku tidak ingin memiliki kenangan pernikahan yang buruk.

Walaupun begitu, aku rasa dia juga tidak suka dengan TaeYeon. Alasan pertama mungkin karena TaeYeon juga tidak suka dengan Yerin, yang kedua, karena orang tua ku sudah menceritakan sesuatu yang tidak aku ketahui tentang TaeYeon kepada Yerin.

Awalnya makanan nya terasa enak, tapi setelah aku makan sendiri rasanya aku tidak ingin makan lagi. Tapi aku sedang berada di tempat Yerin, tidak mungkin aku menyisakan makanan seperti ini. Terpaksa aku menghabiskan semua nya. Selesai makan aku mencuci nya. Walaupun Yerin bilang untuk menaruhnya saja, tapi mama selalu bilang, setelah makan di tempat orang harus mencuci nya sendiri. Aku sudah di didik seperti itu dari kecil jadi rasanya tidak tenang jika membiarkannya begitu saja.

Selesai mencuci nya, aku menaruh piring itu kembali di rak nya. Sekarang aku butuh minum. Yerin tidak memberiku minum. Dia tidak niat kasih makan ya, habis makan ga di sediain minum apa-apa.

Aku berjalan ke kamar nya untuk bertanya di mana minum nya. Tapi saat aku membuka pintu kamar ku, yang aku dengar hanya suara isakan kecil. Aku tidak membuka lebar pintu kamar nya tapi aku masih bisa melihat Yerin sedang berbaring di atas ranjang nya. Aku sangat yakin dia sedang menangis. Tapi kenapa ada suara laki-laki.

"Kak, kakak kapan pulang? Kakak harus bisa bantuin aku."

'Memang nya kamu kenapa Yerin? Ada yang nyakitin kamu? Atau kamu putus dengan TaeHyung?'

"Enggak kak. Hikss.. Mama jodoh in aku."

'Sama siapa?'

"Wali kelas ku sendiri." Jawab nya sambil terus terisak.

'Adik kakak yang cantik, jangan nangis ya, kakak ga di sana buat tenang in kamu, jangan nangis dulu, kakak usaha in pulang secepatnya oke?'

"Janji ya kak,"

'Janji Yerin, Sudah jangan nangis lagi, kalau nangis kakak ga mau pulang loh.'

"Iya... iya aku ga nangis lagi, kalau pulang bawa in coklat yang banyak ya."

'Siap tuan putri.'

"Selamat malam kak, jaga diri di sana ya."

'Kamu juga Yerin, Selamat malam, mimpi indah adik kakak yang cantik.'

Dia menutup ponselnya lalu menenggelamkan kepalanya di bantal. Aku bisa mendengar isakan kecil yang teredam bantal. Aku tidak tahu perjodohan ini benar-benar membuat Yerin hancur sehancur-hancur nya.

Aku berjalan masuk ke dalam kamar nya. Jika dia memarahi ku atau memukul ku aku rasa itu memang wajar dia lakukan. "Yerin." Aku duduk di sebelahnya.

"Kenapa bapak masih di sini? Bukankah saya sudah bilang bapak bisa pergi setelah makan?" Ucap nya. Suaranya gemetar.

"Jangan menangis, saya tahu kamu tidak bisa menerima perjodohan ini, tapi jangan menangis, ini hanya sementara, semua nya akan kembali seperti semula," Ucap ku. Dia memindahkan tubuhnya memunggungi ku.

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang