Part 28 - Dijenguk Sowon

302 46 5
                                    

Aku sudah bosan seharian di sini, tadi papa dan mama sempat mampir ke sini untuk membawakan ku makanan dan handuk baru. Aku mengatakan pada mereka kalau handuk ku di pakai pak BaekHyun tadi. Jadi mereka membawakan ku handuk yang baru. Tapi karena mereka ada rapat lagi, mereka harus pergi meninggalkan aku lagi.

Aku tidak tahu apa yang membuat pak BaekHyun dan Sowon membutuhkan waktu yang sangat lama. Ini sudah setengah jam setelah pulang sekolah. Seharusnya mereka sudah sampai sekarang. Memang nya buku dan laptop ku sangat sulit di cari ya sampai lama begini.

Aku berbaring menatap ponselku. Kegiatan ku dari pagi hanya menonton Youtube dan membaca novel online. Tapi itu semua membosankan hari ini, aku tidak bisa mengerjakan apa pun, dan aku tidak memiliki teman mengobrol. Bahkan tadi aku sempat mendownload aplikasi bot untuk chatingan. Tapi bukannya enak ada teman ngobrol, bot nya malah bikin emosi, di tanya apa di jawab apa, ga ada nyambung nya. Bikin emosi jiwa dan fisik.

Cklekkkk...

"Yer," Aku tersenyum melihat Sowon masuk ke ruangan ku. Kali ini dia tidak berteriak seperti biasa. Dia itu anak pintar, pasti masih punya akhlak lah. Kemudian aku melihat pak BaekHyun masuk, di belakangnya ada bu TaeYeon. Kenapa jadi ada bu TaeYeon di sini?

Aku tersenyum menyapa mereka semua. Pak BaekHyun memberikan tas milik ku yang dia bawa.

"Sudah kan," Tanyanya. Aku mengangguk. "Makasih pak." Ucap ku. Aku membuka tas ku.

"Ada pelajaran apa aja hari ini?" Tanya ku pada Sowon.

"Banyak, banget, ada quiz dadakan lagi tadi buat kimia, sama ada ambil nilai olahraga, terus musik minggu depan bakal ada ulangan berkelompok, kamu belum ada kelompok Yer." Ucap Sowon. Aku mengangguk saja. Itu sudah biasa kalau orang yang tidak masuk sekolah akan tertinggal banyak pelajaran.

"Mulai dari kimia, ada quiz apa?" Tanya ku.

"Menyetarakan reaksi," Jawabnya. Oke, aku tidak begitu buruk di sana.

"Olahraga?" tanya ku sambil membuka buku kimia untuk melihat-lihat.

"Ada di buku, Bab 4, Evaluasi, no 1 sampai habis." Jawab Sowon. Aku membuka buku olahraga. Dan ada 50 nomor, bagus banget.

"Musik apa ada kelompok yang masih kurang orang?" Tanya ku. Sowon menggeleng.

"Aku akan bilang ke pak ChanYeol nanti," Jawab ku. Dia mengangguk. Sowon duduk di dekat kaki ku dan mengeluarkan setumpuk kertas.

"Catatan hari ini." Ucap nya. Aku melotot tidak percaya.

"Catatan? Itu catatan pelajaran apa catatan sejarah perang dunia sih, banyak banget." Ucap ku kesal.

"Apa kami akan terus di abaikan di sini?" Tanya bu Taeyeon. Aku bahkan lupa kalau mereka juga ada di sini.

"Bapak dan ibu kalau sudah mau pergi juga tidak masalah, saya bisa di temani Sowon di sini." Ucap ku.

"Saya doakan saja kamu cepat sembuh Yer," Ucap bu TaeYeon. Aku yakin pak BaekHyun sudah menceritakan semuanya kepada bu TaeYeon.

"Makasih banyak bu," Ucap ku dengan senyum palsu. Pak BaekHyun hanya duduk di ranjang tempat dia tidur semalam.

"Kamu masih ada urusan?" Tanya pak BaekHyun.

"Ya, Kamu mau mengantar ku dulu?" tanya bu TaeYeon.

"Aku antar ke depan," Jawab pak BaekHyun. Aku dan Sowon hanya menonton drama percintaan kedua guru itu. Jadi nyamuk lagi. Mereka berdua menghilang di balik pintu, sekarang sisa aku dan Sowon berdua di kamar ku.

"Sabar ya, lagian kok bisa sih orang tua kamu jodoh in kamu sama pak BaekHyun yang sudah punya pacar sendiri? Kan harusnya bisa bilang donk kalau dia dan punya pasangan," Tanya Sowon.

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang